Benteng Fort Rotterdam, Spot Liburan Wajib Saat ke Makassar

Penulis: Ayu miranti

Diperbarui: Diterbitkan:

Benteng Fort Rotterdam, Spot Liburan Wajib Saat ke Makassar ©shutterstock

Kapanlagi.com - Mendengar nama Kota Makassar, biasanya Ladies akan teringat Pantai Losari yang terkenal dengan keindahan dan kuliner lezat di sekitarnya. Setelah puas menikmati suasana pantai, luangkan waktu untuk mengunjungi Benteng Fort Rotterdam, yang juga jadi tempat wisata andalan ibukota Sulawesi Selatan. Terletak di pusat kota, bangunan yang masih tampak berdiri megah ini menyimpan berbagai keunikan, seperti berikut ini.

Dibangun Warga Lokal

Dari namanya, mungkin Ladies akan mengira Benteng Fort Rotterdam dibangun oleh Belanda. Nyatanya, bangunan ini asli dibangun oleh warga lokal.menilik sejarah, benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Awalnya, benteng ini diberi nama Jum Pandang, namun berubah setelah Kerajaan Gowa usai takluk oleh penjajah Belanda dan menandatangani Perjanjian Bungayya di tahun 1667. Cornelis Speelman, komandan pasukan Belanda, yang mengubah namanya menjadi Fort Rotterdam, sesuai dengan nama kampung halamannya di Belanda.

Dikenal Warga Lokal sebagai Benteng Panyua

Warga lokal menyebut benteng yang dulunya merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa ini dengan Benteng Panyua. Dalam bahasa Bugis, panyua artinya penyu, yang mengacu pada bentuk Benteng Fort Rotterdam yang menyerupai penyu jika dilihat dari udara.

Penyu memang memiliki makna mendalam untuk Kerajaan Gowa. Selain menjadi lambang kerajaan, Kerajaan Gowa berharap kejayaannya tidak hanya di darat tapi juga di laut, seperti hidup penyu.

Termasuk Bangunan Angker

Kalau berbicara bangunan kuno, kebanyak orang akan mengaitkannya dengan tempat yang angker dan mistis. Benteng Fort Rotterdam ini pun menjadi salah satu bangunan yang cukup angker di Makassar. Selama dikuasai oleh Belanda, ada banyak perang yang terjadi di dalamnya sehingga sering terjadi pembantaian.

Tidak heran jika ada beberapa penampakan yang diceritakan oleh orang-orang yang sering berada di Benteng Fort Rotterdam. Namun kisah mistis ini tidak menghentikan pengunjung untuk mendatangi tempat ini untuk sekadar berfoto dan menikmati bangunan yang masih tampak megah.

Disebut Sebagai Benteng Terbaik di Asia

Pemerintah setempat menyadari pentingnya Benteng Fort Rotterdam ini dalam sejarah dan wisata Makassar. Upaya penataan ulang benteng yang pernah menjadi tempat pembuangan Pangeran Diponegoro selama 26 tahun ini tidak sia-sia.

Selain melakukan perawatan, pemerintah setempat juga membangun Museum Negeri La Galigo dalam area benteng. Tempat penyimpanan artefak yang berkaitan dengan Tana Toraja ini, membuat harian ternama Amerika, New York Times menyebut Benteng Fort Rotterdam sebagai benteng kuno yang paling terawat di Asia.

Keunikan dan kemegahan Benteng Fort Rotterdam memang menarik siapa saja untuk mengunjunginya, tak terkecuali Nurdin Halid dan istri, Andi Nurbani. Calon Gubernur Sulawesi Selatan ini tidak hanya mengagumi bangunan kuno ini tapi juga mengunjungi pameran live sketch di galeri Dewan Kesenian Makassar (DKM) yang digelar di Benteng Fort Rotterdam.

©merdeka.com

Di sini, Andi Ani, sapaan istri NH diminta duduk di sudut galeri dan dilukis oleh 15 seniman Makassar. Pengalaman unik ini mendorong mantan orang nomer satu di PSSI ini untuk menjadikan Benteng Fort Rotterdam sebagai pusat kesenian budaya dan tempat festival budaya tahunan. Selain memberikan kesempatan bagi seniman Makassar untuk unjuk kemampuan, tapi juga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/eth/ayu)

Reporter:

Ayu miranti