Kapanlagi.com - Kenaikan dan penurunan harga beras di Jakarta terus menjadi perhatian masyarakat, terlebih menjelang musim kering yang memengaruhi produksi pangan nasional. Pergerakan harga ini terjadi pada jenis beras IR-64 dan tidak seragam di seluruh wilayah ibu kota, sehingga penting bagi konsumen mengetahui daftar terkini sesuai lokasi masing-masing.
Beberapa wilayah seperti Jakarta Pusat mengalami lonjakan harga dalam sehari, sementara kawasan lain seperti Jakarta Timur justru mencatatkan penurunan yang cukup signifikan. Fluktuasi harga ini dipicu oleh berbagai faktor seperti pasokan hasil panen, permintaan pasar, hingga biaya distribusi antarwilayah.
Untuk memahami situasi lebih menyeluruh, berikut informasi lengkap tentang harga beras terkini per wilayah di DKI Jakarta.
Mengutip infopangan.jakarta.go.id, kondisi harga beras di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara menunjukkan perbedaan tren yang mencolok, di mana Jakarta Pusat mencatat lonjakan harga harian yang cukup tinggi, sementara Jakarta Utara cenderung stabil, mencerminkan variasi distribusi dan dinamika pasar antarwilayah yang menarik untuk diamati secara lebih detail.
1. Jakarta Pusat
2. Jakarta Utara
Meskipun sama-sama berada di sisi timur dan barat ibu kota, harga beras di Jakarta Barat dan Jakarta Timur menunjukkan tren yang sangat kontras, di mana Jakarta Barat mengalami kestabilan yang menandakan pasar yang tenang, sementara Jakarta Timur justru mengalami penurunan tajam yang mungkin disebabkan oleh peningkatan pasokan lokal atau kebijakan distribusi pangan.
Jakarta Barat:
Jakarta Timur:
Jakarta Selatan menjadi satu-satunya wilayah yang mencatat harga beras paling rendah di antara seluruh kawasan Jakarta, dan kestabilan harga yang tidak berubah dalam dua hari berturut-turut menunjukkan sistem distribusi yang lancar dan permintaan yang relatif stabil dibandingkan wilayah lain yang mengalami fluktuasi lebih tinggi.
Jakarta Selatan:
Mengutip ANTARA, menurut Badan Pusat Statistik, kenaikan harga beras secara nasional termasuk di Jakarta biasanya disebabkan oleh berakhirnya musim panen raya yang mengurangi jumlah pasokan di pasar.
Kondisi ini membuat harga beras di tingkat penggilingan naik sehingga menunjukkan korelasi langsung antara ketersediaan dan harga pasar.
Kemudian penyebab lainnya juga salah satunya karena adanya fluktuasi harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Meski demikian, ini merupakan gambaran umum faktor penyebab naiknya harga beras.
Sementara, terkait penurunan harga beras, biasanya terjadi ketika wilayah mengalami panen lokal atau adanya peningkatan distribusi dari daerah surplus ke daerah yang mengalami kekurangan.
BPS juga mencatat bahwa ketika panen berhasil dengan cuaca yang mendukung, produksi beras menjadi berlimpah sehingga harga gabah di tingkat petani akan lebih rendah, menekan harga beras di penggilingan hingga eceran.
1. Berapa harga beras 1 kg hari ini di Jakarta?
Harga beras 1 kg di Jakarta bervariasi, berkisar antara Rp14.600 hingga Rp15.250 tergantung wilayah.
2. Mengapa harga beras bisa naik tiba-tiba?
Karena pasokan berkurang pasca panen raya, biaya distribusi naik, dan permintaan meningkat.
3. Kapan harga beras biasanya turun?
Saat musim panen tiba, distribusi lancar, dan tidak ada gangguan cuaca atau logistik.
4. Apakah semua jenis beras mengalami kenaikan harga?
Tidak, beberapa jenis premium naik, namun jenis beras medium dan IR III sempat turun.
5. Apakah harga beras berbeda di setiap wilayah Jakarta?
Ya, harga beras berbeda tergantung distribusi, permintaan, dan stok lokal per wilayah.