Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kolesterol tinggi, atau yang dikenal dengan istilah hiperkolesterolemia, sering disebut sebagai "silent killer" atau pembunuh diam-diam. Mengapa demikian? Karena kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, ada beberapa tanda peringatan yang bisa muncul, terutama saat tubuh beraktivitas, seperti saat berjalan kaki.
Ketika kadar kolesterol dalam darah melambung tinggi, pembuluh darah dapat menyempit, membatasi aliran darah, dan menyebabkan berbagai gejala yang hanya muncul saat kita bergerak. Salah satu kondisi yang berkaitan erat dengan kolesterol tinggi adalah Penyakit Arteri Perifer (PAD). Dalam PAD, penumpukan plak kolesterol di arteri mengganggu aliran darah ke bagian tubuh tertentu, terutama di kaki.
Meskipun berjalan kaki seharusnya menjadi aktivitas yang menyehatkan, bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, kegiatan ini bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Gejala yang muncul pun beragam, mulai dari nyeri pada kaki hingga perubahan warna kulit yang mencurigakan. Mengetahui gejala-gejala ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Jadi, waspadalah dan jaga kesehatan Anda!
Advertisement
Salah satu tanda awal kolesterol tinggi yang patut diwaspadai saat Anda berjalan adalah munculnya rasa sakit atau kram di area kaki, seperti betis, paha, atau bokong. Gejala ini sering kali berkaitan dengan penyakit arteri perifer (PAD), yang terjadi akibat penumpukan kolesterol di arteri, sehingga aliran darah menjadi terhambat dan pasokan oksigen ke otot berkurang. Saat Anda beraktivitas, seperti berjalan, otot-otot Anda membutuhkan lebih banyak oksigen, namun jika arteri tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, rasa sakit pun muncul. Awalnya, nyeri ini mungkin hanya terasa setelah menempuh jarak tertentu, tetapi seiring waktu, rasa sakit bisa mengganggu bahkan saat Anda beristirahat. Jadi, jika Anda sering merasakan nyeri saat berjalan, sangat penting untuk segera memeriksakan kadar kolesterol Anda demi kesehatan jangka panjang!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Salah satu gejala yang sering kali mengganggu adalah kesemutan atau mati rasa pada kaki. Ketika kita beraktivitas fisik, saraf memerlukan pasokan darah yang kaya oksigen agar dapat berfungsi optimal. Namun, jika kolesterol menghalangi aliran darah di arteri, saraf pun kekurangan oksigen, yang memicu sensasi kesemutan, terutama di jari-jari kaki. Jika kesemutan ini hanya muncul saat berjalan, jangan sepelekan, karena bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika dibiarkan. Apabila Anda mengalami kesemutan atau mati rasa yang berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius, seperti kerusakan saraf atau gangren.
Advertisement
Selain menimbulkan rasa sakit, kram otot di kaki atau lengan juga bisa menjadi sinyal peringatan dari kolesterol tinggi yang mengintai. Kram ini terjadi ketika pasokan darah yang dibutuhkan otot-otot aktif tidak mencukupi. Saat Anda melangkah, otot memerlukan oksigen dan nutrisi dari darah agar dapat berfungsi optimal, namun sempitnya pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol menghambat proses vital ini. Gejala ini sering kali terasa lebih menyengat saat Anda berjalan jauh atau menaiki tangga, dan jika dibiarkan, rasa sakit bisa muncul bahkan saat Anda sedang beristirahat. Menyadari tanda-tanda ini sejak dini sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
Ketika Anda berjalan dan merasakan kaki yang lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya, jangan anggap remeh! Ini bisa jadi tanda kolesterol tinggi yang mengganggu aliran darah akibat penyempitan arteri, sehingga suhu tubuh tidak terjaga dengan baik. Sensasi dingin ini sering muncul setelah beraktivitas fisik dan bisa menjadi sinyal bahwa kolesterol Anda telah menyebabkan penyumbatan arteri yang lebih serius. Jika rasa dingin tersebut terus berlanjut atau semakin parah, waspadalah! Ini mungkin pertanda penyakit arteri perifer yang sudah memasuki tahap lanjut. Segera lakukan pemeriksaan medis agar kesehatan Anda tetap terjaga dan terhindar dari masalah yang lebih besar.
Kolesterol tinggi bisa memicu perubahan mencolok pada warna kaki, yang bisa tampak lebih cerah atau bahkan biru keunguan. Ini terjadi karena aliran darah kaya oksigen ke kulit berkurang akibat penyempitan arteri. Ketika aliran darah terhambat, kulit di area tersebut akan menunjukkan perubahan warna yang bisa jadi pertanda adanya masalah serius, seperti iskemia kritis, yang memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda melihat perubahan warna yang mencolok pada kaki atau tungkai, terutama jika disertai rasa sakit atau mati rasa, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
A1: Gejala kolesterol tinggi muncul saat berjalan kaki karena aktivitas fisik meningkatkan kebutuhan oksigen oleh otot, sementara arteri yang tersumbat akibat penumpukan kolesterol tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Ini mengarah pada rasa sakit, kesemutan, atau kram pada kaki.
A2: Jika Anda merasakan nyeri atau kram yang berulang saat berjalan, segera lakukan pemeriksaan kolesterol dan konsultasi dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya penyempitan arteri atau penyakit jantung yang membutuhkan penanganan medis.
A3: Untuk mencegah kolesterol tinggi, Anda dapat menjaga pola makan sehat, rajin berolahraga, menghindari merokok, serta mengelola stres. Rutin melakukan pemeriksaan kadar kolesterol juga penting untuk deteksi dini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/mni)
Advertisement
Arus Balik Bareng Balita? Simak Tips Agar Si Kecil Nyaman dan Anti Rewel di Perjalanan
Doa-Doa Penguat Iman yang Bisa Dibaca saat Memasuki Bulan Syawal Lengkap dengan Artinya
Pertama Kali Lebaran sebagai Suami Istri, Begini 6 Potret Mesra Para Artis
Badan Lebih Fit Setelah Lebaran dengan 10 Resep Jamu Tradisional Ini, Yuk Coba
Ingin Mengecilkan Perut Pasca Lebaran? 7 Olahraga Ringan yang Bisa Anda Coba