10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal Sebagai Indikasi Masalah Kesehatan

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal Sebagai Indikasi Masalah Kesehatan
Ilustrasi (Credit: Shutterstock)

Kapanlagi.com - Keputihan merupakan hal yang seharusnya sudah akrab dengan perempuan. Pasalnya, perempuan biasanya mengalami keputihan sebelum atau sesudah menstruasi setiap bulan. Namun, jenis keputihan tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut untuk menentukan artinya.

Arti yang dimaksud adalah jenis keputihan yang kalian alami normal atau tidak. Penting untuk memperhatikan indikasi dari keputihan yang kalian alami. Maka wajar jika keputihan dianggap sebagai masalah umum bagi perempuan.

Nah, agar kalian lebih mengenali organ dan indikasinya, silakan simak informasi tentang jenis keputihan normal dan tidak normal berikut ini, beserta berbagai kemungkinan yang berkaitan dengan kesehatan.

 

 

1. Penjelasan Tentang Jenis Keputihan

Keputihan merupakan salah satu upaya tubuh yang normal dan menjaga vagina agar tetap sehat. Lendir serviks dan cairan vagina pun memiliki kondisi berbeda di setiap perempuan.

Ada jenis keputihan yang dianggap normal dan abnormal serta mengindikasikan adanya infeksi. Untuk tahu lebih lanjut silakan simak penjelasan tentang jenis keputihan berikut ini.

Jenis Keputihan Normal

Ciri-ciri keputihan normal biasanya berwarna jernih atau putih, tidak berbau menyengat atau tidak sedap, dengan tekstur bervariasi seperti berair, tipis, dan berserat. Tergantung waktu memeriksanya.

Jumlah cairan pun akan bervariasi tergantung kondisi tubuh kalian. Dengan memperhatikan konsistensi warna, tekstur, dan aroma cairan vagina kalian akan bisa mengetahui bahwa itu keputihan normal.

Jenis Keputihan Tidak Normal

Jenis keputihan tidak normal terjadi saat tidak ada keseimbangan bakteri sehingga mengeluarkan bau tidak sedap dan warna tertentu (seperti kuning atau kehijauan)

Berikut ini terdapat beberapa kondisi yang mungkin menimbulkan ketidaknormalan cairan vagina,

-Penggunaan antibiotik atau steroid

-Memiliki banyak pasangan seksual

-Infeksi bakteri yang biasa terjadi saat hamil (bacterial vaginosis)

-Kehamilan

-Pil KB

-Douche vagina

-Menggunakan produk lotion atau mandi busa

-Infeksi parasit yang terjadi saat hubungan seksual tanpa kondom (trikomoniasis)

-Kanker Servikc

-Klamidia/gonore

-Infeksi panggul

-Pengeringan dan penipisan vagina selama fase menopause (Atrofi vagina)

-Infeksi ragi

-Diabetes

Jika kalian merasa mengalami keputihan yang tidak normal, jangan langsung menyimpulkan penyebabnya di atas. Lebih baik kalian segera berkonsultasi dengan dokter agar tahu penyebabnya secara pasti.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jenis Keputihan Masa Ovulasi

1. Tekstur Kering

Jenis keputihan bertekstur kering ini sebagian besar terjadi saat kalian berada pada masa tidak subur atau sekitar tujuh hari sebelum dan sesudah siklus menstruasi. Seperti namanya, teksturnya benar-benar kering dan berwarna pucat.

Hal yang perlu kalian ketahui, peluang kehamilan pada masa ini cenderung menurun, bahkan jika kalian melakukan hubungan seksual tanpa kondom.

2. Tekstur Creamy

Jenis keputihan ini terjadi saat kadar estrogen mulai naik sehingga leher rahim lebih banyak mengeluarkan cairan. Hal itu memungkinkan vagina kalian terasa lengket dan basah.

Kalian mungkin juga mengalami keputihan ini selama berhari-hari, terjadi antara ovulasi dan masa tidak subur. Cairan ini tipis dan mampu menyaring sperma berkualitas rendah atau tak normal sebelum memasuki rahim.

3. Tekstur Putih Telur

Keputihan bertekstur licin dan mirip putih telur ini terjadi saat mendekati masa ovulasi. Pada saat mengalami jenis keputihan ini, kalian mungkin akan sering merasakan "basah" pada vulva dan ini merupakan tanda ovulasi yang baik.

Momen ini merupakan waktu yang tepat bagi kalian yang berencana hamil karena keputihan ini bisa menciptakan jalur mudah bagi sperma berkualitas baik untuk memasuki rahim.

4. Keputihan Licin

Cairan keputihan yang sangat licin, bahkan menjadi seperti pelumas ini terjadi beberapa hari sebelum ovulasi dimulai. Jika kalian merencanakan kehamilan, hari terakhir kalian melihat jenis keputihan normal ini menjadi hari paling subur.

Lakukan pembuahan pada hari tersebut, sebelum sel telur dilepaskan karena keputihan ini juga kaya akan kalium.

5. Keputihan Tebal

Jenis keputihan ini biasanya merupakan efek samping dari IUD, iritasinya bisa menghasilkan cairan lebih banyak. Jumlah cairan ini pun akan bervariasi dari bulan ke bulan. Jika disertai rasa gatal di sekitar vagina, segera periksa ke dokter karena itu merupakan gejala infeksi.

 

3. Jenis Keputihan Berdasarkan Warna

6. Jernih dan Berair

Keputihan yang jernih dan encer ini bisa datang kapan saja dan ini merupakan jenis keputihan paling normal. Biasanya, kalian akan mendapati jenis keputihan ini setelah melakukan olahraga berat.

7. Kecoklatan

Jika kalian melihat cairan kecoklatan setelah menstruasi, itu merupakan hal normal sebagai upaya tubuh membersihkan rahim setelah menstruasi berakhir.

Tak hanya itu, jika kalian melihat keputihan bercak coklat saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom, itu bisa merujuk pada kehamilan. Selanjutnya, jika bercak itu lebih berat, seperti flek, kemungkinan bisa mengarah pada kondisi keguguran.

Pada seseorang yang telah menopause, jenis keputihan ini bisa jadi tanda kanker serviks. Nah, jika bercak dan flek tersebut sudah mengarah pada hal yang tak normal, lebih baik segera konsultasikan ke dokter. Lakukan pap smear rutin dan pemeriksaan panggul sebagai usaha antisipasi kanker serviks.

8. Berwarna Kuning

Jenis keputihan berwarna kuning bisa mengarah pada infeksi. Apalagi jika teksturnya tebal dan berbau tak sedap, ini menjadi indikasi yang kuat dari infeksi vagina. Jika tak mendapat penanganan, hal ini berpotensi menjadi trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual.

Perlu kalian perhatikan bahwa sebagian besar perempuan yang menderita gonore atau klamidia tak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, dengan memperhatikan cairan kuning pada vagina bisa menjadi usaha mengenali indikasinya.

9. Berwarna Kehijauan

Jika jenis keputihan yang kalian alami berwarna hijau, itu berarti tanda infeksi internal yang harus kalian waspadai. Apalagi jika sampai ada aroma tak sedap dan menyengat, lebih baik kalian segera berkonsultasi dengan dokter.

10. Berwarna Putih

Jenis keputihan ini norma jika terjadi di awal atau akhir siklus menstruasi bulanan. Namun, kalian perlu waspada jika keputihan disertai rasa gatal, lendir tebal yang bertekstur seperti keju cottage karena ada kemungkinan kalian tertular keju ragi.

Kalian perlu menaruh kecurigaan tentang infeksi ini jika keputihan juga disertai bau busuk, gatal, dan nyeri panggul.

 

 

4. Cara Menjaga Kebersihan Vagina

Mengetahui informasi di atas terkadang justru menimbulkan perasaan ngeri. Untuk menepis hal tersebut, kalian bisa menerapkan cara membersihkan vagina secara tepat agar timbul kepercayaan diri kalian untuk tetap sehat. Nah, langsung saja simak tata caranya berikut ini.

-Cuci dengan air hangat

-Gunakan celana dalam yang berbahan katun.

-Hindari celana dalam ketat.

-Rajin mengganti celana dalam.

-Tak perlu menggunakan sabun beraroma, douche, atau produk yang diklaim sebagai "sabun kewanitaan".

-Seka vagina dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi dari kotoran di anus.

KLovers, itulah informasi mengenai jenis keputihan normal dan tidak normal, serta penjelasannya yang berkaitan dengan kesehatan.

(Sumber: Theasianparent.com, Liputan6.com)

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending