Kapanlagi Plus - Tak banyak yang tahu secara detail sejarah perjuangan Indonesia. Perlu ada pihak atau pelaku sejarah yang bercerita secara detil akan sejarah bangsa.
Hal itu juga bertujuan agar generasi saat ini bisa memegang falsafah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pejuang atau pahlawannya.
Hal inilah yang menjadi dasar peluncuran buku bertajuk 'PALAGAN CIREBON'. Buku bertemakan sejarah perjuangan ini terdiri 284 halaman diluncurkan secara resmi di Gedung Joang 45 Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Ia menambahkan, Tentara Pelajar yang dimaksud adalah para pejuang muda berusia 15-20 tahun sebagai ujung tombak perjuangan Indonesia saat itu.
"Buku ini diberi nama PALAGAN CIREBON karena sesuai dengan aslinya para Tentara Pelajar itu dari Batalyon Siliwangi," ujar Sri Pasifik di sela-sela peluncuran buku.
Sri Pasifik menambahkan, beberapa Tentara Pelajar yang disajikan dalam buku PALAGAN CIREBON, antara lain Yogi S Memet, Sutadi Sukarya dan Saleh Basarah.
Salah satu anak Tentara Pelajar, Sutadi Sukarya, Baskara Harimukti mengungkapkan keharuannya saat almarhum ayahnya diceritakan kisah perjuangannya di buku 'PALAGAN CIREBON' ini.
"Terima kasih kepada Ibu Sri Pasifik dan Ibu Sri Murdiningsih yang telah dengan apik dan teliti menyajikan perjuangan para Tentara Pelajar saat itu, termasuk ayah saya: Sutardi Sukarya," ujar Baskara.
Advertisement
"Tugas kita adalah bagaimana menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini sesuai dengan apa yang tertera di UUD 45 dan Pancasila" ujarnya.
"Perjuangan dan kejayaan suatu negara terletak di tangan atau cita-cita para pemuda," pungkas Sri Pasifik.
Advertisement
(kpl/dan/nda)