Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Minggu ini merupakan minggu kedua kunjungan Raja Salman ke Indonesia. Setelah menghabiskan tiga hari untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menyelesaikan agenda kenegaraan, kini Raja Salman beserta rombongan mungkin sedang menghabiskan waktu liburan di Bali.
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini memang cukup menghebohkan, pasalnya kunjungan ini berselang hampir setengah abad sejak kunjungan Raja Arab Saudi ketiga yakni Raja Faisal. Tak cuma jumlah rombongan dan juga berbagai kemewahan akomodasi yang digunakan oleh sang Raja, pakaian yang digunakannya pun tak luput dari perhatian.
Bila diperhatikan, Raja Salman bin Abdul Aziz dan juga staf kenegaraan serta para pangeran Arab Saudi selalu terlihat mengenakan jubah panjang di setiap acara. Usut punya usut, jubah tersebut bernama bihst yakni sebuah pakaian yang terkenal di dataran Arab yang sering dikenakan oleh para bangsawan. Lantas apalagi yang membuat bihst ini istimewa?
Advertisement
Bihst merupakan jubah panjang tradisional Arab Saudi yang memiliki warna gelap seperti hitam, cokelat, beige, dan abu-abu. Tapi tak jarang bihst diproduksi dalam warna cerah seperti putih bahkan kini telah diperkenalkan warna bihst terbaru yakni merah marun. Namun bangsawan Arab yang telah berusia lanjut lebih suka mengenakan bihst berwarna gelap.
Yang membuat bihst istimewa adalah sejarah dan bahan yang digunakan. Menurut sejarah, bihst dibawa oleh saudagar Persia ke dataran Arab Saudi saat berhaji atau Umroh. Setelah itu bihst dikenakan sebagai baju dalam acara tertentu seperti pernikahan, festival, upacara kelulusan, dan juga Idul Fitri. Bihst biasanya dibuat dari benang wol atau bahkan benang dari bulu unta dengan bordiran dari benang yang disebut zari. Bordir inilah yang membuat jubah ini tampak lebih elegan dan mewah.
Bordiran ini biasanya berwarna emas, perak, atau sutra dan dibuat secara handmade. Ketrampilan untuk membuat bordiran ini tak biasa melainkan diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain. Oleh sebab itu, bihst dianggap sebagai baju tradisional Arab Saudi yang cukup istimewa.
Harga bhist sendiri bervariasi, ada yang dibanderol dari harga Rp 365.000 hingga Rp 71 juta. Sementara itu, bihst untuk anggota kerajaan dibuat tersendiri dengan bahan-bahan dan bordiran yang lebih detail. Saat ini, terdapat tiga desain utama Bihst yakni Darbeyah, Mekasar, dan Tarkeeb. Ada juga desain Hasawi yang membutuhkan ketelitian dan ketrampilan paling tinggi. Untuk membuat Bihst Hasawi, dibutuhkan 80 hingga 120 jam pembuatan bordir di tepian jubah. Istimewa banget kan?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/agt)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA