Apakah Anak Usia 3 Tahun Perlu Sekolah? Temukan Jawabannya di Sini!

Apakah Anak Usia 3 Tahun Perlu Sekolah? Temukan Jawabannya di Sini!
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Weebly).

Kapanlagi.com - Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka, terutama dalam hal perkembangan kognitif. Tak heran jika banyak yang memilih untuk mendaftarkan anak ke sekolah dini atau preschool saat usia mereka menginjak tiga tahun. Harapannya, si kecil bisa mendapatkan pendidikan dan stimulasi yang tepat sejak dini.

Namun, penting untuk diingat bahwa preschool berbeda dengan sekolah formal. Di preschool, anak-anak biasanya berkumpul dengan teman sebayanya dan sering kali masih didampingi oleh orang tua. Fenomena ini memunculkan pertanyaan menarik bagi orang tua: Apakah anak usia tiga tahun benar-benar perlu disekolahkan?

Untuk menjawab dilema ini, kita perlu menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek perkembangan anak. Kesiapan anak untuk memasuki prasekolah lebih berkaitan dengan perkembangan sosial emosional, fisik, dan kognitif mereka. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menentukan apakah si kecil sudah siap bersekolah di usia tiga tahun? Mari kita simak penjelasannya berikut ini!

1. Bukan Sesuatu yang Wajib

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Freepik).

Sebagian besar taman kanak-kanak mulai menerima anak-anak sejak usia dua tahun, tetapi ini bukanlah patokan mutlak untuk menentukan kesiapan mereka. Kesiapan anak lebih berkaitan dengan perkembangan sosial, emosional, fisik, dan kognitif yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam program pendidikan yang terstruktur. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dengan cermat apakah anak mereka siap untuk memasuki dunia pendidikan.

Psikolog Danang Baskoro menekankan bahwa mendaftarkan anak usia tiga tahun ke sekolah dini bukanlah suatu keharusan. Yang paling penting pada usia ini adalah anak dapat membangun ikatan yang kuat dengan ibunya. Luangkan waktu untuk merenungkan perkembangan anak dan berdiskusi dengan orang-orang terdekat yang mengenalnya, seperti pasangan, dokter anak, atau pengasuh. Dengan cara ini, Anda bisa membuat keputusan yang tepat untuk masa depan buah hati Anda.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Manfaat Sekolah Dini bagi Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/The Mirror).

Meskipun tidak ada kewajiban, memasukkan anak ke sekolah dini bisa menjadi pilihan yang menarik. Di sini, anak-anak tidak hanya belajar berinteraksi dengan teman sebaya, tetapi juga memahami konsep kepemilikan dan tanggung jawab. Melalui pengalaman ini, mereka akan terpapar pada lingkungan baru yang merangsang perkembangan sosial mereka dengan cara yang menyenangkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa sekolah dini bukanlah sekolah formal. Di tempat ini, anak-anak tidak akan langsung menguasai keterampilan membaca, menulis, atau berhitung. Menurut Danang, pengajaran keterampilan dasar seperti membaca dan menulis sebaiknya dimulai di usia enam tahun. Fokus utama sekolah dini adalah mengenalkan anak pada lingkungan baru serta memberikan stimulasi yang mendukung perkembangan motorik dan sosial mereka.

3. Tanda Anak Sudah Siap Sekolah Dini

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Stocksy United).

Ada beberapa sinyal menarik yang menunjukkan bahwa si kecil berusia tiga tahun siap melangkah ke dunia pendidikan dini. Salah satu indikatornya adalah keberhasilan mereka dalam potty training. Banyak prasekolah yang menetapkan syarat bahwa anak-anak sudah harus dilatih toilet, atau setidaknya sedang dalam proses menuju kemandirian ini. Kemandirian dalam hal ini sangat penting sebagai langkah awal dalam pembelajaran perawatan diri yang akan mereka jalani.

Selain itu, kemampuan anak untuk mengikuti instruksi sederhana juga menjadi tanda lain yang tak kalah penting. Di lingkungan prasekolah, anak-anak diharapkan dapat memahami dan melaksanakan perintah sederhana yang biasanya berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Kemampuan ini menjadi bukti bahwa mereka mulai mampu mengerti dan berinteraksi dengan pengajar, sebuah langkah awal yang menggembirakan menuju pengalaman belajar yang lebih luas.

4. Kata-Kata Anak Sudah Dimengerti Orang Dewasa

Ilustrasi. (foto: Pinterest).

Pada usia tiga tahun, anak-anak memang belum diharapkan bisa berbicara dengan sempurna. Namun, penting bagi orang dewasa untuk dapat menangkap maksud dari ucapan mereka. Komunikasi yang baik menjadi fondasi utama dalam proses pembelajaran, sehingga anak perlu mampu mendengar dan memahami instruksi agar bisa berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan prasekolah.

Jika si kecil masih kesulitan dalam berbicara dengan jelas, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter sebelum mendaftarkannya ke prasekolah. Langkah ini krusial untuk memastikan tidak ada masalah dalam perkembangan bicara anak yang memerlukan perhatian lebih. Dengan begitu, anak dapat memulai perjalanan belajarnya dengan langkah yang tepat dan penuh percaya diri.

5. Bagaimana cara mengetahui apakah anak siap untuk preschool?

Perhatikan tanda-tanda seperti kemampuan mengikuti instruksi sederhana, potty training, dan kemampuan berkomunikasi yang dimengerti oleh orang dewasa.

6. Apa manfaat memasukkan anak ke preschool?

Preschool dapat mengajarkan konsep interaksi dengan teman sebaya, tanggung jawab, dan kepemilikan barang.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/abh)

Rekomendasi
Trending