3 Trik Cerdas Membedakan Bakso Berboraks, Temukan Penjelasannya di Sini!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

3 Trik Cerdas Membedakan Bakso Berboraks, Temukan Penjelasannya di Sini!
Ilustrasi Bakso. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Meskipun sudah dilarang oleh otoritas kesehatan, penggunaan boraks dalam pembuatan bakso masih menjadi masalah serius di beberapa daerah. Boraks, senyawa kimia yang seharusnya hanya digunakan dalam industri non-pangan, sering kali disalahgunakan oleh produsen untuk memberikan tekstur kenyal, meningkatkan daya tahan, dan membuat bakso tampak lebih menarik.

Bahaya boraks bukanlah hal sepele. Senyawa ini dapat menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius. Dalam jangka pendek, Anda bisa mengalami mual, muntah, dan diare, sementara dalam jangka panjang, boraks dapat merusak organ vital seperti ginjal dan hati, serta mengganggu sistem saraf pusat.

Yang lebih mengkhawatirkan, boraks juga dikenal memiliki potensi karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti yang dilaporkan oleh WebMD. Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih bakso.

Untuk melindungi diri dari bahaya boraks, konsumen perlu lebih berhati-hati dan teliti saat memilih bakso. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan, sebagaimana dilansir dari Kapanlagi.com pada Kamis (27/02/2025). Mari kita jaga kesehatan kita dengan bijak dalam memilih makanan!

1. Aroma

Bakso Berboraks dan Bakso Alami: Dua dunia yang terpaut aroma!

Bakso yang mengandung boraks sering kali mengeluarkan bau tak sedap, mirip dengan obat atau bahan kimia, mengingat boraks adalah senyawa yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Sebaliknya, bakso alami memikat dengan keharuman bumbu-bumbu segar yang digunakan, menciptakan aroma sedap yang menggugah selera. Jadi, saat memilih bakso, pastikan Anda memilih yang alami untuk pengalaman kuliner yang lebih nikmat dan aman!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tekstur

Bakso Berboraks dan Bakso Alami: Dalam dunia bakso, perbedaan tekstur menjadi petunjuk utama yang tak boleh diabaikan.

Bakso berboraks, dengan ciri khasnya yang kenyal dan keras, seolah menantang tangan yang menekannya, berkat tambahan boraks yang membuatnya lebih elastis.

Sebaliknya, bakso alami menawarkan kelembutan yang memikat saat ditekan, ia mudah hancur dan tidak terlalu kenyal, menandakan bahwa kelezatannya murni tanpa campuran zat berbahaya.

Dengan begitu, memilih bakso yang tepat bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kesehatan!

3. Rasa

Bakso Berboraks dan Bakso Alami: Dua dunia rasa yang berlawanan!

Saat mencicipi bakso berboraks, Anda mungkin akan terkejut oleh teksturnya yang keras dan kenyal, disertai rasa pahit yang mencolok dan jelas bukan dari alam.

Sensasi ini bukan hanya tidak menyenangkan, tetapi juga menjadi sinyal adanya bahan kimia berbahaya.

Sebaliknya, bakso alami menawarkan pengalaman kuliner yang jauh lebih menggugah selera gurih dan lezat, dengan tekstur lembut yang mudah dikunyah.

Setiap gigitan bakso alami seolah memanjakan lidah, menunjukkan kualitas bahan yang digunakan dan menjanjikan kenikmatan yang sesungguhnya!

4. Asal Usul Bakso

Bakso, bola daging yang populer di Indonesia, memiliki sejarah menarik yang bermula dari masa kolonial di Asia Tenggara. Awalnya dikenal sebagai ru wan di Tiongkok, bakso terbuat dari daging babi yang digiling halus.

Saat dibawa ke Indonesia oleh pedagang Tiongkok pada awal abad ke-20, bakso diadaptasi dengan mengganti daging babi menjadi daging sapi agar sesuai dengan mayoritas penduduk Muslim.

Kini, bakso hadir dengan kuah kaldu dan berbagai pelengkap seperti mie, tahu, dan sayuran.

Popularitasnya terus meningkat, dengan variasi kreatif seperti bakso berisi keju dan bakso bakar, menjadikannya simbol kuliner Indonesia yang kaya rasa dan warna, menarik perhatian baik di dalam negeri maupun luar negeri.

5. Bakso berasal dari negara apa?

Bakso, hidangan ikonik yang menggugah selera, memiliki sejarah yang kaya dalam perpaduan seni kuliner Tionghoa-Indonesia.

Nama "Bakso" sendiri diambil dari Bahasa Hokkien, di mana "Bak" berarti daging dan "So" berarti giling, menggambarkan dengan tepat esensi dari bola daging lezat ini.

Sejak zaman dahulu, bakso telah menjadi simbol kelezatan yang menghubungkan budaya dan tradisi, menjadikannya salah satu sajian yang tak terlupakan di lidah masyarakat.

6. Kenapa bakso dipanggil bakso?

Asal-usul kata 'Bakso' ternyata menyimpan cerita menarik, berasal dari istilah 'Bak-So' dalam Bahasa Hokkien yang berarti daging giling.

Namun, di tengah keberagaman budaya dan agama di Nusantara, masyarakat yang mayoritas beragama Islam dengan bijak beralih dari penggunaan daging babi ke pilihan yang lebih sesuai, seperti daging sapi, kambing, ayam, dan bahkan kerbau, untuk menciptakan cita rasa bakso yang kini begitu populer dan menggugah selera.

7. Bakso terdiri dari apa?

Bakso, yang biasanya terbuat dari daging sapi yang digiling halus dan dipadukan dengan tepung tapioka serta garam untuk menciptakan tekstur kenyal yang menggoda, ternyata memiliki banyak wajah!

Tak hanya daging sapi, kreasi bakso kini meluas dengan memanfaatkan bahan-bahan lain seperti ayam, babi, ikan, hingga udang.

Setiap variasi menawarkan cita rasa yang unik dan menarik, menjadikan bakso sebagai sajian yang selalu menggugah selera para pecinta kuliner.

8. Apa nama nama bakso?

Di tengah kesibukan sehari-hari, kita tak bisa mengabaikan pesona berbagai jenis bakso yang hadir dengan nama-nama yang menggoda selera.

Dari bakso ikan yang segar, bakso sapi yang lezat, hingga bakso Malang yang legendaris, pilihan tak pernah ada habisnya.

Ada pula bakso Wonogiri yang khas, bakso jumbo yang mengenyangkan, bakso gepeng yang unik, bakso ceker yang menggugah selera, bakso goreng yang renyah, hingga bakso batok yang kreatif.

Setiap suapan bakso ini adalah petualangan rasa yang siap memanjakan lidah!

9. Siapa yang pertama kali membuat bakso?

Bakso, hidangan yang kini menjadi favorit banyak orang, memiliki sejarah yang menarik yang dimulai pada era Dinasti Ming di Tiongkok (1368-1644).

Dikisahkan, seorang pemuda bernama Meng Bo bertekad untuk menyajikan daging yang lembut dan empuk bagi ibunya tercinta.

Dengan inspirasi dari mochi, kue kenyal yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus, Meng Bo pun menciptakan bakso hidangan yang memikat dengan cita rasa lembut dan kenyal yang tak terlupakan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)