Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tiap tahun, pemerintah selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Usaha itu tak saja dilakukan melalui perbaikan sarana dan prasarana, melainkan juga memperhatikan sistem administrasi dan kurikulum pendidikan. Penerapan akm adalah salah satu contoh usaha perbaikan mutu pendidikan dari sisi administrasi dan kurikulum. Lantas, apa arti AKM yang sesungguhnya?
Secara umum, AKM dikenal sebagai singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum. Sekilas, istilah ini tentu masih terdengar asing bagi sebagian besar orang. Terlebih, bagi mereka yang tidak berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari itu, masih sedikit orang yang tahu dan paham arti AKM berikut fungsinya.
Padahal, penting untuk tahu dan paham arti AKM khususnya bagi guru, murid, dan orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Nah untuk lebih memahami apa itu AKM, langsung saja simak ulasan berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Advertisement
(credit: unsplash)
Seperti yang telah disinggung di awal, arti AKM merupakan singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum. Asesmen ini merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang dimulai pada 2021. Asesmen Nasional ini merupakan wujud dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka penghapusan Ujian Nasional (UN).
Lebih lanjut, dilansir dari situs kemdikbud.go.id, Asesmen Nasional memungkinkan untuk mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Namun, AKM hanya merupakan salah satu elemen dari Asesmen Nasional. Selain AMK, masih ada Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang juga jadi bagian dari Asesmen Nasional.
Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, arti AMK adalah penilaian kompetensi mendasar diperuntukkan semua peserta didik, agar mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Adapun kompetensi dalam AMK dicapai melalui kemampuan berpikir logis-sistematis, mengolah informasi, dan kemampuan bernalar untuk menggunakan konsep atau pengetahuan yang dipelajari selama di sekolah.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Sebagai salah satu bagian dari program besar, tentu AKM tak dibuat begitu saja tanpa tujuan. AKM mempunyai tujuan yang besar dan terarah untuk kemajuan pendidikan. Maka dari itu, selain mengetahui arti AKM, juga penting untuk memahami tujuan-tujuan dari AKM.
Berikut beberapa tujuan dari AKM, dilansir dari buku panduan AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran, yang dikeluarkan Kemendikbud.
- Asesmen membantu mendapatkan informasi terkait capaian murid dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.
- AKM membantu menghasilkan informasi untuk memperbaiki kualitas belajar mengajar.
- Laporan hasil AKM dapat dipakai untuk memberikan informasi terkait tingkat kompetensi murid.
- Laporan hasil AKM dapat digunakan guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif.
Advertisement
(credit: unsplash)
Dalam materi AKM ada dua kompetensi yang sangat ditekankan yaitu kemampuan literasi dan kemampuan numerasi. Oleh karena itu, untuk memahami arti AKM secara utuh, kita juga perlu tahu kedua kompetensi yang meliputinya.
1. Kompetensi Literasi
Asesmen atau AKM kompetensi literasi diadakan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan murid dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks.
Lebih lanjut, kemampuan tersebut juga diharapkan bisa diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki sebagai individu dan warga dunia, sehingga akhirnya dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
2. Kompetensi Numerasi
AKM untuk kompetensi numerasi dilaksanakan dengan tujuan mengukur kemampuan murid dalam berpikir, menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. Terutama, untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang relevan dengan kehidupan sebagai individu, warga negara Indonesia, bahkan warga dunia.
AKM diimplementasikan pada soal-soal yang bisa dikerjakan murid. Secara umum, bentuk soal AKM juga beragam mulai dari pilihan ganda hingga uraian panjang. Jumlah soal AKM juga beragam tergantung jenjang pendidikannya. Misalnya, untuk kelas 5 adalah 30 soal untuk masing-masing literasi dan numerasi. Sementara, kelas 8 dan kelas 11 akan mengerjakan 36 soal.
Namun tentunya, secara esensi isi soal AKM berbeda dengan soal ujian pada umumnya. Selain itu, penerapan soal AKM juga akan disesuaikan dengan kemampuan dan pemahaman siswa sehingga tidak membebani seperti ujian-ujian pada umumnya.
Selain itu, penerapan AKM ternyata tidak diikuti semua murid. Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, AKM hanya akan diikuti murid kelas V, VIII, XI dan hanya berdasarkan sensus satuan pendidikan. Sensus dilakukan dengan sampel peserta didik dan dilakukan dalam dua hari.
Adapun hasil dari AKM nantinya akan dilaporkan dalam bentuk empat tingkatan berdasarkan pemahaman dan kemampuan murid dalam menguasai kompetensi literasi dan numeria. Keempat tingkatan tersebut antara lain kategori perlu intervensi khusus, kategori dasar, kategori cakap, dan kategori mahir.
Itulah di antaranya penjelasan tentang arti AKM beserta tujuan dan bentuk pelaksanaannya, yang perlu diketahui murid, guru, dan orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
Momen Kocak Fuji Main ke Rumah Erika Carlina, Niat Nonton TV Malah Dikejar Anjing
Potret 11 Pengisi Suara Karakter Ikonik di Film 'JUMBO', Ada Chicco Jerikho hinggaArielNOAH
Potret Cantik Syifa Hadju di Jepang, Outfitnya Maroon Bikin Kulit Makin Bersinar
Kamu Pilih yang Mana? Ini Penjelasan Jenis dan Tingkatan Parfum Tahan Lama
Deretan Akun Tiktok Seleb Korea yang Isinya Random dan Kocak Abis