Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Miftahudin Ramli (53) alias Midun merupakan seorang warga Kota Batu, Jawa Timur. Namanya tersorot saat ia menggelar aksi solidaritas dengan bersepeda kayuh dari Malang hingga Jakarta. Menariknya, Midun mengerek sebuah keranda mayat di belakang sepedanya.
ASN di Pemkot Batu berangkat Kamis (3/8) dari rumahnya di Kota Batu menuju Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang. Rencana perjalanan diperkirakan tiba di Senayan, Jakarta pada peringatan HUT RI, 17 Agustus 2023.
Aksi Midun merupakan langkah mencari keadilan dan menolak lupa atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa. Keranda yang dibawanya sebagai simbol bahwa para korban masih terus mencari keadilan.
Advertisement
Aksi Midun Bersepeda dari Malang ke Jakarta / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Dalam perjalanannya, Midun memilih singgah sejenak di beberapa stadion yang dilintasi sepanjang jalur pantai utara. Perjalanan dimulai dari Stadion Kanjuruhan, Stadion Gajayana, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Bung Tomo, Stadion Joko Samudro hingga Stadion Gelora Bung Karno dan lain-lainnya.
Midun menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 820 kilometer via jalur pantura. Perjalanannya dimulai dari Batu, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, cirebon, Jatibarang, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi dan terakhir Jakarta.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Aksi Midun Bersepeda dari Malang ke Jakarta / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
"Saya sudah menyiapkan segala sesuatunya sejak sebulan lalu. Tujuan saya ke Senayan, bertemu semua pecinta sepak bola. Saya gak berharap mau ketemu Presiden atau PSSI. Saya hanya ingin menyuarakan bahwa keadilan Tragedi Kanjuruhan belum tuntas,'' katanya.
Itulah alasan Midun menargetkan perjalanannya sampai ke Jakarta tepat pada peringatan kemerdekaan RI. Ia ingin agar dalam momen kebangsaan itu juga menjadi hari berkabung tanda matinya keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan.
"Saya hanya ingin di Indonesia kedepannya tidak ada lagi tragedi sepak bola yang memakan korban jiwa,'' tuturnya.
Advertisement
Aksi Midun Bersepeda dari Malang ke Jakarta / Credit Foto: KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Suasana haru melepas kepergian Midun di rumahnya. Meski harus ditinggal suami selama belasan hari, sang istri, Nowo Dyah Sihkanti (46) mendukung aksi solidaritas yang dilakukan suaminya.
"Saya doakan lancar, selamat dan sehat-sehat selama perjalanan,'' ujarnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement