Kapanlagi.com - Pengobatan tradisional sudah jadi bagian dari budaya, khususnya di lingkungan masyarakat Jawa. Terbukti, di masyarakat Jawa, dikenal adanya primbon pengobatan. Dari dulu sampai sekarang, pengobatan yang tertulis di primbon Jawa masih dipegang dan diandalkan.
Menariknya dalam primbon Jawa, pengobatan bukan hanya sekadar penyembuhan fisik. Pengobatan primbon Jawa juga sering kali melibatkan aspek spiritual dan energi. Dalam primbon pengobatan, juga diperhatikan aspek fisik, emosional, dan spiritual. Pasalnya, konsep pengobatan primbon Jawa meyakini hubungan antara alam dan manusia.
Penasaran, seperti apa penjelasan pengobatan primbon Jawa yang sangat tradisional tapi masih diandalkan sampai sekarang? Langsung saja simak ulasannya berikut ini.
Pengobatan tradisional memang menjadi salah satu hal yang dibahas dalam primbon Jawa. Terdapat satu serat primbon yang secara khusus membahas tentang metode pengobatan tradisional. Serat itu adalah Serat Primbon Jampi Jawi.
Dari dulu sampai sekarang, naskah serat ini masih kerap digunakan sebagai referensi dalam praktik pengobatan tradisional Jawa. Dalam bahasa Jawa, masyarakat mengenal bagian pengobatan di serat tersebut dengan istilah Tamba Jawa (Obat Jawa).
Adapun bentuk naskah Serat Primbon Jampi Jawi secara fisik saat ini salah satunya bisa dijumpai di Perpustakaan Reksopustoko Manggkunegaran Surakarta dengan nomor koleksi M 33. Secara keseluruhan, serat ini mencakup 82 halaman dan merupakan naskah cetak yang diterbitkan oleh Tan Kun Swie di Kediri pada tahun 1949.
Dalam Serat Primbon Jampi Jawi terdapat berbagai resep jamu Jawa asli. Setiap resep tersebut jelas sudah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan secara turun menurun. Selain itu, serat ini juga merinci berbagai komponen yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, termasuk metode pengolahan dan aplikasi pengobatannya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengobatan primbon di antaranya dilakukan dengan resep jamu atau ramuan. Dalam Serat Primbon Jampi Jawi juga disebutkan secara jelas rempah atau bahan apa saja yang kerap digunakan untuk pengobatan. Adapun rempah-rempah tersebut di antaranya adalah tanaman obat yang memang memiliki beragam manfaat kesehatan.
Beberapa tanaman obat yang sering dimasukkan ke dalam ramuan meliputi daun sambilata, daun meniran, daun turi merah, daun widoro, dan masih banyak lagi. Kombinasi dari berbagai jenis tanaman obat ini dipercaya bakal jadi ramuan tradisional yang memberi efek penyembuhan dari penyakit yang diderita.
Namun bukan hanya rempah atau tanaman obat saja, sering kali dalam jamu atau ramuan juga terdapat berbagai bahan tambahan lain yang menambah manfaatnya seperti, madu, susu, telur, dan sebagainya. Selain jadi pelengkap, bahan-bahan selain rempah ini juga diyakini bakal memberikan nutrisi dan manfaat luar biasa dalam pengobatan tradisional.
Tak berhenti di rempah-rempah dan bahan-bahan, Serat Primbon Jampi Jawi juga menjelaskan detail lainnya dalam menciptakan ramuan atau jamu pengobatan. Pasalnya, dalam meramu sesuai dengan ajaran pengobatan primbon, tak saja dibutuhkan bahan-bahan. Selain bahan-bahan rempah di atas, juga digunakan beberapa peralatan tradisional.
Adapun beberapa peralatan yang lazim dipakai dalam pengobatan primbon di antaranya seperti panci atau periuk untuk merebus, cobek dan muthu untuk mengulek, pipisan atau gandhik untuk menghaluskan, kain mori untuk memeras cairan dalam ramuan, lumpang dan alu untuk menumbuk.
Hasil dari proses penumbukkan itu nantinya menjadi ramuan berbentuk cair yang bisa digunakan dengan meminumnya. Selain dengan diminum, ada juga dengan cara mengoleskan cairan ramuan pda tubuh tertentu. Menempelkan bentuk adonan lunak di bagian yang sakit seperti pada luka, di dahi atau kening, di perut, dan di tempat lainnya.
Selain Serat Primbon Jampi Jawi, Primbon Jawa juga menjelaskan beberapa metode yang biasa dilakukan dalam pengobatan tradisional. Dilansir dari babad.id, berikut beberapa jenis metode yang biasa diterapkan dalam pengobatan primbon Jawa.
1. Melakukan Diagnosis
Melakukan diagnosis merupakan langkah awal dalam mengetahui jenis penyakit. Menariknya, primbon Jawa mengelompokkan jenis penyakit dengan menggunakan perhitungan waktu yang disebut neptu. Dengan menghitung jumlah neptu dan memperhatikan hari penyakit muncul, dapat menganalisis asal penyakit, tingkat keparahan, dan lokasinya.
Lebih lanjut menurut pandangan primbon, penyakit dapat diakibatkan oleh takdir, perilaku individu, campur tangan makhluk gaib, atau praktik-praktik hitam seperti teluh, santet, dan jampi-jampi.
2. Metode Pengobatan dengan Ritual
Primbon Jawa juga mencakup beragam metode pengobatan yang melibatkan pemilihan jenis ramuan dan cara pemberiannya. Ada berbagai teknik pengobatan yang mencakup minum jamu atau cekok (menggunakan ramuan), melakukan bobok, parem, boreh, pilis, pupuk, tapel (pengobatan eksternal), semburan (pengobatan eksternal), dan juga metode pengobatan berbasis ritual seperti mantra, suwuk, kidung, dan rajah.
Pengobatan tradisional dalam primbon Jawa seringkali menggabungkan elemen-elemen ritual dan magis sebagai bagian penting dalam proses penyembuhan.
2. Pengobatan dengan Membersihkan Jiwa
Setelah melalui langkah-langkah sebelumnya, individu yang sakit diminta untuk membersihkan penyakit dengan memberikan sedekah sesuai dengan norma yang berlaku. Proses ini seringkali diadakan dalam upacara seperti slametan atau kenduri berdoa.
Itulah di antaranya sekilas penjelasan terkait pengobatan primbon Jawa yang tradisional tapi masih banyak dipakai sampai sekarang. Semoga bermanfaat.
AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!