Solusi Cerdas Mengatasi Stres Digital Meski Sering Terpaku di Layar, Yuk Simak!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Solusi Cerdas Mengatasi Stres Digital Meski Sering Terpaku di Layar, Yuk Simak!
Ilustrasi karyawan stres. (c)

Kapanlagi.com - Tak bisa dipungkiri, teknologi kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dalam dunia kerja maupun aktivitas sehari-hari, seolah kita tak bisa berpisah dari gadget dan banjir informasi digital yang terus mengalir.

Dengan hanya satu klik, akses tak terbatas ke berbagai hal mulai dari hiburan, konsultasi dokter, hingga video call dengan keluarga yang jauh semua bisa kita nikmati. Namun, di balik kemudahan ini, ada sisi gelap yang perlu kita waspadai: kesehatan mental kita.

Akses yang tak terbatas ini sering kali membuat kita terjebak dalam rutinitas layar screen time yang berlebihan hingga larut malam. Tak jarang, kita pun masih memeriksa dan membalas email penting saat seharusnya beristirahat. Inilah yang dikenal sebagai stres digital, sebuah istilah baru untuk masalah yang sebenarnya sudah lama ada dan dialami oleh banyak orang.

Mengutip dari Mindbodygreen pada Rabu, 12 Maret 2025, Lisa Strohman, seorang psikolog klinis asal Phoenix, Arizona, sekaligus pendiri The Digital Citizen Academy, menjelaskan, "Stres digital adalah perasaan cemas, tertekan, dan kewalahan yang muncul akibat ketergantungan yang semakin meningkat pada teknologi dan keterhubungan yang terus-menerus."

Apakah Anda juga merasakan hal yang sama? Jika iya, penting untuk memahami lebih dalam tentang stres digital ini, termasuk penyebabnya dan cara mengatasinya. Mari telusuri bersama!

1. Penyebab Digital Stress

Anda mungkin merasa mampu mengelola waktu layar yang Anda anggap penting untuk tetap terhubung dan menyelesaikan tugas, tetapi tahukah Anda bahwa ada beberapa alasan mengapa stres digital sulit dihindari?

Di era sekarang, kita terjebak dalam arus informasi yang tiada henti, dengan notifikasi yang terus berdatangan dari berbagai perangkat dan platform.

Seperti yang diungkapkan oleh Strohman, kondisi ini menciptakan apa yang disebut digital multitasking, di mana kita sering kali menjawab email sambil scrolling media sosial atau membalas pesan teks.

Akibatnya, perasaan kewalahan pun tak terelakkan, dan tak jarang Anda merasa stres saat berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. FOMO (fear of missing out)

Sayangnya, feed Instagram Anda tidak dilengkapi dengan tombol jeda! "Media sosial, khususnya, bisa menjadi sumber tekanan untuk selalu terhubung dan mengikuti berita, tren, serta acara terkini," ungkap Strohman.

"Kondisi ini sering kali memicu rasa kompetisi dan perbandingan sosial, yang berujung pada perasaan tidak berdaya, rendah diri, dan stres," tambahnya.

Terlebih lagi, kita semua tahu bahwa terlalu terpaku pada ponsel atau komputer tidak baik untuk kesehatan mental dan fisik.

Strohman menekankan bahwa hal ini dapat menambah stres, karena kita jadi sulit untuk sepenuhnya hadir dan menikmati momen di sekitar kita.

Siapa yang tidak pernah merasa ingin membagikan momen hidup di media sosial, tetapi akhirnya urung karena merasa itu tidak cukup menarik?

3. Cara Mengatasi Digital Stres

Di era digital yang tak terhindarkan ini, menyadari dampak ketergantungan teknologi pada kesehatan mental adalah langkah awal, tetapi menghindarinya sepenuhnya terasa mustahil.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang efektif dalam menghadapi stres digital saat itu muncul.

Pertama, tetapkan batasan penggunaan perangkat misalnya, luangkan waktu tanpa layar saat makan atau menjelang tidur.

Terapkan aturan 20-20: setiap 20 menit, beri mata Anda istirahat selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki.

Aturan lain yang tak kalah berguna adalah 50-10 setelah 50 menit berhadapan dengan layar, istirahatlah selama 10 menit untuk bergerak dan meregangkan tubuh.

Selain itu, prioritaskan self-care dengan berolahraga, bermeditasi, tidur cukup, dan menjalin hubungan secara langsung untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi stres saat harus berhadapan dengan layar.

Bagi yang lebih rentan terhadap stres digital, mengonsumsi suplemen penghilang stres harian bisa menjadi solusi untuk mencegah timbulnya kecemasan dan kepanikan.

4. Sesuaikan Notifikasi Perangkat Anda

Strohman memberikan tips cerdas untuk mengelola notifikasi dari aplikasi, hanya izinkan yang benar-benar penting agar Anda bisa menjalin hubungan yang lebih penuh perhatian dengan teknologi.

Dia juga menekankan pentingnya berlatih mindfulness hindari multitasking dan scrolling tanpa tujuan, fokuslah pada satu hal dalam satu waktu.

Dengan cara ini, Anda bisa lebih mudah mengenali tanda-tanda stres digital dan segera beristirahat saat merasa tertekan.

Tak kalah penting, Strohman mengingatkan akan bahaya blue light dari layar yang bisa mengganggu tidur dan menyebabkan ketegangan mata.

Gunakan filter blue light, kacamata khusus, atau pelindung layar untuk melindungi mata dan menjaga kualitas tidur Anda tetap prima.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)