Folklor Adalah Tradisi yang Diturunkan Secara Lisan, Simak Ciri-ciri dan Jenisnya


Berita | Senin, 29 Mei 2023 20:22

Kapanlagi.com - Folklor mungkin jadi istilah yang sudah tak asing lagi bagi sebagian orang. Secara umum, folklor sering diartikan sebagai sebuah cerita yang telah turun temurun ada di masyarakat tradisional. Banyak juga orang yang menyamakan folklor dengan dongeng atau cerita rakyat.


Namun tak sekadar cerita, folklor ternyata juga termasuk bagian dari warisan budaya suatu masyarakat. Karenanya, penting untuk mengetahui definisi folklor dan memahami cerita-cerita folklor yang ada di masyarakat agar tetap lestari. Sebab sebagaimana wujud budaya lainnya, folklor juga menyimpan nilai-nilai berharga.

Lantas sebenarnya, apa itu folklor dan seperti apa ciri-cirinya? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berikut ini.

1 dari 3 halaman

1. Apa Itu Folklor

(credit: pexels)

Kata folklor berasal dari istilah bahasa Inggris folklore. Jika dijabarkan, istilah folklore merupakan gabungan dari dari dua kata, yaitu folk dan lore. Sehingga, untuk mengetahui arti folklore secara utuh, kita perlu paham arti dari kedua kata tersebut.

Adapun folk diterjemahkan sebagai sekelompok orang yang memiliki ciri khas pengenal fisik, sosial, dan budaya. Ciri khas tersebut membuat kelompok tersebut dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya.

Sementara itu kata lore lebih mengacu pada kebiasaan atau tradisi dari suatu kelompok dengan ciri khas tertentu tersebut. Lebih lengkapnya, lore adalah kebiasaan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun lintas generasi umumnya secara lisan.

Oleh karena itu, folklor sering diidentikkan dengan cerita rakyat, mitos, lagu daerah, dan budaya-budaya lisan lainnya di masyarakat. Namun secara luas, folklor tak saja meliputi budaya-budaya lisan, melainkan juga tradisi-tradisi non-lisan seperti upacara, tari-tarian, dan sebagainya.

Istilah folklor sendiri saat ini juga telah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, folklor diartikan sebagai adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi tidak dibukukan. Selain itu, folklor juga diartikan sebagai ilmu adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang tidak dibukukan

 

2 dari 4 halaman

2. Ciri-ciri Folklor

(credit: pexels)

Folklor merupakan kebiasaan, tradisi, dan budaya yang ada di suatu masyarakat. Kendati begitu, ternyata tak serta merta semua kebiasaan di masyarakat bisa dikategorikan sebagai foklor. Ada beberapa ciri-ciri yang harus terpenuhi agar suatu kebiasaan, tradisi, dan budaya bisa dikatakan sebagai folklor. Berikut beberapa ciri-ciri dari folklor.

1. Secara umum, folklor diwariskan atau diturunkan secara lisan dari mulut ke mulut.

2. Folklor juga harus bersifat tradisional. Sifat tradisional dari folklor akan terjaga meski telah diturunkan dari generasi ke generasi.

3. Karena disebarkan secara lisan, sangat mungkin munculnya berbagai versi dalam satu folklor. Hal ini dianggap wajar dan lumrah terjadi lantaran tidak adanya jaminan konsistensi yang tidak terjaga dari penutur satu ke penutur lainnya.

4. Folklor bisa turun dari generasi ke generasi, sehingga sangat memungkinan jika nama pencipta tidak diketahui (anonim).

5. Folklor berkembang mengikuti suatu rumus atau pola tertentu.

6. Folklor ada bukan sekadar hiburan. Folklor juga memiliki kegunaan untuk masyarakat kolektif. Sehingga, tak sembarang cerita anonim bisa dikatakan sebagai folklor.

7. Suatu folklor berkembang dengan logika tersendiri yang bisa jadi tak sejalan dengan logika umum. Hal ini karena folklor folklor bersifat pralogis.

8. Folklor turun temurun di kalangan masyarakat. Sehingga, folklor menjadi milik bersama dari kolektif masyarakat. Apalagi status pencipta folklor juga tidak diketahui, sehingga tidak bisa diklaim sebagai milik perorangan.

9. Secara umum, folklor bersifat polos dan lugu, sehingga sering kali kelihatannya kasar dan terlalu spontan. Namun hal tersebut bisa dimengerti karena sejatinya folklor merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya.

 

3 dari 4 halaman

3. Jenis-jenis Folklor dan Contohnya

(credit: pexels)

Secara umum, folklor memang identik dengan budaya dan tradisi lisan. Namun faktanya, di masyarakat folklor tak sekadar hal-hal yang bersifat lisan. Ada juga folklor yang bersifat sebagian lisan dan folklor yang berupa tindakan. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian jenis-jenis folklor tersebut.

1. Jenis Folklor Lisan

Sesuai dengan namanya, folklor ini merupakan tradisi dan budaya yang berupa lisan dan diturunkan secara mulut ke mulut. Adapun contoh dari folklor lisan antara lain: bahasa, aksen atau logat berbicara, puisi rakyat, cerita rakyat seperti legenda, lagu-lagu tradisional, teka-teki, peribahasa, dan sebagainya.

2. Jenis Folklor Sebagian Lisan

Fokllor sebagian lisan, merupakan folklor yang turun menurun dan berkembang di masyarakat karena pengaruh aspek sosial. Disebut folklor sebagian lisan, karena sebagian diwujudkan lewat tindakan. Contoh dari folklor sebagian lisan ini antara lain kepercayaan; mitos; atau takhayul yang ada di masyarakat, tari-tarian tradisional, permainan tradisional, upacara adat, seni pertunjukan tradisional seperti ketoprak; lenong; ludruk, dan sebagainya.

3. Jenis Folklor Bukan Lisan

Folklor bukan lisan merupakan folklor yang berupa tindakan atau diwujudkan dalam benda atau artefak. Meski berupa tindakan dan benda, cara folklor ini diwariskan tetap melalui lisan. Adapun contoh folklor bukan lisan antara lain arsitektur rumah tradisional, masakan khas, obat-obatan tradisional, senjata tradisional, pakaian adat, dan sebagainya.

Itulah di antaranya penjelasan pengertian folklor, ciri-ciri hingga, jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian!

 

(kpl/gen/psp)

Topik Terkait