Bolehkah Penderita Kolesterol Makan Telur? Ini Panduan Aman Konsumsinya
Ilustrasi telur (credit: pixabay)
Kapanlagi.com - Telur, si superfood yang kaya gizi, telah lama dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi serta berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh kita. Bagian putih telur, yang hampir murni protein tanpa lemak, menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Sementara itu, kuning telur menyimpan harta karun nutrisi, mulai dari lemak sehat hingga vitamin A, D, B12, folat, dan kolin, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan otak, mata, dan sistem saraf kita.
Namun, ada kekhawatiran yang muncul terkait kandungan kolesterol dalam kuning telur, yang mencapai sekitar 185-200 mg per butir. Angka ini cukup mendekati batas konsumsi kolesterol harian yang dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi. Meski begitu, penelitian terkini memberikan angin segar. Ternyata, kolesterol dari makanan tidak selalu berpengaruh langsung terhadap peningkatan kolesterol dalam darah kita.
Menurut studi dari Harvard Medical School, tubuh kita memiliki mekanisme canggih untuk mengatur produksi kolesterol. Ketika kita mengonsumsi lebih banyak kolesterol dari makanan, tubuh cenderung mengurangi produksi kolesterolnya sendiri. Ini menunjukkan bahwa mengonsumsi telur dalam jumlah yang wajar mungkin tidak seberbahaya yang kita kira, terutama jika diimbangi dengan pola makan sehat.
Advertisement
1. Apakah Penderita Kolesterol Boleh Makan Telur? Fakta dan Mitos
Selama bertahun-tahun, telur dipandang sebagai musuh bagi penderita kolesterol tinggi, terutama karena kuning telurnya yang kaya kolesterol sering dituduh sebagai biang keladi lonjakan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Namun, studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care membawa angin segar, mengungkapkan bahwa mengonsumsi 4 hingga 6 butir telur per minggu ternyata tidak berdampak signifikan pada kadar kolesterol darah.
Menariknya, penyebab utama peningkatan LDL justru berasal dari lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan olahan, bukan dari kolesterol yang ada dalam telur. Lebih hebatnya lagi, beberapa riset menunjukkan bahwa telur bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang berfungsi melindungi kesehatan jantung.
Dengan pola makan yang bijak dan membatasi konsumsi kuning telur, para penderita kolesterol tinggi tetap bisa menikmati kelezatan dan manfaat nutrisi dari telur tanpa harus khawatir akan risiko kesehatan.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Berapa Batas Aman Konsumsi Telur untuk Penderita Kolesterol?
Dalam dunia kuliner yang penuh warna, telur sering kali menjadi bintang di meja makan, namun bagi mereka yang bergelut dengan kolesterol tinggi, konsumsi telur memerlukan perhatian ekstra. Menurut rekomendasi dari Harvard Health, bagi orang sehat, satu butir telur per hari masih aman, tetapi bagi penderita kolesterol tinggi, batasan ini perlu ditinjau ulang agar kadar kolesterol tetap terjaga.
Pakar gizi menyarankan agar maksimal empat kuning telur dinikmati dalam seminggu, dan pilihan cerdas lainnya adalah mengonsumsi hanya bagian putihnya yang kaya protein namun bebas kolesterol. Untuk menjaga kesehatan jantung, penting juga untuk mengombinasikan telur dengan makanan berserat tinggi seperti sayuran dan biji-bijian, yang tak hanya lezat tetapi juga efektif menurunkan kolesterol jahat.
Dengan pendekatan yang tepat, telur tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat tanpa khawatir akan lonjakan kolesterol.
3. Cara Mengolah Telur yang Sehat untuk Penderita Kolesterol
Selain memperhatikan jumlah konsumsi, cara memasak telur juga sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan kadar kolesterol. Menggoreng telur dengan mentega atau minyak berlemak jenuh dapat meningkatkan lemak trans yang berisiko bagi kesehatan jantung.
Oleh karena itu, memilih metode memasak yang lebih sehat sangatlah penting. Merebus telur tanpa garam adalah salah satu pilihan terbaik untuk menikmati khasiat nutrisinya tanpa khawatir menambah kolesterol. Selain itu, teknik poaching—merebus tanpa cangkang—juga menjadi alternatif yang cerdas karena tidak memerlukan minyak atau lemak tambahan, sehingga nutrisi telur tetap terjaga.
Untuk meningkatkan nilai gizi, mengombinasikan telur dengan sayuran seperti bayam, brokoli, dan tomat akan menambah serat serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
4. Alternatif Makanan Sehat untuk Mengontrol Kolesterol
Bagi penderita kolesterol tinggi, mengurangi konsumsi telur saja tidak cukup; saatnya menggali lebih dalam ke dunia makanan sehat! Cobalah menyelipkan buah-buahan lezat seperti alpukat, apel, dan stroberi ke dalam menu harian Anda, karena serat larut yang mereka miliki ampuh menekan penyerapan kolesterol di usus.
Jangan lupakan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli yang kaya antioksidan, berperan penting dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Kacang-kacangan, seperti almond dan kenari, juga patut dipertimbangkan, karena lemak sehatnya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Dan untuk asupan protein, ikan salmon dan sarden yang kaya omega-3 bisa menjadi pilihan cerdas untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan pola makan yang seimbang dan penuh nutrisi, penderita kolesterol tinggi tetap bisa menikmati ragam makanan tanpa rasa khawatir!
5. Apakah konsumsi telur setiap hari aman bagi penderita kolesterol tinggi?
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita membatasi konsumsi telur hingga satu butir per hari. Alternatif yang lebih sehat adalah dengan memilih hanya putih telur, yang kaya nutrisi namun bebas kolesterol.
6. Apakah kolesterol dalam telur bisa langsung meningkatkan kolesterol darah?
Ternyata, anggapan bahwa kolesterol dalam makanan berperan besar dalam kesehatan kita tidak sepenuhnya benar! Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pengaruh kolesterol dari makanan jauh lebih kecil dibandingkan dengan dampak lemak jenuh dan lemak trans yang sering kita konsumsi.
7. Bagaimana cara menurunkan kolesterol setelah makan telur?
Menyantap makanan kaya serat, seperti sayuran segar dan buah-buahan lezat, sambil rajin berolahraga, adalah kunci ampuh untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/srr)
Advertisement
