Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setelah merayakan Lebaran dengan berbagai hidangan lezat dan berlimpah, banyak orang mulai merasakan dampaknya terhadap kesehatan. Perubahan pola makan yang drastis, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Tak heran jika setelah Lebaran, beberapa penyakit kerap muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Salah satu keluhan yang paling umum terjadi setelah Lebaran adalah gangguan pencernaan. Perut kembung, diare, sembelit, hingga asam lambung naik sering dialami akibat pola makan yang kurang terkontrol. Konsumsi makanan bersantan, pedas, dan tinggi gula dalam jumlah besar dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bahkan masalah yang lebih serius.
Selain gangguan pencernaan, beberapa penyakit lain juga sering muncul setelah Lebaran, seperti tekanan darah tinggi, lonjakan kadar gula darah, hingga peningkatan kolesterol. Oleh karena itu, penting untuk lebih bijak dalam mengatur pola makan dan menjaga kesehatan setelah momen perayaan agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit.
Advertisement
Lebaran identik dengan makanan yang disajikan dalam jumlah besar dan sering kali dibiarkan di suhu ruangan dalam waktu lama. Jika tidak disimpan atau dipanaskan dengan benar, makanan tersebut bisa terkontaminasi bakteri penyebab keracunan makanan seperti Salmonella atau E. coli. Gejalanya bisa berupa diare, muntah, mual, dan kram perut yang dapat mengganggu aktivitas pasca-Lebaran.
Meningkatnya konsumsi makanan tinggi garam, seperti opor ayam, rendang, dan aneka kerupuk, dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah. Ditambah dengan kurangnya kontrol asupan makanan dan kebiasaan makan dalam porsi besar, risiko hipertensi pun semakin meningkat. Penderita tekanan darah tinggi perlu lebih berhati-hati, karena lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba bisa memicu komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Setelah menikmati berbagai hidangan khas Lebaran yang kaya akan santan, minyak, dan gula, banyak orang mengalami gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, sembelit, hingga asam lambung naik. Makanan berlemak dan pedas dapat memperlambat proses pencernaan dan memicu produksi asam lambung berlebih, menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti nyeri ulu hati dan mual. Selain itu, perubahan pola makan yang tiba-tiba setelah sebulan berpuasa juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, membuat sistem pencernaan lebih rentan terhadap iritasi.
Lebaran juga menjadi ajang konsumsi berlebihan makanan dan minuman manis, mulai dari kue kering, sirup, hingga hidangan penutup yang kaya gula. Bagi penderita diabetes atau orang dengan risiko prediabetes, hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya. Kenaikan gula darah yang tidak terkendali bisa menyebabkan gejala seperti mudah lelah, sering buang air kecil, hingga risiko komplikasi jangka panjang.
Advertisement
Tinggi Hidangan Lebaran yang cenderung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti gulai, sambal goreng hati, dan daging berlemak, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika dibiarkan tanpa pengendalian pola makan dan aktivitas fisik, tingginya kadar kolesterol dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan khas Lebaran seperti jeroan, daging merah, dan seafood mengandung purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Bagi mereka yang rentan terhadap penyakit asam urat, konsumsi berlebihan makanan ini dapat memicu serangan nyeri sendi yang sangat menyakitkan, terutama di area kaki dan lutut. Mengimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup dan mengurangi makanan tinggi purin bisa membantu mencegah kambuhnya gejala asam urat.
Tanpa disadari, pola makan yang tidak terkontrol selama Lebaran bisa menyebabkan kenaikan berat badan dalam waktu singkat. Konsumsi makanan tinggi kalori tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh. Jika tidak segera dikendalikan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Oleh karena itu, penting untuk kembali menerapkan pola makan sehat dan olahraga setelah perayaan Lebaran agar berat badan tetap terjaga.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/frr)
Advertisement
Mengapa Orang Indonesia Punya Nama Terdiri dari Satu Suku Kata? Intip Penjelasan Menarik ini
Berlaku untuk PNS dan PPPK, Ini Cara Download dan Gunakan Google Authenticator Ponsel untuk Login Asndigital.bkn.go.id
Nia Daniaty Kenang Titiek Puspa Sebagai Sosok Guru yang Penuh Kasih dan Semangat
7 Momen Terakhir Titiek Puspa Kumpul Bareng Teman Sesama Penyanyi Senior, Masih Terlihat Sehat dan Bahagia
Mudah Ditirukan, 5 Inspirasi Terbaru Model Henna Tangan yang Simpel Namun Cantik