Memahami Arti Telaso dan Umpatan Khas Sulawesi Lainnya


Berita | Senin, 29 November 2021 19:33

Kapanlagi.com - Seiring terbukanya akses komunikasi, semakin mudah pula bagi orang-orang untuk saling mengenal budaya masing-masing. Tak hanya budaya yang dianggap indah atau menawan, budaya dalam mengumpat pun jadi daya tarik tersendiri. Hal itu yang mungkin mendorong rasa penasaran kalian terhadap arti telaso, sundala, kongkong, dan seterusnya.


Mungkin, awalnya kalian hanya menemukan istilah telaso di komentar media sosial atau perkataan seorang teman. Namun, ternyata kalian merasa semakin sering menemukan istilah tersebut dalam obrolan. Jika penasaran, langsung saja simak penjelasan tentang arti telaso berikut ini.

Tak hanya berhenti di situ, kalian pun bisa jadi makin penasaran dengan istilah-istilah umpatan lainnya. Seperti arti telaso yang berasal dari Sulawesi, ada kata-kata umpatan khas lain yang sepertinya juga menarik untuk kalian pelajari. Langsung saja, silakan simak penjelasan berikut ini.

1 dari 3 halaman

1. Arti Telaso

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Secara harfiah, arti telaso adalah kotoran penis. Istilah ini berasal dari kata "te" atau "tai" yang berarti kotoran atau ampas, sedangkan "laso" atau "lacu" adalah penis atau alat kelamin laki-laki.

Jika dilihat dari penjelasan tersebut, tentu kalian bisa merasakan betapa negatif makna telaso. Kata tersebut biasanya diungkapkan secara spontan untuk mengumpat. Ya, seperti yang kalian ketahui, umpatan memang identik dengan kata berkonotasi negatif.

Telaso pun bisa dimaknai sebagai keburukan dari hal yang paling buruk. Istilah ini tergolong buruk, keras, dan kasar sehingga tak boleh asal kalian ucapkan.

Telaso sendiri merupakan umpatan atau makian yang biasanya dipakai di daerah Sulawesi. Baik di Makassar, Palu, atau Kendari. Istilah ini juga bisa ditemukan di beberapa daerah yang memiliki banyak penduduk Makassar di dalamnya, seperti di Priok, Jakarta Utara.

 

2 dari 4 halaman

2. Umpatan Khas Sulawesi Lainnya

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Selain arti telaso, sepertinya kalian juga perlu mengetahui beberapa umpatan lain dari Sulawesi. Karena kata umpatan selalu membawa konotasi negatif, kalian harus menghindari untuk menggunakannya. Jadikan informasi ini sebagai pengetahuan dalam mempelajari budaya daerah di Indonesia.

- Ana Sundala atau Sundala

Istilah di atas juga merupakan umpatan yang buruk di Makassar. Arti ana sundala atau sundala adalah anak haram atau anak sundal. Sundal sendiri berarti pelacur. Bisa kalian bayangkan sendiri betapa tak terimanya seorang anak dikatakan sebagai anak pelacur.

Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengucapkan kata ini karena bisa sangat menyakiti hati orang di sekitar kalian.

- Zombi,Telang,Sombong

Sebagaimana umpatan dari daerah lain, ada pula umpatan dari istilah bagian tubuh yang berhubungan dengan seksualitas di Makassar. Istilah ini berarti vagina atau alat kelamin perempuan.

- Anjing,Kongkong,Asuh

Tiga istilah ini memiliki arti yang sama. Anjing merupakan bahasa Indonesia, kongkong merupakan bahasa Makassar, dan asuh berasal dari bahasa Bugis.

Ketiga istilah di atas dipakai untuk memaki orang dengan cara menyamakannya dengan binatang menyeramkan, liar, galak, dan suka menggigit, yakni anjing. Istilah anjing memang sudah sering dipakai di berbagai daerah, tapi dua istilah lainnya masih cukup asing bagi orang di luar Sulawesi.

- Suntili

Suntili sebenarnya memiliki makna yang mirip dengan ana sundala atau sundal. Namun, istilah ini berasal dari singkatan "sundala tiga kali". Artinya, umpatan ini bisa bermakna lebih kasar lagi.

Kalian boleh menelusuri berbagai umpatan ini. Dengan begitu, kalian akan punya pengetahuan dalam memilih istilah dan menempatkan diri pada situasi tertentu.

 

3 dari 4 halaman

3. Pengertian Umpatan

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Istilah-istilah umpatan sering kali menjadi hal paling menarik bagi seseorang yang ingin mengenal budaya tertentu. Umpatan sendiri biasanya diambil dari nama binatang atau bagian tubuh yang berhubungan dengan seksualitas untuk mengungkapkan emosi, rasa jengkel, atau rasa tidak nyaman.

Sebelumnya, kalian sudah menyimak sejumlah penjelasan mengenai umpatan dari Sulawesi. Bagi kalian orang yang berasal dari luar Sulawesi, mengetahui arti telaso, sundala, suntili, dan lain sebagainya mungkin saja menjadi hal yang menyenangkan.

Hal itu wajar terjadi karena kata-kata umpatan sendiri sering diucapkan sebagai upaya melepaskan emosi atau kemarahan dan setiap daerah seolah punya kata khas masing-masing. Meski berkonotasi negatif, kata-kata umpatan dipercaya dapat memberi kelegaan. Belum lagi jika kata umpatan itu diucapkan kepada orang yang sudah memiliki kedekatan.

Alih-alih saling memarahi, dua orang yang memang akrab akan saling mengumpat sambil tertawa. Meski begitu, kalian harus tetap berhati-hati dan selalu berusaha memahami konteks dalam percakapan. Jangan sampai kalian terjebak dalam situasi yang membahayakan atau memancing emosi orang lain.

Penasaran dengan budaya daerah lain merupakan hal yang wajar. Namun, ingat jangan menggunakannya secara sembarangan. Apalagi kalian sudah tahu melalui penjelasan di atas bahwa arti dari umpatan tersebut tak ada bagus-bagusnya sama sekali.

KLovers, itulah sejumlah penjelasan mengenai arti telaso beserta umpatan lain dari Sulawesi yang bisa kalian ketahui. Informasi ini bisa kalian jadikan sumber pengetahuan agar bisa lebih berhati-hati dalam berkomunikasi.

(kpl/gen/ans)

Topik Terkait