Apa Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Ketahui Pula Sejarah dan Prinsipnya

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

Apa Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Ketahui Pula Sejarah dan Prinsipnya
Ilustrasi (Credit: Pixabay)

Kapanlagi.com - Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, bahasa, dan lain sebagainya. Keberagaman tersebut menjadi sesuatu yang harus dijaga dan disyukuri. Hal itu pun tergambar pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lalu, apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya?

Untuk mengetahui apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kalian perlu mempelajarinya lebih jauh. Bukan sekadar alih bahasa untuk dihafalkan, kalian juga perlu mengetahui makna dan prinsip yang dijunjung di dalamnya.

Dengan mengetahui apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kalian jadi bisa mengamalkan nilai-nilai untuk menghargai keberagaman. Kalian juga perlu mengingat dan meresapi jasa-jasa pahlawan yang telah bersatu untuk berjuang meraih kemerdekaan. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk membaca informasi seputar sejarah dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika berikut ini.

1. Apa Arti Semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

Sebelum menjawab pertanyaan apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kalian perlu memahami bahwa konsep semboyan tersebut berasal dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Mpu Tantular merupakan seorang pujangga ternama yang hidup pada abad ke-14 di era Majapahit.

Secara etimologi, arti Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno, yakni Bhinneka berarti 'beragam' atau 'beraneka', Tunggal berarti 'satu', dan Ika berarti 'itu'. Secara harfiah, semboyan ini bisa diartikan sebagai 'berbeda-beda tetap satu jua'.

Semboyan tersebut sangat cocok bagi keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Mampu menumbuhkan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang mengakui perbedaan suku, ras, agama, bahasa, dan lain sebagainya hingga bisa kompak menjunjung tinggi persatuan.

Dengan begitu, bisa memunculkan kehidupan yang harmoni antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara keberbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, dan seterusnya. Dengan begitu, semangat tolerensi dalam berbagai bidang bisa dijunjung tinggi untuk menghindari perpecahan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Setelah mengetahui apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, tentu kalian juga perlu membaca lebih dalam mengenai sejarahnya. Seperti yang sudah disinggung di atas, semboyan ini memang berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Secara detail, istilah ini terdapat dalam bait 5 pupuh 139 dan secara lengkapnya bisa kalian simak dalam kutipan berikut ini.

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang
berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah
bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah
tunggal

Jika dilihat pada awalnya, Bhinneka Tunggal Ika merujuk pada semboyan yang berisi semangat toleransi keagamaan, khususnya antara Hindu dan Buddha.

Namun akhirnya, menurut Mohammad Hatta dalam buku Bung Hatta Menjawab (1979), semboyan ini dicantumkan pada lambang yang dibuat oleh Sultan Hamid (di Pontianak) setelah kemerdekaan. Pemakaiannya sebagai semboyan lambang negara diresmikan oleh Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.

3. Prinsip Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini juga penting diketahui selain penjelasan apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika di atas. Demi melahirkan semangat toleransi, prinsip ini sudah seharusnya dipegang oleh seluruh warga negara Indonesia. Agar tak bisa diadu dan dipecah, kalian perlu memahami beberapa prinsip Bhinneka Tunggal Ika berikut ini.

1. Common Denominator

Common denominator atau persamaan dalam perbedaan yang ada di Indonesia perlu dicari. Misalnya, perbedaan dalam berbagai agama yang semuanya memegang nilai kebaikan harus dicari agar seluruh umat bisa hidup rukun berdampingan. Hal ini juga berlaku pada aspek lain, seperti adat dan kebudayaan agar keabsahan tetap diakui.

2. Tidak Sektarian dan Enklusif

Tidak sektarian dan enklusif berarti tidak dibenarkan untuk bersikap atau menganggap bahwa diri atau kelompok tertentu sebagai yang paling benar. Hal ini penting untuk menjaga persatuan agar tak ada kecemburuan dan kecurigaan yang mengarah ke perpecahan.

3. Tidak Formalistis

Bhinneka Tunggal Ika bersifat universal dan menyeluruh yang berlandaskan rasa cinta, hormat, saling percaya, dan rukun antar sesama. Bukan formalistis yang hanya berpegang pada satu peraturan sehingga keberagaman bisa dibingkai dalam ke-Indonesiaan.

4. Bersifat Konvergen

Bersifat Konvergen artinya menuju satu titik temu yang dapat membuat segala kepentingan bertemu di tengah. Perbedaan bukan untuk diributkan atau dibesar-besarkan, justru harus dipahami dengan penuh toleransi untuk mencapai persatuan.

5. Prinsip Pluralistik dan Multikultural

Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika antara lain, toleransi, inklusif, damai, kebersamaan, dan setara. Dengan nilai tersebut, Indonesia bisa mewujudkan prinsip pluralisme dalam keberagaman atau multikultural.

6. Semangat Gotong-Royong

Semangat gotong-royong punya jangkauan yang sangat luas. Bisa dimaknai sebagai usaha bahu-membahu antar tetangga, bisa juga bersatu dalam melawan kebohongan publik atau hoax. Pasalnya, hal tersebut bisa mengancam kerukunan maka utamakan untuk verifikasi sebelum menyebarkan berita.

Nah, KLovers, itulah penjelasan dari pertanyaan apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika beserta sejarah dan prinsip yang penting untuk kalian ketahui.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending