Waspada! 15 Makanan Ini Diam-Diam Bisa Bikin Bau Badan Tak Sedap

Penulis: gilar ramdhani

Diterbitkan:

Waspada! 15 Makanan Ini Diam-Diam Bisa Bikin Bau Badan Tak Sedap
Seorang wanita menutup hidung karena bau tak sedap. (9nong/depositphotos.com)

Kapanlagi.com - Siapa nih yang suka bingung tiba-tiba badan jadi bau kurang sedap, padahal sudah rajin mandi dan pakai deodoran? Jangan salahin cuaca atau keringat saja, bisa jadi makanan yang kamu konsumsi adalah sumber penyebab bau badan. Selain faktor kebersihan dan produksi keringat berlebih, ternyata makanan yang kita konsumsi juga berperan besar dalam memengaruhi bau tubuh.

Beberapa jenis makanan mengandung senyawa tertentu yang ketika dicerna dapat menghasilkan aroma tidak sedap melalui keringat dan napas. Keringat sebenarnya tidak berbau, tetapi ketika bercampur dengan bakteri di kulit, senyawa dari makanan tertentu bisa menciptakan aroma yang kurang menyenangkan.

Dengan memahami makanan apa saja yang berpotensi menimbulkan bau tidak sedap, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat dengan tidak mengonsumsi secara berlebihan dan seimbang. Mari simak lebih lanjut makanan apa saja yang perlu diwaspadai agar bau badan tetap segar dan percaya diri tetap terjaga.

Bawang Putih & Bawang Merah: Musuh Bau Badan?

Bawang putih dan bawang merah memang lezat sebagai bumbu masakan, tapi kandungan senyawa sulfur di dalamnya bisa menjadi biang keladi bau badan yang tak sedap. Senyawa ini dimetabolisme tubuh dan menghasilkan aroma yang cukup menyengat, yang dikeluarkan melalui keringat.

Untuk mengurangi risiko bau badan, batasi konsumsi bawang putih dan merah, terutama jika kamu memiliki aktivitas padat yang memicu keringat berlebih. Gunakan alternatif bumbu lain yang lebih ramah aroma tubuh.

Ingat, intensitas bau badan akibat bawang putih dan merah bisa berbeda pada setiap orang. Faktor genetik dan kebersihan diri juga turut berperan.

1. Daging Merah: Sumber Protein yang Berpotensi Bau

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Makanan Pedas: Bikin Nagih, Tapi Bikin Bau?

Makanan pedas memang bikin nagih, tapi hati-hati, karena makanan pedas dapat meningkatkan keringat dan berpotensi memperburuk bau badan. Keringat yang berlebih bercampur dengan bakteri di kulit dapat menghasilkan bau yang tidak sedap.

Bukan berarti kamu harus menghindari makanan pedas sepenuhnya. Cukup kurangi frekuensi dan porsinya. Jika kamu berkeringat banyak setelah makan pedas, segera mandi dan gunakan deodoran.

Pilih jenis cabai yang tidak terlalu pedas atau gunakan sedikit saja sebagai bumbu. Imbangi dengan konsumsi air putih yang cukup untuk membantu detoksifikasi tubuh.

3. Brokoli, Kubis, & Kol: Sayuran Sehat yang Perlu Diwaspadai

Sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis, dan kembang kol kaya akan nutrisi, tapi juga mengandung senyawa sulfur yang dapat menyebabkan bau badan. Senyawa ini mirip dengan yang terdapat pada bawang putih dan merah.

Sama seperti bawang, batasi konsumsi sayuran ini jika kamu rentan terhadap bau badan. Jangan sampai manfaat nutrisinya malah tertutupi oleh bau badan yang tak sedap.

Jika kamu tetap ingin mengonsumsi sayuran ini, pastikan untuk mengolahnya dengan benar dan mengimbanginya dengan makanan lain yang dapat mengurangi bau badan.

4. Ikan Tuna, Salmon: Sumber Omega-3 yang Tak Selalu Wangi

Ikan tuna dan salmon kaya akan omega-3, tapi beberapa orang mungkin mengalami bau badan setelah mengonsumsi jenis ikan tertentu. Ini terutama bagi mereka yang memiliki kondisi genetik seperti trimethylaminuria (sindrom bau ikan).

Jika kamu mengalami bau badan setelah makan ikan, coba ganti jenis ikan atau kurangi frekuensi konsumsinya. Perhatikan juga bagaimana ikan tersebut diolah, karena cara pengolahan juga dapat mempengaruhi aroma tubuh.

Konsultasikan dengan dokter jika bau badan yang kamu alami sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan perubahan pola makan.

5. Makanan Olahan & Fast Food: Sumber Bau Badan Tersembunyi

Makanan olahan dan fast food seringkali tinggi sodium, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang dapat memengaruhi aroma tubuh. Selain itu, makanan ini seringkali mengandung MSG yang juga dapat berkontribusi pada bau badan.

Batasi konsumsi makanan olahan dan fast food. Pilih makanan yang lebih segar dan alami untuk menjaga kesehatan dan aroma tubuh yang lebih baik.

Perhatikan label nutrisi pada makanan olahan dan pilih yang rendah sodium dan lemak jenuh. Prioritaskan makanan yang diolah sendiri di rumah agar lebih terkontrol.

6. Telur: Sumber Protein yang Perlu Diperhatikan

Telur merupakan sumber protein yang baik, tetapi beberapa orang mungkin mengalami bau badan setelah mengonsumsi telur, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Hal ini karena kandungan sulfur dalam telur.

Jika kamu mengalami bau badan setelah makan telur, coba kurangi frekuensi konsumsinya atau kombinasikan dengan makanan yang dapat mengurangi bau badan. Pilih cara pengolahan telur yang tepat untuk meminimalisir bau. Misalnya, telur rebus atau telur dadar lebih baik daripada telur goreng yang terlalu berminyak.

7. Makanan Tinggi Lemak Jenuh

Beberapa makanan dapat merangsang kelenjar keringat dan meningkatkan keasaman tubuh, sehingga berpotensi memperburuk bau badan. Makanan-makanan ini biasanya tinggi lemak jenuh, gula, atau kafein.

Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan kafein. Pilih makanan yang lebih sehat dan seimbang untuk menjaga keseimbangan pH tubuh. Perbanyak minum air putih untuk membantu detoksifikasi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

8. Makanan Tinggi Protein (Whey Protein): Waspada Bau Badan

Makanan tinggi protein, seperti whey protein, dapat menyebabkan bau badan pada beberapa orang karena proses metabolisme protein menghasilkan senyawa yang dikeluarkan melalui keringat.

Jika kamu mengonsumsi whey protein, pastikan untuk mengimbanginya dengan konsumsi sayur dan buah yang kaya antioksidan. Pilih jenis whey protein yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Perhatikan juga jumlah konsumsi whey protein. Jangan berlebihan agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk bau badan.

9. Makanan dengan MSG: Penambah Rasa yang Berpotensi Bau

MSG atau monosodium glutamate sering digunakan sebagai penambah rasa pada makanan olahan. Namun, MSG juga dapat berkontribusi pada bau badan pada beberapa orang.

Batasi konsumsi makanan yang mengandung MSG. Pilih makanan yang lebih alami dan tanpa tambahan MSG. Perhatikan label nutrisi pada makanan olahan dan pilih yang tidak mengandung MSG atau rendah MSG.

10. Asparagus: Sayuran Unik yang Bisa Mengubah Aroma Urine

Asparagus mengandung senyawa yang dapat mengubah aroma urine, dan beberapa orang juga melaporkan mengalami perubahan aroma tubuh setelah mengonsumsi asparagus. Jika kamu mengalami perubahan aroma tubuh setelah makan asparagus, coba kurangi frekuensi konsumsinya atau kombinasikan dengan makanan yang dapat mengurangi bau badan.

Perhatikan reaksi tubuhmu terhadap asparagus. Jika bau badan yang ditimbulkan sangat mengganggu, sebaiknya hindari konsumsi asparagus.

11. Junk Food & Gorengan: Sumber Lemak Jenuh dan Bau Badan

Junk food dan gorengan tinggi lemak jenuh dan kalori kosong yang dapat memperburuk bau badan. Lemak jenuh dapat meningkatkan produksi keringat dan memperburuk aroma tubuh. Batasi konsumsi junk food dan gorengan. Pilih makanan yang lebih sehat dan bergizi untuk menjaga kesehatan dan aroma tubuh.

Ganti junk food dan gorengan dengan makanan yang lebih sehat seperti buah, sayur, dan protein tanpa lemak.

12. Makanan Tinggi Gula Rafinasi: Sumber Energi yang Berpotensi Bau

Makanan tinggi gula rafinasi dapat meningkatkan produksi keringat dan memperburuk bau badan. Gula rafinasi juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri di kulit.

Kurangi konsumsi makanan tinggi gula rafinasi seperti permen, minuman manis, dan kue. Pilih makanan yang lebih sehat dan rendah gula. Ganti gula rafinasi dengan pemanis alami seperti madu atau stevia dalam jumlah yang wajar.

13. Susu & Produk Olahannya: Potensi Pemicu Bau Badan

Susu dan produk olahannya dapat memicu bau badan pada beberapa orang. Hal ini karena kandungan laktosa dan protein dalam susu. Jika kamu mengalami bau badan setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya, coba kurangi frekuensi konsumsinya atau pilih produk susu rendah laktosa.

Perhatikan reaksi tubuhmu terhadap susu dan produk olahannya. Jika bau badan yang ditimbulkan sangat mengganggu, sebaiknya hindari konsumsi susu dan produk olahannya.

14. Kafein (Kopi & Teh): Stimulan yang Dapat Meningkatkan Keringat

Kafein dapat meningkatkan produksi keringat, sehingga berpotensi memperburuk bau badan. Keringat yang berlebih bercampur dengan bakteri di kulit dapat menghasilkan bau yang tidak sedap.

Batasi konsumsi kafein. Jika kamu suka kopi atau teh, cukup minum secukupnya dan jangan berlebihan. Pilih jenis kopi atau teh yang tidak terlalu kuat aromanya agar tidak menambah aroma tubuh yang tidak sedap.

15. Alkohol: Minuman yang Dapat Mengganggu Aroma Tubuh

Alkohol dimetabolisme menjadi asetat, yang dapat dikeluarkan melalui pori-pori kulit dan napas, menyebabkan bau tidak sedap. Alkohol juga dapat meningkatkan produksi keringat. Hindari konsumsi alkohol dan perbanyak konsumsi air mineral.

Untuk menghindari bau badan yang tidak sedap, perhatikan asupan makanan sehari-hari. Kurangi konsumsi makanan beraroma kuat, pedas, atau tinggi lemak, dan perbanyak air putih, sayuran hijau, serta buah-buahan segar seperti apel atau jeruk yang membantu menetralisir bau tubuh.

Selain itu, jaga kebersihan badan dengan mandi teratur dan gunakan deodoran alami agar tetap percaya diri sepanjang hari. Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, bau badan pun bisa lebih terkendali!

(Kpl/Gil)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Kpl/Gil)

Editor:

gilar ramdhani