Apa Itu Terminal Lucidity? Fenomena Pasien Mendadak Sembuh sebelum Meninggal Dunia

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Apa Itu Terminal Lucidity? Fenomena Pasien Mendadak Sembuh sebelum Meninggal Dunia
Ilustrasi pasien di rumah sakit. (credit: pixabay/Parentingupstream)

Kapanlagi.com - Belakangan ini, istilah "Terminal Lucidity" ramai diperbincangkan, terutama di platform TikTok. Salah satu pengguna, dengan akun @ohmyparanoid, membagikan pengalamannya sebagai tenaga medis yang menyaksikan keajaiban ini. Dalam unggahannya, ia menceritakan bagaimana pasien yang sebelumnya terbaring lemah mendadak menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang mengejutkan, seperti meningkatnya nafsu makan dan kemampuan berbicara dengan jelas.

“POV otak ke semua sel: saya pamit undur diri, senang bekerja sama dengan kalian,” tulis pemilik akun TikTok @ohmyparanoid, Senin (13/1/2025).

Terminal lucidity adalah momen misterius yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi kritis. Dalam keadaan ini, mereka tiba-tiba tampak lebih sadar, mengenali orang-orang terkasih, dan menunjukkan energi yang tampaknya kembali. Namun, meskipun tampak seperti tanda-tanda pemulihan, momen ini sering kali menjadi pertanda bahwa akhir hayat sudah dekat.

Fenomena ini telah diamati selama berabad-abad dan masih menjadi bahan penelitian yang menarik. Banyak keluarga yang mengalami kejadian ini merasa harapan mereka bangkit, hanya untuk menyaksikan pasien mereka kembali ke pelukan Sang Pencipta dalam hitungan jam atau hari setelahnya.

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh pasien saat mengalami terminal lucidity? Apakah ada penjelasan ilmiah di balik kejernihan pikiran yang tiba-tiba ini? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai fenomena yang penuh misteri ini.

1. Pengertian Terminal Lucidity

Terminal lucidity adalah fenomena menakjubkan di mana pasien yang terbaring dalam kondisi kritis atau menderita penyakit parah tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kesadaran yang luar biasa. Dalam momen-momen ajaib ini, mereka yang sebelumnya sulit berkomunikasi atau bahkan tak sadarkan diri, mendadak mampu berbicara dengan jelas, mengenali orang-orang tercinta di sekitarnya, atau melakukan aktivitas yang sebelumnya tampak mustahil.

Biasanya, keajaiban ini terjadi dalam hitungan menit hingga beberapa hari sebelum mereka menghadap Sang Pencipta. Michael Nahm, seorang ahli biologi asal Jerman, menyebut fenomena ini sebagai “kejernihan mendadak sebelum ajal”, yang terjadi pada pasien dengan gangguan otak parah, seperti Alzheimer, stroke, tumor otak, hingga skizofrenia.

Namun, menurut Cleveland Clinic, terminal lucidity bukanlah tanda pemulihan, melainkan sinyal bahwa akhir hayat semakin dekat. Meskipun kondisi ini bukan diagnosis medis resmi, banyak tenaga medis dan keluarga pasien di seluruh dunia telah menyaksikan keajaiban ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Penyakit yang Terkait dengan Terminal Lucidity

Terminal lucidity paling sering terjadi pada pasien dengan penyakit yang menyerang otak dan sistem saraf. Beberapa kondisi medis yang sering dikaitkan dengan fenomena ini antara lain:

  • Alzheimer dan Demensia → Pasien yang sebelumnya tidak bisa mengenali keluarganya tiba-tiba sadar dan berbicara dengan jelas.
  • Stroke → Pasien yang mengalami kesulitan bicara bisa kembali berbicara lancar sebelum akhirnya meninggal.
  • Tumor Otak → Pasien yang sebelumnya dalam kondisi tidak responsif bisa mendadak kembali aktif sebelum meninggal dunia.
  • Meningitis → Infeksi otak yang parah dapat menyebabkan pasien mengalami kejernihan sesaat sebelum meninggal.
  • Skizofrenia → Pasien yang mengalami gangguan mental parah tiba-tiba mendapatkan kembali kejernihan mentalnya sesaat sebelum ajal.

Seorang tenaga medis di TikTok membagikan pengalamannya mengenai pasien yang mengalami terminal lucidity. Ia menggambarkan kondisi ini sebagai “otak yang berpamitan kepada seluruh sel tubuh” sebelum akhirnya berhenti bekerja.

