Arti Kata Maneh dalam Bahasa Sunda yang Sempat Trending di Media Sosial, Ketahui Penggunaannya

Penulis: Redaksi Kapanlagi

Diterbitkan:

Arti Kata Maneh dalam Bahasa Sunda yang Sempat Trending di Media Sosial, Ketahui Penggunaannya
Ilustrasi (credit: pexels.com)

Kapanlagi.com - Negara Indonesia dikenal sangat kaya dengan keragaman budaya dan bahasanya. Termasuk bahasa Sunda, memiliki tingkatan dari yang halus hingga kasar.

Salah satu contoh bahasa Sunda yang belum lama ini ramai di media sosial adalah kata maneh. Viralnya kata tersebut bermula ketika seorang pria diketahui berprofesi sebagai guru memberikan komentarnya untuk Ridwan Kamil di lini media sosial.

Dari komentarnya itu, kata maneh dianggap kurang sopan jika lawan bicara adalah orang yang tidak akrab, tokoh masyarakat atau orang yang dihormati. Lalu apa sebenarnya makna dari arti kata maneh dalam bahasa Sunda? Selengkapnya mengenai arti kata maneh dapat kalian simak dalam ulasan di bawah ini

 

 

1. Arti Kata Maneh dalam Bahasa Sunda

Arti kata maneh dalam bahasa Sunda memiliki makna tersendiri. Di mana, kata tersebut menjadi perbincangan hangat bahkan trending di media sosial usai sebuah komentar dari seorang guru kepada Ridwan Kamil. Dalam unggahannya, sang guru tersebut menuliskan kalimat,

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil?" tulis Muhammad Sabil Fadhilah dalam sebuah komentar.

Berawal dari unggahan ini, kata maneh mendadak menjadi viral. Terlebih, tak lama setelahnya, sang guru diketahui diberhentikan dari pekerjaannya. Tidak sedikit netizen menyebut menyayangkan tindakan pemecatan tersebut yang bermula dari ungkapan kritiknya dengan kata maneh di media sosial. Sementara itu, Ridwan Kamil memberikan klarifikasinya terkait hal tersebut dan meminta agar pihak sekolah bisa memberikan nasihat saja tanpa adanya pemberhentian.

Lalu apa sebenarnya arti kata maneh dalam bahasa Sunda seperti yang digunakan dalam komentar tersebut. Arti kata maneh dalam bahasa Sunda dimaknai dengan Kamu. Melansir dari sejumlah sumber, penggunaan kata maneh dalam komentar Sabil yakni "Maneh teh keur" berarti "Kamu sedang."

Dalam bahasa Sunda, untuk menyebut kamu memiliki tingkatannya. Karenanya, apabila sebuah kata dalam tingkatan tertentu digunakan tidak sesuai dengan konteksnya maka dianggap kurang pas. Termasuk, arti kata maneh disebut dianggap kurang sopan atau kasar jika penggunaannya tidak tepat ditunjukkan pada siapa kita bicara.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Arti Kata Maneh dalam Bahasa Jawa

Arti kata maneh ternyata tak hanya ditemukan dalam bahasa Sunda, melainkan juga bahasa Jawa. Karena terdapat makna dibalik arti kata maneh dalam bahasa Jawa yang artinya cukup berbeda dari Sunda.

Menurut bahasa Jawa, arti kata maneh berarti lagi. Kata maneh juga ditulis dengan kata meneh berarti lagi. Biasanya kata maneh tersebut dipakai dalam percakapan sehari-hari yang fungsinya menunjukkan sesuatu yang ditambah sekian, berulang atau kembali. Misalnya saja untuk penggunaannya yakni "Aku pengen imbuh mangan maneh." Maka arti kata maneh dalam bahasa Jawa tersebut makna ingin menambah makan lagi.

 

 

3. Penggunaan Kata Maneh

Setelah mengetahui apa arti kata maneh dalam bahasa Sunda dan Jawa, terdapat penggunaan yang perlu dipahami. Sehingga dengan mengetahui penggunaan kata maneh dalam bahasa Sunda dapat memperkaya pemahaman bahasa dan penggunaan dengan konteks yang tepat dalam sebuah percakapan.

Seperti telah disinggung sebelumnya, arti kata maneh adalah Kamu. Melansir dari Kompas.com, menurut Dr Gugun Gunardi, M.Hum yang merupakan dosen dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran ini menjelaskan bahwa penggunaan kata maneh dalam bahasa Sunda termasuk jarang digunakan. Bahkan, kata ini bisa tergolong kasar atau tidak sopan jika penggunaannya tidak sesuai konteks dengan siapa kita berbicara.

Pasalnya, kata maneh dalam bahasa Sunda menurut penjelasannya dipakai pada orang yang sudah sangat dekat atau akrab seperti teman. Lain halnya jika menggunakan kata maneh kepada orang yang baru dikenal, orang yang dihormati, tokoh masyarakat, orang tua atau lebih tua, maka kata maneh tergolong kurang sopan.

Selain itu, kata maneh biasanya digunakan dalam percakapan non formal dengan orang yang sudah sangat akrab. Sehingga dalam konteks formal, kata maneh juga kurang pas dipakai. Maneh dalam bahasa Sunda tergolong dalam bahasa Sunda loma untuk orang yang sudah akrab.

 

 

4. Tingkatan Bahasa Sunda

Sementara itu terdapat beberapa tingkatan bahasa Sunda yang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Tingkatan bahasa ini dapat digunakan sesuai dengan konteks dan siapa lawan bicara kita. Apakah lawan bicara tersebut lebih tua, lebih muda, ataupun orang yang dihormati menggunakan bahasa yang disesuaikan tingkatannya. Adapun untuk tingkatan bahasa Sunda sebagai berikut.

1. Basa Sunda Kasar

Pada tingkatan basa kasar biasanya diucapkan untuk menceritakan binatang ataupun ketika seseorang tengah merasa emosi. Karena, bahasa kasar ini mengandung kata-kata yang terdengar kasar atau kurang sopan. Misalnya untuk menyebut kamu, basa kasarnya adalah Sia.

2. Basa Sunda Loma

Basa Sunda loma adalah bahasa yang pemakaiannya jika kita sudah benar-benar akrab dengan lawan bicara, punya kedudukan hingga usia yang setara. Salah satu contohnya adalah penggunaan kata maneh berarti kamu.

3. Basa Sunda Lemes

Tingkatan basa Sunda lemes dipakai apabila lawan bicara kita adalah orang yang lebih tua ataupun punya kedudukan lebih tinggi. Penggunaan basa Sunda lemes ini dapat memperlihatkan rasa penghormatan kepada lawan bicara. Contohnya untuk menyebut kamu dalam basa Sunda lemes bisa memakai kata anjeun.

Itulah penjelasan mengenai arti kata maneh dalam bahasa Sunda yang perlu kalian ketahui. Semoga dapat memperkaya pengetahuan berbahasa Sunda.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)