Biografi Sunan Gunung Jati Lengkap, Wali Songo yang Sempat Jadi Raja Kesultanan Cirebon
Biografi Sunan Giri (credit: wikipedia)
Kapanlagi.com - Siapa yang tak kenal Wali Songo? Wali Songo menjadi sekelompok tokoh yang sangat berperan dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa abad ke-14. Sesuai dengan namanya, Wali Songo berjumlah 9 orang. Sunan Gunung Jati adalah salah satunya. Dalam berdakwah, Sunan Gunung Jati mempunyai kekhasan tersendiri. Kekhasan tersebut bisa kalian ketahui dengan membaca biografi Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati adalah Wali Songo yang lahir di tahun 1448 M. Sunan Gunung Jati berdakwah menyebarkan agama Islam di era kesultanan Demak dan Cirebon. Sama seperti para Wali Songo lainnya, kisah perjuangan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam juga sangat menarik untuk disimak. Dari kisah tersebut, ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik.
Bagaimana tertarik membaca biografi Sunan Gunung Jati? Untuk mengetahui kisah lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Advertisement
1. Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga
Sunan Gunung Jati mempunyai nama asli Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil. Sunan Gunung Jati lahir di Mesir diperkirakan pada tahun 1402 M. Ayah Sunan Gunung Jati adalah Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam. Sementara ibunya yaitu Nyai Rara Santang.
Sunan Gunung Jati terlahir bukan dari keluarga biasa. Ayah Sunan Gunung Jati merupakan seorang pembesar Banisrail (Mesir-Palestina) pada masanya. Sedangkan, ibu dari Sunan Gunung Jati merupakan, Putri Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran.
Ayah dan ibu Sunan Gunung Jati, bertemu pertama kali saat Dewi Rara Santang melaksanakan ibadah haji di Mekah. Dari orangtuanya, Sunan Gunung Jati juga menjadi keturunan ke 17 dari Nabi Muhammad SAW. Silsilah tersebut berasal dari garis keturunan sang ayah.
Sebelum memutuskan menikah, konon ibu Sunan Gunung Jati yaitu Nyai Rara mengajukan sebuah syarat untuk sang suami. Syarat tersebut adalah apabila setelah menikah dia melahirkan anak laki-laki, maka anak tersebut harus besar di tanah leluhurnya yaitu bumi Pasundan. Kemudian terjadilah, Sunan Gunung Jati terlahir dan tumbuh, hingga akhirnya menyebarkan agama Islam di tanah Sunda
Sunan Gunung Jati tumbuh di Mesir sampai usianya 7 tahun. Saat berusia 7 tahun, sang ayah membawa Sunan Gunung Jati berziarah ke makam Nabi di Madinah. Pada saat itu, sang ayah mendapatkan sebuah ilham bahwa anaknya kelak bakal jadi wali di tanah kelahiran ibunya. Barulah sejak itu, ayah Sunan Gunung Jati bertekad suatu saat ingin mengabulkan syarat sang istri untuk mengirim kembali anaknya ke Sunda.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Masa Remaja dan Belajar Agama
Ayah Sunan Gunung Jati meninggal dunia pada saat usianya 12 tahun. Sebagai seorang anak pertama, Sunan Gunung Jati sempat digadang-gadang bakal teruskan sang ayah jadi pembesar. Karenanya, Sunan Gunung Jati banyak menghabiskan masa remajanya dengan belajar banyak hal termasuk agama.
Sehari-hari Sunan Gunung Jati banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpustakaan. Dari buku-buku yang dia baca itulah, Sunan Gunung Jati mulai mengenal dan mengagumi sosok Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Rasa kagum pada Rasulullah SAW itu mengantarkan Sunan Gunung Jati mengembara ke jazirah Arab. Harapannya, dia bisa lebih mengenal dan meneladani sosok Nabi Muhammad.
Dalam perjalanan mengembara itu, Sunan Gunung Jati akhirnya bertemu dengan Rasulullah SAW dalam mimpinya. Dalam mimpi tersebut, Sunan Gunung Jati mendapatkan petuah agar menunaikan ibadah haji sembari mencari guru dan memperdalam agama Islam.
Sunan Gunung Jati pun mengikuti wejangan tersebut. Setelah melakukan ibadah haji dan belajar pada ulama-ulama di Mekah, Sunan Gunung Jati pulang dan menceritakan pengalamannya pada sang ibu. Pada saat itu juga, sang ibu kemudian memerintahkan Sunan Gunung Jati untuk pulang ke tanah leluhurnya di Sunda untuk menyebarkan agama Islam di sana.
Sunan Gunung Jati pun memenuhi keinginan sang ibu. Dia mulai perjalanan kembali ke tanah Sunda. Namun sebelum sampai di Sunda, Sunan Gunung Jati sempat singgah di Samudera Pasai. Di sana, Sunan Gunung Jati menyempatkan untuk belajar dari ulama-ulama di Samudera Pasai.
Tak berhenti di situ, Sunan Gunung Jati juga sempat mampir ke Karawang, Kudus, sampai di Pesantren Ampeldenta, Surabaya dimana beliau sempat berguru pada Sunan Ampel.Â
3. Riwayat Dakwah dan Kepemimpinan
Meski sudah singgah ke berbagai daerah di Nusantara, tujuan utama Sunan Gunung Jati tetaplah tanah Sunda. Saat tiba di tanah leluhur, waktu itu Cirebon berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Cirebon juga sudah dipimpin oleh Raden Walnsungsang yang sudah beragama Islam. Setibanya di Cirebon, SUnan Gunung Jati juga menemui pamannya.
Kedatangan Sunan Gunung Jati di Cirebon pun menerima sambutan baik. Ditambah, Sunan Gunung Jati juga mudah bergaul dengan masyarakat sekitar. Di Cirebon, Sunan Gunung Jati juga akhirnya menemukan pendamping hidup.
Kehidupan Sunan Gunung Jati di Cirebon berjalan lancar. Sunan Gunung Jati juga mulai melakukan dakwah dan menyebarkan agama Islam. Dia juga sempat diangkat menjadi guru agama dan menggantikan Syekh Datuk Kahfi di Gunung Sembung.
Sunan Gunung Jati kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren. Di pondoknya itu, Sunan Gunung Jati mengajarkan agama Islam kepada penduduk sekitar. Oleh masyarakat, Sunan Gunung Jati dijuluki Maulana Jati atau Syekh Jati. Setelah berhasil berdakwah di Cirebon, Sunan Gunung Jati meneruskan dakwahnya hingga ke daerah Banten.
Tak hanya berhasil dalam dakwah, Sunan Gunung Jati juga sukses sebagai pemimpin. Sunan Gunung Jati sempat diangkat menjadi raja kesultanan Cirebon pada periode 1479 -- 1568 M. Pada masa pemerintahannya itu, Sunan Gunung Jati berhasil membawa kemajuan yang sangat pesan di Cirebon. Sunan Gunung Jati banyak membangun masjid dan istana.
4. Metode Dakwah Sunan Gunung Jati
Sama seperti Wali Songo lainnya, Sunan Gunung Jati juga mempunyai metode dakwah tersendiri. Sebagai seorang ulama sekaligus pemimpin, Sunan Gunung Jati berdakwah dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Di samping itu, Sunan Gunung Jati juga memperkuat kedudukan politik dan pengaruhnya di daerah Cirebon, Demak dan Banten.
Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, Sunan Gunung Jati berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat. Caranya adalah dengan membangun sarana dan prasarana ibadah di seluruh wilayah kekuasaannya. Sunan Gunung Jati bahkan juga membangun jalur transportasi yang bakal memudahkan masyarakat. Juga memudahkan dirinya dalam menyebarkan agama Islam.
Itulah di antaranya biografi singkat Sunan Gunung Jati. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!
Baca artikel lainnya:
Sederet Fakta Menarik Drama Korea 2023 LIES HIDDEN IN MY GARDEN, Diperankan Kim Tae Hee - Lim Ji Yeon
8 Drama Korea Tentang Detektif dan Jaksa, Bekerja Sama Menuntaskan Berbagai Kasus Pembunuhan
Sangat Dinantikan, Ini Sinopsis Drama China 2023 THE LEGEND OF SHEN LI Beserta Daftar Pemainnya
7 Rekomendasi Drama OCN Psikopat Terbaik yang Kental Genre Dark Vibes, Sukses Bikin Tegang
Biografi Sunan Giri Singkat dari Masa Kecil sampai Dewasa, Simak Metode Berdakwahnya
sumber: berbagai sumber, historyofcirebon.id
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
Berita Foto
(kpl/gen/psp)
Advertisement