3. Mengapa Terminal Lucidity Bisa Terjadi?

Hingga saat ini, para ilmuwan dan tenaga medis masih mencari penjelasan ilmiah tentang penyebab terminal lucidity. Namun, ada beberapa teori yang dikembangkan berdasarkan penelitian yang ada:

1. Perubahan Aktivitas Otak Menjelang Kematian

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak yang hampir kehabisan oksigen justru mengalami lonjakan aktivitas sesaat sebelum kematian. Lonjakan ini bisa menyebabkan pasien tampak kembali sadar dan memiliki kejernihan berpikir sebelum akhirnya fungsi otak benar-benar berhenti.

2. Pelepasan Neurotransmiter

Beberapa ilmuwan menduga bahwa saat seseorang mendekati ajal, otaknya melepaskan zat kimia seperti dopamin dan endorfin dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kesadaran dan kebahagiaan sesaat, yang membuat pasien tampak lebih baik sebelum meninggal.

3. Faktor Hormonal dan Energi Terakhir Tubuh

Beberapa ahli menduga bahwa tubuh secara alami mengeluarkan energi terakhirnya sebelum akhirnya menyerah. Ini bisa menjelaskan mengapa pasien yang sudah tidak bisa makan tiba-tiba memiliki nafsu makan yang meningkat, atau mengapa mereka yang tidak bisa berbicara mendadak berbicara lancar sebelum meninggal.

Meskipun teori-teori ini memberikan sedikit gambaran tentang fenomena terminal lucidity, belum ada penelitian yang benar-benar bisa menjelaskan secara pasti mengapa hal ini bisa terjadi.

4. Contoh Kasus Terminal Lucidity yang Pernah Dilaporkan

Fenomena terminal lucidity, yang menunjukkan kejernihan pikiran mendadak sebelum akhir hidup, telah mencuri perhatian di berbagai belahan dunia melalui sejumlah laporan medis yang menggetarkan. Bayangkan seorang wanita berusia 80 tahun yang terjebak dalam dunia Alzheimer selama 15 tahun, tiba-tiba mengenali anak-anaknya dan bercakap-cakap hangat selama beberapa jam sebelum mengucapkan selamat tinggal.

Atau Ward Porterfield, pria berusia 83 tahun yang, setelah bertahun-tahun berjuang melawan demensia parah, kembali bisa menyapa putrinya dengan kata-kata yang penuh kasih, hanya dua hari sebelum ia pergi. Tak kalah mengejutkan, Anna Katharina Ehmer, seorang wanita muda berusia 26 tahun yang tidak pernah berbicara seumur hidupnya, mendadak menyanyikan lagu selama 30 menit sebelum mengakhiri perjalanan hidupnya.

Kasus-kasus menakjubkan ini menggambarkan betapa misteriusnya terminal lucidity, sebuah fenomena yang hingga kini masih menyimpan banyak teka-teki dalam dunia medis.

5. Apa yang Harus Dilakukan jika Keluarga Mengalami Terminal Lucidity?

Bagi keluarga yang menyaksikan terminal lucidity, peristiwa ini bisa menjadi momen yang membingungkan secara emosional. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Gunakan waktu ini untuk berbicara dengan pasien → Jika pasien kembali sadar, manfaatkan waktu ini untuk berbicara dan mengucapkan kata-kata perpisahan.
  • Jangan salah mengartikan kondisi ini sebagai kesembuhan → Terminal lucidity bukan tanda pemulihan, melainkan bagian dari proses menjelang kematian.
  • Persiapkan diri secara mental → Fenomena ini bisa memberikan momen terakhir yang berharga, tetapi juga bisa menjadi pukulan emosional bagi keluarga.

6. Apakah terminal lucidity terjadi pada semua pasien kritis?

Tidak, tidak semua pasien mengalami fenomena ini. Terminal lucidity hanya terjadi pada sebagian kecil pasien dengan gangguan otak atau penyakit kronis.

7. Berapa lama terminal lucidity berlangsung sebelum kematian?

Durasi terminal lucidity bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga beberapa hari sebelum pasien meninggal dunia.

8. Apakah terminal lucidity bisa dijelaskan secara ilmiah?

Saat ini, masih belum ada penjelasan ilmiah yang pasti. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini, termasuk perubahan aktivitas otak dan pelepasan neurotransmiter.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)