Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kanker payudara adalah penyakit serius yang ditandai oleh pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara, termasuk saluran air susu dan kelenjar penghasil susu, dan merupakan salah satu jenis kanker paling umum di kalangan wanita, meskipun pria juga dapat terpengaruh meski dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan, mengingat penyebab pasti kanker ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, seperti mutasi genetik, riwayat keluarga, paparan hormon estrogen, gaya hidup tidak sehat, dan riwayat kanker sebelumnya.
Gejala awal sering kali tidak terlihat, namun tanda-tanda seperti benjolan keras di payudara atau ketiak, perubahan bentuk payudara, serta perubahan pada kulit dan keluarnya cairan dari puting harus diwaspadai dan segera dikonsultasikan ke dokter.
Kewaspadaan dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.
Advertisement
Kanker payudara, salah satu ancaman kesehatan yang paling mengkhawatirkan, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu kita waspadai. Pertama-tama, genetik berperan besar mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat secara signifikan meningkatkan risiko, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Selain itu, paparan hormon estrogen dalam jangka panjang, yang bisa disebabkan oleh menstruasi yang datang lebih awal, menopause yang terlambat, atau penggunaan terapi penggantian hormon, juga menambah peluang terjadinya penyakit ini.
Tak kalah penting, gaya hidup kita sehari-hari seperti obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan pola makan yang tidak sehat berkontribusi pada peningkatan risiko.
Dan seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause, kewaspadaan menjadi kunci, terutama bagi wanita di atas 50 tahun yang harus rutin memeriksakan kesehatan payudara mereka.
Dengan memahami semua faktor ini, kita bisa lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker payudara.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Meskipun banyak kasus kanker payudara pada tahap awal tidak menunjukkan gejala, ada beberapa perubahan pada payudara yang sebaiknya tidak diabaikan. Salah satu tanda paling umum adalah munculnya benjolan keras di payudara atau ketiak yang tidak menimbulkan rasa sakit dan memiliki tepi yang tidak rata.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan berarti kanker. Selain itu, perubahan bentuk atau ukuran payudara, seperti pembesaran mendadak atau asimetri yang mencolok, juga patut dicurigai. Perhatikan pula kondisi kulit payudara yang mungkin tampak kemerahan, menebal, berkerut, atau menyerupai kulit jeruk.
Keluarnya cairan dari puting, baik yang jernih, kekuningan, atau berdarah, juga perlu diwaspadai, terutama jika terjadi tanpa sebab yang jelas. Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah puting yang tertarik ke dalam atau nyeri payudara yang menetap tanpa alasan yang jelas.
Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini melalui pemeriksaan seperti mamografi atau USG payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Ingatlah untuk melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) secara rutin dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
Cara Mudah Membersihkan Gelas Teh yang Berkerak, Cek Tipsnya!
Musisi Indonesia yang Ngetop di 1 Lagu, Kini Tak Terdengar Lagi Kabarnya
Sama-Sama Cantik, Ini 7 Perbedaan Makeup Tiara Andini saat Manggung dan Sehari-Hari
Gaya Anggun Song Hye Kyo Pakai Busana Semi Formal, Tetap Menawan dan Stylish
Apa Saja Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Urine? Yuk Waspada, Ini Penjelasannya