Tragedi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Simak 6 Fakta di Balik Kasus Memilukan Ini

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Tragedi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Simak 6 Fakta di Balik Kasus Memilukan Ini
Ilustrasi Polisi (Credit: Pixabay/Foundry)

Kapanlagi.com - Insiden memilukan mengguncang Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat dini hari, 22 November 2024. Dalam sebuah kejadian yang mengejutkan, dua perwira polisi terlibat dalam insiden penembakan yang terjadi di area parkir Mapolres. Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, diduga telah menembak rekan sejawatnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim), AKP Ryanto Ulil Anshar.

Peristiwa ini bukan hanya mengguncang institusi kepolisian, tetapi juga membuat masyarakat setempat terperangah, mengingat lokasi insiden adalah di dalam kantor polisi itu sendiri. Menurut informasi resmi yang beredar, penembakan ini diduga berakar dari konflik internal yang berkaitan dengan penanganan kasus tambang galian C.

Malang tak dapat ditolak, AKP Ryanto mengalami luka parah di bagian kepala akibat tembakan tersebut dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Berikut ini adalah rangkuman kronologi dan fakta-fakta penting mengenai insiden tragis ini, yang telah dihimpun oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Jumat (22/11).

1. Kronologi Insiden Penembakan: Terjadi Pukul 00:43 WIB

Dalam sebuah malam yang mencekam pada Jumat, 22 November 2024, sekitar pukul 00.43 WIB, kawasan parkir Mapolres Solok Selatan menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi yang mengguncang. Insiden ini berawal dari penangkapan pelaku tambang ilegal oleh AKP Ryanto Ulil Anshar, yang ternyata memicu kemarahan AKP Dadang Iskandar.

Ketegangan yang memuncak antara keduanya berujung pada penembakan brutal, di mana AKP Dadang melepaskan dua tembakan menggunakan senjata api dinas, yang tragisnya mengenai wajah korban dan mengakibatkan luka parah hingga merenggut nyawanya.

Setelah kejadian mengerikan itu, AKP Dadang tak ragu untuk menyerahkan diri ke Polda Sumbar dengan mobil dinasnya, dan kini ia tengah menjalani pemeriksaan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan nekatnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Terdengar Suara Tembakan Sebelum Korban Terkapar

Di tengah sunyi kawasan parkir Mapolres Solok Selatan, tepatnya di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, terjadi peristiwa memilukan yang mengguncang hati. Dua perwira kepolisian terlibat dalam insiden penembakan yang menyisakan jejak darah dan kesedihan.

Saksi mata yang berada di lokasi mengaku mendengar dentuman tembakan sebelum menemukan korban tergeletak dalam kondisi kritis. Polisi segera bertindak, mengamankan selongsong peluru sebagai barang bukti untuk mengusut tuntas kejadian ini.

Sorotan tajam pun tertuju pada Polres Solok Selatan, di mana ratusan anggota kepolisian berkumpul di Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan yang gugur dalam tugas.

3. Kondisi Korban Meninggal Dunia

AKP Ryanto Ulil Anshar, seorang anggota kepolisian yang gagah, mengalami luka parah akibat tembakan di bagian kepala, dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Padang untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Sayangnya, meski telah berjuang, kondisi kritisnya tak dapat diselamatkan, dan pada Jumat pagi, rumah sakit mengonfirmasi kabar duka bahwa ia telah meninggal dunia.

Jenazahnya disemayamkan di RS Bhayangkara sebelum dipulangkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Kehilangan ini menyisakan duka yang mendalam bagi institusi kepolisian, terutama bagi rekan-rekannya di Polres Solok Selatan, yang merasakan betapa beratnya kehilangan sosok yang berdedikasi dan penuh semangat dalam menjalankan tugasnya.

4. Motif Penembakan yang Masih Diselidiki

Motif di balik penembakan yang mengguncang wilayah Solok Selatan masih menyimpan misteri yang dalam. Dugaan awal mengarah pada ketidaksepakatan terkait penanganan kasus tambang ilegal yang memicu ketegangan.

Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kabag Humas Polda Sumbar, mengungkapkan bahwa penyelidikan terus dilakukan, dan informasi terbaru akan disampaikan setelah proses pemeriksaan rampung.

Di tengah upaya pengungkapan ini, beberapa saksi telah dimintai keterangan untuk merinci kejadian yang mencolok ini, yang menunjukkan adanya potensi konflik internal serius di tubuh kepolisian, kini menjadi sorotan utama Polda Sumbar.

5. Tindakan Hukum dan Proses Penyelidikan

Usai menyerahkan diri di Polda Sumbar, AKP Dadang Iskandar kini tengah menghadapi pemeriksaan mendalam terkait tindakannya yang menuai sorotan.

Tim penyidik tak tinggal diam, mereka segera mengumpulkan barang bukti, termasuk selongsong peluru, serta menggali keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.

Penyelidikan ini akan mengungkap apakah tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai pembunuhan berencana atau pelanggaran hukum lainnya.

Polda Sumbar bertekad untuk mengungkap kasus ini dengan transparansi penuh, mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku demi keadilan.

6. Pentingnya Manajemen Konflik di Institusi Kepolisian

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang betapa krusialnya manajemen konflik di tubuh kepolisian, agar insiden serupa tak terulang di masa mendatang.

Kejadian yang mengejutkan dan menyentuh hati ini seharusnya menyadarkan kita bahwa institusi kepolisian, yang seharusnya menjadi benteng perlindungan bagi masyarakat, justru perlu memperbaiki diri demi menjaga kepercayaan publik.

7. Apa penyebab insiden polisi tembak polisi di Solok Selatan?

Awal mula dugaan konflik ini tampaknya berakar dari sengketa internal seputar penanganan kasus tambang ilegal yang kian memanas.

Namun, Polda Sumbar terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta yang mungkin tersembunyi di balik permasalahan ini.

8. Bagaimana kondisi korban setelah penembakan?

Korban yang malang itu mengalami luka parah akibat tembakan di kepala dan sayangnya, nyawanya tak tertolong, sehingga dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

9. Apa langkah yang diambil pelaku setelah kejadian?

AKP Dadang Iskandar, sosok yang kini menjadi sorotan, mengambil langkah berani dengan menyerahkan diri ke Polda Sumbar, siap menghadapi proses hukum yang menantinya.

Tindakan ini menunjukkan komitmennya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, dan menjadi momen penting dalam perjalanan hukum yang akan dihadapinya.

10. Apa yang menjadi barang bukti dalam kasus ini?

Polisi telah berhasil mengamankan selongsong peluru yang menjadi bagian penting dalam penyelidikan, serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai peristiwa tersebut.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)