Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Buku menjadi salah satu sumber informasi serta ilmu yang bisa kita baca setiap saat. Bahkan, saat ini ada banyak sekali buku self healing yang dapat menjadi sebuah penyembuh luka jiwa. Seperti rekomendasi buku self healing terjemahan berikut ini.
Ya, rekomendasi buku self healing ini bukan hanya bisa memberikan kita pemikiran yang baik tentang hidup, namun juga begitu populer. Rekomendasi buku self healing ini ada yang berasal dari penulis Barat, penulis Jepang, hingga penulis Korea Selatan.
Nah, apa saja ya rekomendasi buku self healing tersebut? Berikut ini daftar rekomendasi buku self healing yang bisa menjadi sebuah ilmu dan penyembuh luka pada jiwa kalian. Yuk langsung saja dicek Klovers.
Advertisement
(credit: goodreads.com)
Rekomendasi buku self healing yang pertama yaitu, ada buku berjudul Coping with Depression: Jangan Mau Kalah karya J.Maurus. Buku terjemahan ini dapat kalian temukan dengan mudah di beberapa toko buku populer yang ada di Indonesia.
Dalam buku ini, J.Maurus menceritakan tentang cinta dan perannya dalam kehidupan mental seseorang. Ia mengangkat permasalahan rasa depresi yang dialami oleh banyak tokoh dunia dan perasaannya menghadapi jenis-jenis perasaan sedih yang bisa dirasakan oleh semua manusia di era modern saat ini.
Dan buku Coping with Depression: Jangan Mau Kalah ini menggunakan banyak literatur yang dipakai dalam proses penulisannya, sehingga pembahasannya tampak luas dan ilmiah. Dan menjadi ilmu serta pengetahuan baru untuk kalian sedang mencari sebuah self healing.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(credit: goodreads.com)
Kemudian, rekomendasi buku self healing yang kedua ada judul buku Who Moved My Cheese karya Dr. Spencer Johnson. Buku yang rilis pada tanggal 18 July 2014 menjadi salah satu buku self healing yang begitu populer.
Buku Who Moved My Cheese ini menggambarkan sebuah harapan yang ingin dimiliki dalam hidup, seperti pekerjaan yang bagus, uang yang banyak, hubungan percintaan yang baik, kesehatan dan ketenangan pikiran.
Dalam buku Who Moved My Cheese ini, kita akan diceritakan sebuah kisah karakter-karakter. Dan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin saja mengganggu banyak jiwa akan terjawab melalui humor-humor sederhana dalam buku ini.
Advertisement
(credit: goodreads.com)
Tidak hanya dunia K-Pop saja yang populer di Korea, namun beberapa buku di sana begitu populer loh, terutama untuk buku self healing. Seperti buku berjudul I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee ini. Ya, buku ini cukup populer bahkan di kalangan idol K-Pop.
Buku yang disajikan melalui format percakapan antara psikiater dan seorang pasien ini, menjadi salah satu buku terjemahan yang cukup best seller. Penulis merangkum kumpulan pertanyaan, penilaian, nasehat, anjuran, dan evaluasi diri agar pembaca bisa lebih menerima dan mencintai diri sendiri.
(credit: gramedia.com)
Tidak hanya Korea saja, Jepang juga memiliki buku self healing yang begitu populer bahkan di berbagai negara loh KLovers. Yup! Buku yang memiliki judul bahasa Indonesia Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kisgimi dan Fumitake Koga ini akan mengubah pandangan kalian tentang dunia melalui teori psikologi.
Buku ini dibuat melalui format percakapan antara seorang filsuf dan pemuda. Dalam pembahasan ini, mereka banyak membahas teori tentang Alfred Adler seorang Psikolog popular abad ke 19. Pemuda dan filsuf tersebut merangkum nasehat tentang bagaimana cara untuk memahami hidup adalah kendali masing-masing pribadi yang harus bisa bebas dari kesedihan di masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.
(credit: goodreads.com)
Kemudian ada buku berjudul Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah yang juga masuk ke dalam salah satu rekomendasi buku self healing. Buku karya Geulbaewoo ini mewakili sebagian besar orang saat sudah melakukan segala pekerjaan dengan baik, namun tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah ini menuliskan pengalaman sang penulis ketika ia merasa lelah dengan apa yang dikerjakan termasuk kekhawatiran tentang masa depan. Melalui buku ini, kalian diajak untuk merenungkan hal-hal yang membuat kalian lelah menjalani kehidupan di usia 20 tahunan agar kembali menemukan passion kalian.
(credit: gramedia.com)
Judul buku The Life Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo ini juga masuk ke dalam salah satu rekomendasi buku self healing selanjutnya. Buku yang ditulis oleh penulis Jepang ini juga begitu populer dan masuk ke dalam daftar best seller dunia.
Dalam buku The Life Changing Magic of Tidying Up ini Marie Kondo mempunyai metode pengorganisasian barang yang dinamakan Metode Konmari. Ya, metode ini mempunyai prinsip dasar menyingkirkan barang-barang yang tidak berguna dan hanya menyisakan benda yang membawa kebahagiaan saja.
Konsep ini dikenal luas di dunia serta memunculkan juga gaya hidup minimalis. Dan menjadikan kita hidup lebih hemat, tidak tertuntun oleh gaya, dan hidup lebih bahagia. Hingga buku The Life Changing Magic of Tidying Up ini masuk ke dalam rekomendasi buku self healing berikutnya.
(credit: gramedia.com)
Buku The Subtle Art of Not Giving A F*ck atau memiliki judul bahasa Indonesia, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson juga masuk ke dalam salah satu rekomendasi buku self healing yang berikutnya.
Dalam bukunya ini, Mark Manson berpikir bahwa bahwa setiap manusia tidak semuanya terlahir sempurna dan tidak semua mempunyai nasib mujur, sebagian besar dari mereka bahkan mengalami kemalangan yang tidak habis-habis dan mungkin merasa tidak beruntung.
Melalui buku The Subtle Art of Not Giving A F*ck ini, para pembaca diberi sebuah nasihat dan pandangan bahwa, dengan memahami keterbatasan diri sendiri seseorang bisa lebih menerima hidup yang apa adanya. Dan lebih mencintai diri mereka apa adanya.
(credit: gramedia.com)
Rekomendasi buku self healing yang selanjutnya ada buku berjudul Reinventing Your Life karya Jeffrey E. Young dan Janet S. Klosko. Buku ini merupakan buku pengembangan diri yang ditulis oleh dua psikolog Jeffrey E. Young dan Janet S. Klosko.
Buku Reinventing Your Life akan menunjukkan kepada kalian cara menghentikan siklus yang membuat banyak orang merasa sulit mencapai kebahagiaan. Melalui buku ini, dua psikolog terkemuka asal Amerika ini menuliskan narasi menggunakan prinsip-prinsip terobosan terapi kognitif.
Dengan tujuan membantu pembaca mengenali dan mengubah pola pikir yang negatif. Hal ini agar tak perlu bantuan obat-obatan atau terapi tradisional jangka panjang. Dan masuk ke dalam rekomendasi buku self healing yang sayang untuk kalian lewatkan.
(credit: hanbooks.com)
Rekomendasi buku self healing yang lainnya yaitu ada buku berjudul Hidup Apa Adanya. Buku self healing dari Korea ini juga cukup populer. Kim Suhyun sang penulis memberi pesan kepada pembacanya untuk terus menjadi diri sendiri dan selalu menerima keadaan agar mudah untuk merasa bersyukur. Buku yang termasuk kategori self improvement ini juga banyak dibaca oleh idol K-Pop loh.
(credit: gramedia.com)
Dan rekomendasi buku self healing yang terakhir ada buku berjudul The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haemin Sunim. Buku yang ditulis oleh seorang biksu Korea Selatan akan cocok untuk kalian menemukan ketenangan hati.
Karena pada buku yang berisi 8 bab ini, membahas tentang kehidupan sehari-hari mulai dari fase istirahat sampai spiritual. Dan akan sangat cocok jika kalian dalam keadaan terburu-buru. Hingga, buku ini masuk ke dalam salah satu rekomendasi buku self healing.
Itulah beberapa rekomendasi buku self healing yang bisa kalian ketahui. Bukan hanya populer saja, namun buku-buku ini juga bisa memberikan pandangan hidup yang lebih baik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA