Kapanlagi.com - Hubungan antara ibu dan anak perempuan sering kali diwarnai dengan lika-liku yang tidak mudah. Namun, ikatan ini sangat penting, terutama bagi anak perempuan yang sedang memasuki fase dewasa. Ibu sering kali menjadi sumber rasa aman emosional dan teladan bagi anak-anak mereka dalam berinteraksi dengan dunia.
Ketika seorang ibu lebih banyak mengeluarkan kritik daripada dukungan, hal ini bisa memengaruhi cara pandang anak perempuan terhadap diri mereka sendiri. Alih-alih fokus pada kelebihan dan potensi yang dimiliki, anak perempuan bisa terjebak dalam pikiran negatif tentang kesalahan dan kekurangan mereka.
Menurut laporan Kapanlagi.com dari Psych Central pada Senin (17/3/2025), pengaruh negatif dari ibu yang terlalu kritis dapat berdampak serius pada kesehatan mental anak perempuan. Ibu yang kerap mengkritik dapat membentuk pandangan anak mereka tentang diri sendiri dan menurunkan harga diri.
Selain itu, kritik yang berulang juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada anak. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang mungkin dialami oleh anak perempuan yang tumbuh di bawah pengawasan ibu yang kritis:
Memiliki ibu yang selalu mengkritik bisa berpengaruh besar pada sistem penghargaan di otak Anda.
Penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan ibu kritis cenderung menunjukkan aktivitas otak yang lebih rendah saat menghadapi situasi yang melibatkan penghargaan atau kerugian, sehingga mengganggu cara mereka merespons isyarat dari lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, kritik terhadap penampilan fisik juga dapat berdampak negatif, terutama bagi anak perempuan.
Mereka yang sering diejek atau dikritik tentang tubuhnya melaporkan mengalami ketidakpuasan yang tinggi terhadap penampilan serta pola makan yang tidak teratur.
Dengan kata lain, sikap kritis seorang ibu dapat menciptakan dampak yang mendalam pada kesehatan mental dan fisik anak-anaknya.
Orang tua yang selalu mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya sering kali tanpa sadar menanamkan sikap perfeksionis yang berlebihan.
Sebuah studi tahun 2022 mengungkapkan bahwa ekspektasi tinggi dan kritik yang tajam dari orang tua dapat mendorong anak-anak untuk mengadopsi pola pikir perfeksionis.
Lebih menariknya, penelitian menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, tuntutan orang tua terhadap prestasi akademik anak semakin meningkat.
Di sisi lain, tinjauan pustaka tahun 2023 menyoroti bahwa penolakan dan kritik dari orang tua dapat membuat anak-anak menjadi sangat keras pada diri mereka sendiri, dengan tingkat kritik diri yang tinggi yang muncul sebagai dampaknya.
Menghadapi ibu yang kritis bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi mengasah keterampilan untuk mengatasi masalah ini sangatlah penting demi kesehatan mental Anda.
Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah menetapkan batasan yang sehat.
Jika Anda tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi kritik, penting untuk belajar bagaimana menjauh dari pengaruh negatif tersebut saat Anda dewasa.
Misalnya, jika kritik terus berlanjut, Anda bisa mengambil tindakan tegas, seperti meninggalkan percakapan, mengurangi interaksi, atau dengan sopan meminta ibu Anda untuk berbicara dengan cara yang lebih mendukung.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menetapkan batasan ini, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang dapat memberikan panduan yang tepat.
Menemukan cinta dan kasih sayang pada diri sendiri di tengah hari-hari sulit, terutama saat suara kritis dari ibu terngiang di kepala, bisa menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Rasa kasih sayang ini dapat diwujudkan melalui pembicaraan positif dengan diri sendiri atau memberi izin untuk berbuat salah dan belajar dari setiap pengalaman.
Ingatlah, mengembangkan welas asih terhadap diri sendiri adalah perjalanan yang memerlukan waktu, jadi jangan putus asa jika awalnya terasa sulit. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan afirmasi positif pengingat akan kekuatan dan kemampuan Anda.
Ucapkanlah kalimat-kalimat seperti "Saya kuat," "Kesalahan bukan tanda kegagalan," atau "Saya mampu menghadapi apa pun yang datang hari ini" untuk meningkatkan citra diri Anda.
Temukan afirmasi yang paling resonan dengan diri Anda, karena kunci keberhasilan terletak pada keaslian dan kesesuaian kata-kata tersebut dengan diri Anda.
Mencari dukungan dari seorang profesional bisa menjadi langkah penting untuk mengatasi dampak dari ibu yang kritis, yang sering kali menimbulkan tantangan pada harga diri dan kesehatan mental.
Seorang terapis akan membekali Anda dengan berbagai teknik dan strategi untuk menghadapi kritik dengan lebih baik, sekaligus membantu Anda memahami dan mengatasi sikap perfeksionis yang mungkin mengganggu.
Jika Anda tumbuh dengan ibu yang selalu mengkritik, Anda mungkin perlu belajar cara berbicara positif pada diri sendiri dan menetapkan batasan yang sehat dengan orang lain demi pemulihan.
Jangan ragu untuk menghubungi profesional kesehatan mental yang siap membantu Anda memahami batasan, meningkatkan rasa percaya diri, dan menemukan hubungan yang dapat menyembuhkan.
Kritik dari orang tua telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko depresi.
Sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan bahwa anak-anak yang merasa orang tua mereka sangat kritis cenderung mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi.
Yang lebih mengkhawatirkan, dampak negatif ini bisa bersifat jangka panjang, meninggalkan bekas yang mendalam dalam kehidupan mereka.
Dengan memahami dampak ini, kita diingatkan akan pentingnya memberikan dukungan dan semangat, bukan kritik, agar hubungan antara ibu dan anak perempuan dapat berkembang dengan sehat dan positif.