62 Kata-Kata Mutiara Soekarno Penuh Semangat Nasionalisme, Bangkitkan Tekad Generasi Muda


Berita | Jum'at, 9 Juli 2021 17:22

Kapanlagi.com - Sebagai orang yang punya peran penting dalam perjuangan hingga kemerdekaan Indonesia, wajar jika kata-kata mutiara Soekarno selalu berharga hingga kini. Tak hanya itu, bahkan beberapa di antaranya masih relevan jika dijadikan pembangkit semangat warga Indonesia hingga kini. Meski sudah tak ada penjajah yang menyerang secara terang-terangan, tentu kalian masih merasakan bahwa masih ada hal buruk di sekitar yang harus dilawan.


Kata-kata mutiara Soekarno memang tak bisa mengenyangkan perut yang lapar atau mengusir kepedihan yang meliputi hati kalian. Namun, paling tidak, kalian masih bisa mengingat dan mempelajari cara yang dilakukan para pahlawan dalam perjuangan di masa lalu. Semangat perjuangan masih perlu dihidupkan, tekad untuk bersatu melawan kejahatan yang terus terjadi di depan mata perlu dikobarkan.

Sebagai warga negara yang menyimpan rasa cinta pada negerinya, tentu kalian juga ingin jika semangat nasionalisme itu terus terjaga. Oleh karena itu, berikut terdapat kata-kata mutiara Soekarno yang dihimpun dari beberapa sumber untuk kalian baca, sebagai pembakar semangat perjuangan dengan cara kalian masing-masing di masa sekarang.

1 dari 3 halaman

1. Kata-Kata Mutiara Soekarno Penuh Semangat Nasionalisme

Ilustrasi (Credit: Freepik)

Mungkin, sebagian dari kalian merasa bahwa hidup di masa kini lebih mudah jika dibandingkan dengan masa lalu, saat sebelum dan di awal kemerdekaan. Namun, tak ada salahnya jika semangat perjuangan di masa lalu tetap dikobarkan di masa sekarang. Salah satu caranya bisa dengan membaca kata-kata mutiara Soekarno yang penuh semangat nasionalisme berikut ini.

1. "Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!"

2. "Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat."

3. "Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing. Saudara-saudara semua sia sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia untuk merdeka."

4. "Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi."

5. "Tuan-tuan hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya datangnya Ratu Adil. Dan sering kali kita mendengar di desa ini atau di desa situ telah muncul seorang Imam Mahdi atau Heru Cakra. Tak lain tak bukan karena rakyat menunggu dan mengharap pertolongan."

6. "Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak."

7. "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai imagination!"

8. "Suatu revolusi melemparkan hukum yang ada dan maju terus tanpa menghiraukan hukum itu. Jadi sukar untuk merencanakan suatu revolusi dengan ahli hukum. Kita memerlukan getaran perasaan kemanusiaan."

9. "Bahwa kami bukan lagi "Inlander goblok hanya baik untuk diludahi" seperti Belanda mengatakan kepada kami berkali-kali."

10. "Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi, bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut. Aku mendengarkan Indonesia."

11. "Menurut keyakinan kami, hilangnya pemerintah asing dari Indonesia, belum tentu juga dibarengi oleh hilangnya imperialisme asing sama sekali."

12. "Sosialisme berarti adanya pabrik yang kolektif. Adanya industrialism yang kolektif. Adanya distribusi yang kolektif. Adanya pendidikan yang kolektif."

13. "Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!"

14. "Manakala suatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan."

15. "Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang ku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."

2 dari 4 halaman

2. Kata-Kata Mutiara Soekarno yang Penuh Semangat

Ilustrasi (Credit: Freepik)

Bagi kalian yang sering merasa lelah atau mudah kehilangan semangat, coba baca kata-kata mutiara Soekarno berikut ini. Walau hanya rangkaian kata, kalian bisa merasakan kobaran semangat yang membara dari pemimpin pertama Indonesia ini.

16. "Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun."

17. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."

18. "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."

19. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."

20. "Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!"

21. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

22. "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."

23. "Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya."

24. "Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali."

25. "Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!"

26. "Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia."

27. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

28. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali."

29. "Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!"

30. "Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang."

31. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak."

32. "Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat."

33. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."

34. "Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya."

35. "Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan."

3 dari 4 halaman

3. Kata-Kata Mutiara Soekarno yang Membangkitkan Tekad Generasi Muda

Ilustrasi (Credit: Freepik)

Jika sering dikatai sebagai pemuda yang malas, mestinya kalian bangkit dan membuktikan kemampuan. Salah satu cara yang bisa kalian tempuh untuk membangkitkan tekad tersebut, yaitu dengan membaca atau memasang kata-kata mutiara Soekarno di media sosial. Dengan begitu, teman kalian akan ikut semangat menjalani kehidupan yang lebih bergairah sebagai seorang pemuda harapan bangsa.

36. "Berikan aku sepuluh pemuda, akan kugoncangkan dunia."

37. "Dalam pidatoku, "Sekali Merdeka tetap Merdeka"! Kucetus semboyan: Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan."

38. "Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan cita-cita."

39. "Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, entah bagaimana rupanya persatuan itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia Merdeka itulah Kapal Persatuan adanya."

40. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."

41. "Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya."

42. "Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia."

43. "Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis."

44. "Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan."

45. "Bangsa yang terdiri dari kaum buruh belaka dan menjadi buruh antara bangsa-bangsa. Tuan-tuan hakim itu bukan nyaman. Tidaklah karenanya wajib tiap-tiap nasional mencegah keadaan itu dengan seberat-beratnya?"

46. "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."

47. "Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat."

48. "Dua sifat yang berlawanan. Aku bisa lunak dan aku bisa cerewet. Aku bisa keras dan laksana baja dan aku bisa lembut berirama"

49. "Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat."

50. "Hidup bukanlah tentang 'Aku Bisa Saja', namun tentang 'Aku Mencoba'. Jangan pikirkan tentang Kegagalan, itu adalah pelajaran."

51. "Jangan kamu pernah merasakan bahwa cinta yang kamu rasakan itu membuatmu derita, sungguh tuhan memberikan cinta dalam hatimu adalah anugerah dan itu harus kamu syukuri."

52. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca benggala daripada masa yang akan datang."

53. "Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya."

54. "Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa."

55. "Kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang, pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang maha tolol."

56. "Kamu orang ini betul-betul tidak mempunyai rasa kasihan kepada sesama hidup. Apa salahnya kijang itu kamu tembak? Bagaimana kalau kijang yang kamu tembak itu masih mempunyai anak kecil yang memerlukan pertolongan induknya? apakah kamu orang di sini kekurangan makan?"

57. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali."

58. "Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin."

59. "Saya katakan bahwa cita-cita kita dengan keadilan sosial adalah satu masyarakat yang adil dan makmur dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat teknologi yang sangat modern. Asal tidak dikuasai oleh sistem kapitalisme."

60. "Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan."

61. "Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan."

62. "Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya."

Nah, itulah kata-kata mutiara Soekarno yang bisa kalian baca sebagai pembakar semangat dan tekad kalian sebagai generasi muda masa kini. Dalam segala kesulitan yang seolah datang dari segala arah, daya hidup kalian perlu terus ditingkatkan.

(Sumber: Brilio.net, Jagokata.com)

(kpl/ans)

Topik Terkait