Beda Proses Seleksi Penerimaan Polri 2025 Lewat Jalur AKPOL, SIPSS, Bintara dan Tamtama

Beda Proses Seleksi Penerimaan Polri 2025 Lewat Jalur AKPOL, SIPSS, Bintara dan Tamtama
Sosialisasi seleksi penerimaan Polri 2024. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang)

Kapanlagi.com - Bagi masyarakat yang bercita-cita menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pada tahun 2025 kembali membuka kesempatan melalui berbagai jalur penerimaan. Setiap jalur menawarkan keunikan tersendiri, mulai dari syarat, proses seleksi, durasi pendidikan, hingga jenjang karier yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting bagi calon peserta untuk memahami perbedaan setiap jalur sebelum melangkah lebih jauh.

Polri menawarkan empat jalur utama yang patut Anda pertimbangkan: Akademi Kepolisian (AKPOL), Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), Bintara, dan Tamtama. Masing-masing jalur memiliki fokus yang berbeda; AKPOL ditujukan untuk pendidikan perwira yang mempersiapkan pemimpin masa depan, SIPSS untuk lulusan sarjana yang ingin mengembangkan keahlian khusus, sementara Bintara dan Tamtama lebih berorientasi pada operasional di lapangan.

Jika Anda masih bingung menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minat Anda, jangan khawatir! Simak penjelasan mendalam mengenai perbedaan seleksi AKPOL, SIPSS, Bintara, dan Tamtama dalam penerimaan Polri 2025 yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Kamis (6/2).

1. Akademi Kepolisian (AKPOL): Jalur Cepat Menuju Perwira

Dikutip dari infopenerimaanpolri.com, AKPOL adalah jalur penerimaan untuk mendidik calon perwira pertama di kepolisian. Pendidikan berlangsung selama 4 tahun di Akademi Kepolisian Semarang, di mana para peserta yang disebut Taruna/Taruni akan dibina secara akademik, fisik, dan mental untuk menjadi pemimpin di institusi Polri.

Syarat AKPOL sendiri adalah sebagai berikut:

  • Hanya menerima lulusan SMA/MA jurusan IPA atau IPS dengan rentang usia 16-21 tahun.
  • Memiliki skor TOEFL minimal 500 serta memenuhi kriteria kesehatan dan fisik yang ketat.
  • Proses seleksinya juga tidak main-main, meliputi tes akademik, tes psikologi, tes kesehatan, tes jasmani, serta tes wawancara.
  • Setelah lulus, Taruna/Taruni akan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kepolisian (S.IP) dan langsung menyandang pangkat Inspektur Polisi Dua (IPDA).

Jalur ini menjadi langkah awal menuju posisi pimpinan Polri, seperti Kapolsek, Kapolres, hingga Kapolda.

2. Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS): Jalur untuk Lulusan Sarjana

SIPSS adalah jalur khusus bagi lulusan D4, S1, atau S2 yang ingin bergabung dengan Polri melalui jalur perwira sesuai bidang keahlian masing-masing. Pendidikan SIPSS berlangsung selama 6 bulan di Lemdiklat Polri, Semarang.

Persyaratan Umum:

  • Calon peserta harus memiliki IPK minimal 2,75 dengan batas usia maksimal 26 tahun untuk lulusan S1, 28 tahun untuk S1 Profesi, dan 30 tahun untuk S2/S2 Profesi.
  • Proses SeleksiSeleksi SIPSS meliputi tes akademik, psikologi, kesehatan, jasmani, serta wawancara. Jalur ini dikhususkan untuk lulusan dari bidang tertentu seperti kedokteran, psikologi, hukum, akuntansi, dan teknologi informasi.

Setelah lulus, peserta akan memperoleh pangkat IPDA dan langsung ditempatkan di unit sesuai keahliannya, misalnya dokter kepolisian, ahli siber, atau penyidik khusus.

3. Bintara Polri: Penghubung Antara Perwira dan Tamtama

Jalur Bintara Polri merupakan jenjang menengah dalam struktur kepolisian dan berperan sebagai penghubung antara perwira (AKPOL/SIPSS) dan tamtama. Pendidikan berlangsung selama 5 bulan di berbagai lokasi, seperti SPN Polda, Pusdik Brimob, atau Pusdik Polair.

Persyaratan Umum:

  • Jalur ini terbuka bagi lulusan SMA/MA/SMK, kecuali untuk jurusan Tata Busana dan Kecantikan, serta lulusan Diploma dan Sarjana.
  • Usia pendaftar berkisar antara 17-25 tahun, tergantung tingkat pendidikan terakhir.

Proses Seleksi:

  • Seleksi Bintara meliputi tes akademik, psikologi, kesehatan, jasmani, serta wawancara. Jalur ini memiliki beberapa spesialisasi seperti Bintara PTU, Brimob, Polair, Bakomsus Kesehatan, Bakomsus Siber, dan lainnya.

Lulusan Bintara akan mendapatkan pangkat Brigadir Polisi Dua (BRIPDA) dan bertugas di berbagai bidang operasional kepolisian, seperti penyidikan, lalu lintas, dan pengamanan.

4. Tamtama Polri: Ujung Tombak Operasional Kepolisian

Jalur Tamtama Polri diperuntukkan bagi calon anggota kepolisian dengan tugas utama di bidang operasional teknis dan pengamanan lapangan. Pendidikan berlangsung selama 5 bulan di Pusdik Brimob atau Pusdik Polair.

Persyaratan Umum

Dibuka untuk lulusan SMA/MA/SMK, dengan rentang usia 17 tahun 7 bulan hingga 22 tahun.

Proses Seleksi

Seleksi meliputi tes akademik, fisik, psikologi, kesehatan, serta wawancara. Jalur ini terbagi menjadi Tamtama Brimob dan Tamtama Polair, yang masing-masing memiliki tugas operasional di unit khusus.

Jenjang Karier

Lulusan akan menyandang pangkat Bhayangkara Dua (BHARADA) dan bertugas dalam operasi kepolisian, termasuk patroli, pengamanan, dan penegakan hukum di lapangan.

5. Pertanyaan Seputar Seleksi Penerimaan Polri 2025

  • Apa perbedaan AKPOL dan Bintara?

AKPOL adalah jalur untuk mendidik calon perwira Polri selama 4 tahun, sementara Bintara adalah jalur bagi petugas kepolisian di tingkat menengah dengan pendidikan 5 bulan.

  • Apakah lulusan S1 bisa daftar AKPOL?

Tidak, AKPOL hanya menerima lulusan SMA/MA jurusan IPA atau IPS. Lulusan S1 bisa mendaftar melalui jalur SIPSS.

  • Berapa lama pendidikan di SIPSS?

Pendidikan SIPSS berlangsung selama 6 bulan di Lemdiklat Polri, Semarang.

  • Apa bedanya Bintara dan Tamtama?

Bintara memiliki tugas operasional lebih luas dan bisa naik pangkat ke perwira, sedangkan Tamtama lebih fokus pada operasi teknis dan pengamanan.

  • Bagaimana cara daftar seleksi Polri 2025?

Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman resmi penerimaan.polri.go.id.

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending