Arti Pati Menurut Primbon Jawa Biasa Muncul saat Mencari Hari Baik, Simak Langkah-langkahnya

Diterbitkan:

Arti Pati Menurut Primbon Jawa Biasa Muncul saat Mencari Hari Baik, Simak Langkah-langkahnya
Arti Pati Menurut Primbon Jawa (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Pati menjadi salah satu istilah yang sering muncul dalam ilmu primbon Jawa. Di primbon Jawa, pati memiliki makna mendalam dan penting. Secara umum, arti pati menurut primbon Jawa merujuk pada suatu keadaan atau tindakan berkaitan dengan nasib, takdir, dan spiritualitas seseorang.

Istilah pati dalam primbon Jawa seringkali muncul sebagai hasil dari perhitungan waktu dan tanggal lahir seseorang. Seperti yang diketahui, ada banyak ramalan pada primbon Jawa yang menggunakan metode hitungan berdasarkan tanggal lahir dan weton. Pati menjadi salah satu dari beberapa hasil hitungan ramalan primbon Jawa.

Lantas, seperti apa penjelasan arti pati menurut primbon Jawa? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasannya berikut ini.

1. Konsep Weton dan Neptu

Arti pati menurut primbon Jawa memang penting untuk diketahui. Namun sebelum mengetahui apa arti pati, lebih dahulu ada beberapa hal yang perlu diketahui seperti weton dan neptu. Pasalnya, arti dari pati menurut primbon Jawa nantinya juga akan berkaitan dengan neptu, weton, dan hal-hal lainnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan weton sebagai hari kelahiran seseorang yang terkait dengan pasarannya, yang di antaranya terdiri dari Legi, Pahing, Wage, Pon, dan Kliwon. Dengan kata lain , weton merupakan gabungan dari hari lahir seseorang (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu) dengan dino pasaran (Legi, Pahing, Wage, Pon, dan Kliwon).

Menurut sistem kalender Jawa, satu weton berulang setiap 35 hari. Artinya satu hari dan pasaran yang sama hanya akan bertemu setelah 35 hari lamanya (satu hari lahir akan berulang setiap lima minggu).

Dalam weton juga tersimpan bilangan neptu. Neptu merupakan angka atau bilangan yang ditentukan berdasarkan weton Jawa seseorang. Nantinya, neptu inilah yang dipakai untuk berbagai hitungan ramalan primbon Jawa yang hasilnya bisa saja pati atau lainnya.

Oleh karena itu, sebelum mengetahui arti pati menurut primbon Jawa, lebih dahulu penting untuk memahami weton dan cara menghitung neptu. Untuk mengetahui nilai neptu suatu weton, caranya sangat mudah. Kalian hanya perlu menjumlahkan nilai dari hari lahir (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu) dengan nilai dari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon).

Berikut nilai dari setiap hari lahir:

- Minggu bernilai 5

- Senin bernilai 4

- Selasa bernilai 3

- Rabu bernilai 7

- Kamis bernilai 8

- Jumat bernilai 6

- Sabtu bernilai 9

Berikut nilai dari setiap pasaran Jawa:

- Legi bernilai 5

- Pahing bernilai 9

- Pon bernilai 7

- Wage bernilai 4

- Kliwon bernilai 8

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Arti Pati dalam Primbon Jawa

Seperti yang telah disinggung di awal, pati merupakan satu istilah yang muncul sebagai hasil dari hitungan ramalan primbon Jawa. Menurut bahasa, dalam bahasa Jawa, kata pati mempunyai arti yang mirip dengan kata "mati" atau "kematian". Berdasarkan penjelasan arti tersebut, dalam primbon Jawa, pati mempunyai arti yang jelas kurang baik.

Istilah hasil pati biasa muncul pada hitungan mencari hari baik hingga ramalan jodoh. Sehingga dalam mencari hari baik, hari-hari yang menurut hitungan hasilnya pati sebaiknya dihindari untuk melakukan berbagai hal. Sementara dalam hal ramalan jodoh, hasil pati merupakan pasangan yang sebaiknya juga dihindari.

3. Arti Pati dalam Menentukan Hari Baik

Arti pati menurut primbon Jawa biasa muncul dalam menentukan hari baik. Lebih tepatnya, pati bisa muncul dalam menghitung hari baik buruk untuk mengawali bisnis usaha. Dalam mencari hari untuk membuka usaha, pati menjadi tanda bahwa hari tersebut tidak baik untuk dipilih karena bisa membuat usaha yang dijalankan menjadi gagal atau bangkrut.

Dalam menentukan hari baik untuk memulai usaha, caranya snagat mudah. Kalian hanya perlu melihat cocok tidaknya suatu hari dengan weton pemilik usaha. Sebagai contoh, seorang yang wetonnya Sabtu Pon, awalnya memilih hari Rabu Legi untuk membuka usaha. Nah, untuk melihat kecocokan tersebut bisa dilakukan hitungan sebagai berikut:

- Pilihan Hari Usaha: Rabu Legi = Nilainya 7 + 5

- Weton Kelahiran: Sabtu Pon = Nilai neptu 9 + 7

Jika sudah jumlahkan kedua neptu: 7 + 5 + 9 + 7 = 28

Setelah itu, bagi dengan 5, maka hasilnya sebagai berikut: 28 : 5 = 5 sisa 3

Dari hasil tersebut, kalian bisa mengecek ke dalam pancasuda primbon Jawa. Dalam Pancasuda, sisa 3 bermakna Bejo, berarti cocok buka usaha namun harus menghadapi tantangan yakni kurang disukai orang sekitar.
Dalam Pancasuda, terdapat beberapa makna bilangan sisa yang perlu dipahami. Di bawah ini terdapat beberapa contohnya:

- Sisa 1, mewakili Sandang yang mengindikasikan bahwa rejeki akan berlimpah.

- Sisa 2 menggambarkan Pangan, menunjukkan bahwa kecukupan akan tercapai.

- Sisa 3 mengandung arti Bejo, yang mengimplikasikan kekayaan namun kurang disukai oleh orang-orang sekitar.

- Sisa 4 disebut Loro, mengartikan sakit dan mengalami kerugian.

- Sisa 5 merujuk pada Pati, yang menggambarkan bahwa usaha akan berakhir mati atau gagal.

Itulah di antaranya penjelasan arti pati menurut primbon Jawa dalam menentukan hari baik membuka usaha. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran kalian selama ini.

AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending