Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Naskah adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Nah, bagi KLovers yang ingin menulis sebuah naskah drama singkat, maka bisa membaca artikel ini. Bukan hanya mengetahui contoh-contoh dari naskah drama singkat saja. Namun penjelasan lainnya dalam membuat sebuah naskah drama.
KLovers bisa mengetahui bagaimana cara menulis naskah terutama untuk drama singkat, yang tepat, terutama bila ingin menulis naskah film pendek motivasi pendidikan. Hingga, jenis-jenis drama agar KLovers lebih memahami lagi ada jenis apa saja drama tersebut yang bisa dibuat sebagai drama singkat.
Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa contoh naskah drama singkat beserta dengan cara menulis dan jenisnya. Yuk, langsung saja dicek KLovers.
Advertisement
Arti naskah drama (credit: pexels.com)
Sebelum KLovers mengetahui contoh naskah drama singkat, KLovers bisa mengetahui apa itu arti naskah drama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naskah drama adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Secara etimologis, pengertian naskah drama diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti 'potongan kertas'.
Hal ini karena umumnya naskah drama berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah drama akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton. Secara umum, naskah drama adalah tulisan yang biasa atau umum dikenal semua orang yang berkecimpung di dunia penulisan.
Selain itu, naskah drama sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Dan bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Jenis-jenis drama (credit: pexels.com)
Setelah KLovers memahami apa itu naskah drama, terutama untuk drama singkat, KLovers juga bisa memahami jenis-jenis dari sebuah drama. Ya, drama memiliki banyak jenisnya loh KLovers. Berikut ini jenis-jenis drama tersebut dilansir dari gramedia.com:
1. Drama Tidaknya Naskah
- Drama tradisional adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama.
- Drama modern adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.
2. Drama Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapan
- Drama puisi adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi.
- Drama prosa adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.
3. Drama Berdasarkan Sajian Isinya
- Drama tragedi adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat.
- Drama komedi adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.
- Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.
4. Drama Berdasarkan Kuantitas Percakapannya
- Drama pantomim adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimalkan penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.
- Drama mini kata adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimalkan penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata.
- Drama monolog adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan.
- Drama dialog adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata.
5. Drama Berdasarkan Besarnya Unsur Seni Lainnya
- Drama opera adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik.
- Drama sendratari adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.
- Drama tablo adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.
6. Drama Berdasarkan Bentuk Lainnya
- Drama absurd adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.
- Drama baca adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan.
- Drama borjuis adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan.
- Drama domestik adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa.
- Drama liturgis adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja.
- Drama satu babak adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.
- Drama rakyat adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.
7. Drama Berdasarkan Sarana Penyajian
- Drama panggung adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung.
- Drama radio adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya.
- Drama televisi adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi.
- Drama film adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop.
- Drama wayang adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.
- Drama boneka adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.
Advertisement
Cara menulis naskah drama (credit: pexels.com)
Sebelum KLovers menulis tentang naskah drama singkat. KLovers juga harus tahu nih, bagaimana cara menulis naskah, terutama untuk naskah drama singkat. Memang tidak ada aturan baku dalam penulisan skenario, tapi sebagai pemula kalian bisa mengikuti langkah-langkah atau cara naskah drama singkat seperti berikut:
1. Menggali Ide Cerita
Ide cerita perlu ditentukan sejak awal. Ide ini juga bisa berasal dari mana saja, misalnya, dari pengalaman pribadi, mengamati karya lain, kasus dalam sebuah berita, dan lain sebagainya. Dan bisa jadi awal untuk menulis naskah drama singkat.
2. Premis
Jika kalian sudah menemukan ide cerita, kini saatnya menentukan premis dasar. Premis dasar cerita berupa kalimat singkat yang menggambarkan cerita secara umum dalam pembuatan naskah drama singkat.
3. Sinopsis Pendek
Seperti yang sudah kalian baca, naskah drama singkat juga memiliki sinopsis. Berawal dari premis, kalian bisa mengembangkan jadi tiga sampai empat kalimat. Perlu diingat, kalian harus fokus pada premis yang sudah ditentukan sebelumnya.
4. Sinopsis Panjang
Langkah selanjutnya adalah menulis sinopsis panjang. Kalian sudah memiliki beberapa kalimat dalam sinopsis pendek, kini saatnya memecah dalam tiga atau empat paragraf untuk memasukkan detail cerita dalam naskah drama singkat.
5. Treatment
Sekarang, kalian sudah punya sinopsis yang berisi tiga sampai empat paragraf. Sinopsis panjang tersebut memuat karakter, masalah, dan tindakan tokoh. Nah, kalian masih perlu menjabarkan lagi cerita tersebut pada masing-masing paragraf. Nantinya, kalian akan memiliki cerpen dari sinopsis tadi.
6. Naskah
Jika kalian sudah berhasil mengikuti tata cara menulis naskah drama singkat, kini saatnya masuk ke penulisan naskah. Karena sudah punya cerpen dengan 9-10 paragraf, kalian mulai bisa menuangkannya dalam format naskah.
Agar lebih mudah, kalian bisa menjabarkan cerpen tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan ini dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Jika ada satu situasi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan. Agar lebih jelas, silakan simak contoh berikut ini.
Scene 1 - Rumah - Siang
Scene 2 - Toko Pak Tomo - Sore
Scene 3 - Teras Rumah - Pagi
Contoh naskah drama (credit: pexels.com)
Tentu saja, bila ingin membuat sebuah naskah, maka perlu mengetahui contohnya. Dan berikut ini dua contoh naskah drama singkat yang bisa KLovers ketahui dan pahami:
1. Scene 1 di teras rumah - siang hari
Kakek: Ma, ambilkan papa tehnya, dong!
Nenek: Tidak usah panggil saya Ma, kita sudah tua, sudah kakek nenek. Anak-anak kita juga sudah dewasa bahkan ada yang sudah memiliki anak. Kita sudah menjadi kakek dan nenek.
Kakek: Ya sudah kalau begitu, Nek ambilkan kakek tehnya!
Nenek: Memangnya saya terlihat tua makanya Anda panggil saya nenek?
Kakek: Loh, bagaimana sih dipanggil mama tidak mau dipanggil nenek marah?
Tetangga yang mendengar kegaduhan mereka ikut menimpali.
Pak Sukri: Kalian selalu bertengkar seperti muda-mudi yang masih pacaran.
Kakek: Maunya sih, begitu Pak Sukri, tapi apa daya kulit sudah mengendur.
Bu Sukri: Memangnya kalau kulit mengendur disebut tua ya, Pak?
Nenek: Dia selalu berlagak seperti anak muda, padahal mengangkat kursi saja kentutnya keluar.
Tiba-tiba datang Karni, anak pertama suami-istri tersebut beserta anaknya yang bernama Yuli. Karni membawakan oleh-oleh luar kota untuk kedua orang tuanya.
Kakek: Sudah berapa tahun kamu tidak mengunjungi ayah dan ibumu ini, Karni?
Yuli: Kakek memang pikun, baru sebulan yang lalu kami kemari.
Nenek : Dia memang pikun, kadang sampai lupa kalau dia sudah makan sampai enam kali sehari.
Pak Karni: Wah, kalau begitu nanti badan bapak akan gendut seperti pemain sumo.
Bu Karni: Kalau badan bapak gendut kasihan ibu nanti disenggol sedikit langsung melayang.
Nenek: Huusss, kamu kira ibu tidak memiliki kekuatan untuk melawan badan sumo bapakmu? Tenaga ibu masih kuat seperti anak muda.
Bu Sukri : Ternyata suami istri sama saja, tidak mau kalah mengaku muda.
2. Scene 1 di rumah - malam hari
Diana sedang belajar di meja belajarnya. Dan ibu datang menghampiri Diana.
Ibu: Masih belajar?
Diana: Iya bu, aku besok akan ada ujian.
Ibu melihat wajah Diana yang gusar.
Ibu: (Sambil menyentuh pundak Diana dengan lembut) Kamu tahu? Tidak semua pelajaran di sekolah harus kamu kuasai.
Diana: (Melihat ke arah ibu) Jadi, aku tidak perlu belajar dengan keras?
Ibu: Bukan seperti itu. Berusaha semaksimal mungkin, dan tidak menyerah adalah sesuatu hal yang baik. Namun, saat hasil yang kamu dapatkan tidak maksimal, itu bukan karena kamu kurang baik, kamu sudah baik. Hanya saja, tidak semua pelajaran memang bisa dikuasai secara maksimal.
Diana: (Memasang muka bingung) Aku tidak mengerti apa yang ibu katakan.
Ibu: Ibaratkan, ibu suruh kamu beres-beres rumah secara bersamaan. Ibu ingin kamu masak, nyapu, cuci baju, potong rumput di taman, secara bersamaan. Apakah kamu bisa?- Ya, mungkin kamu bisa melakukan beberapa pekerjaan saja dengan baik, sisanya?
Diana: Ya, aku mungkin tidak akan bisa menyelesaikan dengan baik semuanya.
Ibu: Itu juga dengan belajar. Bukan berarti kamu tidak belajar. Kamu wajib belajar, itu tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai murid. Namun, ketika usahamu tidak semuanya memiliki hasil maksimal, itu bukan berarti kamu kurang. Ibu yakin, kamu menguasai salah satu dari seribu keahlian dengan baik.
Unsur Naskah drama (credit: pexels.com)
Naskah drama memiliki beberapa unsur-unsur yang membantu menuliskan teks drama. Adapun unsur-unsur naskah drama dapat KLovers simak sebagai berikut. Unsur naskah drama ini terdiri dari judul hingga epilog atau akhir dari sebuah drama. Yuk, simak apa saja unsur naskah drama.
1. Judul
Judul adalah pintu gerbang pertama yang memperkenalkan kisah kepada penonton. Dalam judul, terdapat nama dari sebuah naskah drama yang akan ditulis.
2. Tokoh dan perwatakan
Tokoh adalah jiwa dari setiap naskah drama. Mereka memiliki nama dan karakteristik unik yang membentuk cerita. Setiap tokoh dalam sebuah drama memiliki watak masing-masing yang menjadi ciri khas, kekuatan bahkan kelemahan mereka. Ini juga membantu dalam mengembangkan cerita drama.
3. Babak
Unsur naskah drama juga terdapat babak. Setiap babak dalam naskah drama ini terdiri dari beberapa adegan yang menjadi alur sebuah cerita drama.
4. Prolog
Prolog dalam naskah drama merupakan awal dari sebuah cerita. Ini menjadi pengantar singkat dari drama yang akan ditulis. Prolog juga dikenal dengan cerita pembuka dari sebuah drama.
5. Adegan
Adegan menjadi bagian dari sebuah unsur naskah drama yang menghadirkan tokoh atau suasana tertentu. Termasuk diikuti dengan pergantian latar, adanya tokoh baru, dan lainnya.
6. Dialog
Dialog adalah cara utama untuk mengungkapkan pikiran, emosi, dan tujuan dari setiap tokoh. Percakapan antara karakter-karakter ini membentuk jaringan komunikasi yang menjadi inti dari cerita.
7. Teks sampiran/samping/petunjuk (nebentext):
Unsur naskah drama ini merupakan petunjuk tentang cara menampilkan drama di atas panggung. Misalnya saja terkait gerakan fisik, ekspresi wajah, dan pengaturan panggung yang akan membantu pemain sekaligus crew produksi. Kata lainnya, ini menjadi petunjuk teknis dalam menampilkan drama.
8. Epilog
Epilog adalah penutup yang memungkinkan penonton untuk menarik kesimpulan dari cerita yang telah mereka saksikan.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik drama (credit: pexels.com)
Selain unsur-unsur naskah drama, terdapat istilah dalam drama disebut unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur ini terdapat dalam sebuah drama yang akan membantu membuat naskah drama. Adapun beda antara unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai berikut.
1. Unsur intrinsik
Pengertian unsur intrinsik yakni terdapat di dalam pementasan drama. Berikut ini beberapa eleman dari unsur intrinsik drama.
- Tema
- Alur
- Tokoh
- Latar
- Amanat
- Dialog
2. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan elemen-elemen yang terdapat di luar drama. Adapun elemen dalam unsur ekstrinsik yakni:
- Latar belakang cerita yang akan dipentaskan.
- Penulis
- Reaksi penonton
Naskah drama karya Putu Wijaya (credit: pexels.com)
Putu Wijaya dikenal sebagai sastrawan, wartawan, pelukis, penulis skenario film dan sinetron yang populer di Indonesia. Putu Wijaya memiliki beberapa karya naskah drama hits salah satunya berjudul Bila Malam Bertambah Malam. Karya drama ini dirilis tahun 1970 silam dan sudah cukup populer dikenal secara luas. Naskah drama ini menceritakan tentang tokoh Gusti Biang yang merupakan seorang bangsawan.
Ia merupakan seorang janda yang memiliki suami dikenal sebagai tokoh pejuang Indonesia. Tidak seorang diri, Gusti Biang tinggal bersama beberapa orang yang membantunya di rumah bernama Wayan dan Nyoman Niti. Cerita tentang Gusti Biang ini terdapat dalam karya Putu Wijaya yang melengkapi perjalanan karirnya di dunia teater atau drama.
Selain itu, Putu Wijaya juga memiliki beberapa karya drama lain seperti Lautan Bernyanyi, Invalid, Dag-Dig-Dug, Hum-Pim-Pah, dan lain sebagainya. Berikut ini contoh naskah drama Putu Wijaya berjudul Bila Malam Bertambah Malam.
BABAK I
MALAM DI TEMPAT KEDIAMAN GUSTI BIANG. SEBUAH BALE YANG DISEMPURNAKAN UNTUK TEMPAT TINGGAL.
GUSTI BIANG MEMANGGIL-MANGGIL WAYAN.
Adegan I
KELIHATAN NYOMAN SEDANG MENYIAPKAN MAKAN MALAM UNTUK GUSTI BIANG. SEMENTARA WAYAN MENGAMPELAS PATUNG. ORIGINAL SOUNTRACK: WAYAN... Wayaaaaaan....
NYOMAN MEMBERI ISYARAT KEPADA WAYAN.
NYOMAN: Benar Ida akan pulang hari ini?
WAYAN: Ya...
Adegan II
DI RUANG DEPAN ADA KURSI GOYANG DAN KURSI TAMU. GUSTI BIANG NGOMEL TERUS.
GUSTI BIANG "Si tua itu tak pernah kelihatan kalau sedang dibutuhkan. Pasti ia sudah berbaring di kandangnya menembang seperti orang kasmaran pura-pura tidak mendengar, padahal aku sudah berteriak, sampai leherku patah. Wayaaaaan…Wayaaaaan tuaaaa
WAYAN: Nuna sugere GUSTI BIANG, kedengarannya seperti ada yang berteriak
GUSTI BIANG: Leherku sampai putus memanggilmu, telingamu masih kamu pakai tidak?
WAYAN: Tentu saja Gusti Biang, itu sebabnya tiyang datang.
GUSTI BIANG: Jangan berbantah denganku. Kau sudah tua dan rabun, lubang telingamu sudah ditempati kutu busuk. Kau sudah tuli, malas dan suka berbantah, cuma bisa bergaul dengan si belang. Kau dengar itu kuping tuli?
WAYAN: Betul Gusti Biang.
WAYAN MENINGGALKAN RUANGAN DAN GUSTI BIANG TETAP DUDUK DAN MENGAMBIL JARUM. BERULANG-ULANG MENGGOSOK MATA SAMBIL MENGGERUTU.
Contoh di atas adalah sepenggal naskah dari Putu Wijaya. Selain itu, masih ada adegan 3 melanjutkan kisah antara Gusti Biang, Nyoman, dan Wayan.
Naskah drama karya Iwan Simatupang (credit: pexels.com)
Iwan Simatupang juga dikenal sebagai sastrawan yang populer di Indonesia. Ia telah memiliki beberapa karya drama yang cukup populer. Salah satunya berjudul Bulan Bujur Sangkar. Drama yang dirilis tahun 1960 silam ini mengisahkan tokoh bernama Orang Tua dan Anak Muda.
Kisah ini melibatkan seorang tokoh utama yang ingin membangun tiang gantung sebagai simbol kehidupan dan kematian. Namun, kedatangan seorang anak muda mengubah segalanya, dan setelah perdebatan yang mendalam, anak muda menjadi bagian dari tiang tersebut, menandakan akhir hidupnya. Selain drama tersebut, Iwan Simatupang juga memiliki beberapa karya lainnya seperti RT Nol/RW Nol, Kaktus dan Kemerdekaan, dan lain sebagainya. Berikut ini contoh naskah drama Iwan Simatupang melansir dari mamikos.com.
Tokoh: Orang Tua dan Anak Muda
Adegan 1
Orang Tua
(Terlihat sedang sibuk menyiapkan tiang gantungan).
Kau sudah siap. Betapa megahnya kehidupanku. Seluruh hidupku telah kusiapkan untuk mencari dimana letak dari kayu paling mulia untukmu. Mencari dimana letak tali paling mulia di dunia.
Hampir enam dasawarsa lamanya aku menjelajahi bumi, mendaki berbagai pegunungan yang tinggi, mengarungi lautan yang luas, dan menjelajah padang pasir yang ganas. Harapan nyaris tiris saat nyawa hampir melayang. Enam dasawarsa lamanya aku terus bernapas demi sebuah cita-cita mulia.
Akhirnya aku berhasil menemukanmu juga. Kau yang telah lama kucari ternyata ada di sini, jauh dari ganasnya lautan. Segenggam lumut bersahabat dengan senyap yang riuh dengan kesenyapannya sendiri.
Kau kutemukan jauh tinggi. Satu helai jerami ditindih salju puncak pegunungan, yang telah merasa bosan dengan warna putih dan tinggi. Apakah kau sudah siap! Sekarang kau dapat memulai kegunaanmu!
Kemudian terlihat seorang pemuda masuk dengan memasang wajah liar, wajahnya terlihat letih, dan tangannya terlihat sedang menenteng mitraliur. Ia terlihat terkejut saat matanya tertuju pada tiang gantungan, di sana dia melihat ada sesosok orang yang tengah berdiri dengan tenang di samping tiang gantungan. Ia kemudian menodongkan mitraliurnya yang ditentengnya.
Orang Tua: Tunggu-tunggu dulu! Jangan tergesa-gesa. Marilah kita menentukan lebih dahulu tegak kita masing-masing. Supaya jangan sampai silap dalam memberikan tafsir peran kita sendiri-sendiri. Yang akan membunuh atau yang akan dibunuh.
Anak Muda: Apa maksudnya Bapak?
Orang Tua: Tingkah laku sebaiknya harus selalu sesuai dengan karakter yang ingin digambarkan.
(Ia merasa bisa mengambil mitraliur yang dipegang anak muda)
Sifat lahir sebaiknya harus selalu sama dengan sifat rohani, supaya..
(Anak muda yang segera sadar dengan segera mendepak mitraliur. Setelahnya terdengarlah suara tembakan).
supaya dapat mencapai kesatuan ruang, kesatuan waktu, dan kesatuan laku.
Anak Muda: Bapak ingin membunuhku?
Orang Tua: Siapa ingin membunuhmu?
Anak Muda: Bapak ingin menghabisiku.
Orang Tua: Membunuhmu? Aku? Hendak membunuhmu?
Anak Muda: Ya, Bapak ingin bunuh aku!
Orang Tua: Mengapa? Apa alasannya? Tujuan apa yang membuatku harus bunuh kau?
Anak Muda: Kurang ajar! Jahanam! Tujuan!
Ia kemudian segera menyergap orang tua tadi. Tetapi, sayangnya orang tua tadi berhasil mengelak..
Orang Tua: Sebentar! Jangan terburu-buru. Setiap tingkah laku wajib taat pada suatu gaya.
Anak Muda: Gaya? Laku? Aku tidak peduli. Persetan dengan semuanya! Saat ini yang paling penting bagiku adalah mengakhiri lakon ini. Selesai. Alangkah senangnya hatiku jika aku tahu, aku adalah orang yang mengakhirinya.
Setelah itu dia menyergap lagi. sayangnya, sekali lagi orang tua tadi berhasil menyelinap.
Orang Tua: Apa maksudmu?
Anak Muda: Kisah Bapak selesai sekarang! Sekarang! Dan aku adalah orang yang akan mengakhirinya.
Naskah drama di atas merupakan sepenggal cuplikan dari karya Iwan Simatupang yang berjudul Bulan Bujur Sangkar.
Itulah beberapa contoh naskah drama singkat yang bisa KLovers ketahui. Selain mengetahui tentang naskah drama singkat, KLovers juga bisa mengetahui penjelasan tentang apa itu naskah drama dan cara membuatnya.
Kau sudah siap. Betapa megahnya kehidupanku. Seluruh hidupku telah kusiapkan untuk mencari dimana letak dari kayu paling mulia untukmu. Mencari dimana letak tali paling mulia di dunia.
Hampir enam dasawarsa lamanya aku menjelajahi bumi, mendaki berbagai pegunungan yang tinggi, mengarungi lautan yang luas, dan menjelajah padang pasir yang ganas.
Harapan nyaris tiris saat nyawa hampir melayang. Enam dasawarsa lamanya aku terus bernapas demi sebuah cita-cita mulia.
Akhirnya aku berhasil menemukanmu juga. Kau yang telah lama kucari ternyata ada di sini, jauh dari ganasnya lautan. Segenggam lumut bersahabat dengan senyap yang riuh dengan kesenyapannya sendiri.
Kau kutemukan jauh tinggi. Satu helai jerami ditindih salju puncak pegunungan, yang telah merasa bosan dengan warna putih dan tinggi. Apakah kau sudah siap! Sekarang kau dapat memulai kegunaanmu!
Kemudian terlihat seorang pemuda masuk dengan memasang wajah liar, wajahnya terlihat letih, dan tangannya terlihat sedang menenteng mitraliur.
Ia terlihat terkejut saat matanya tertuju pada tiang gantungan, di sana dia melihat ada sesosok orang yang tengah berdiri dengan tenang di samping tiang gantungan. Ia kemudian menodongkan mitraliurnya yang ditentengnya.
Supaya jangan sampai silap dalam memberikan tafsir peran kita sendiri-sendiri. Yang akan membunuh atau yang akan dibunuh.
(Ia merasa bisa mengambil mitraliur yang dipegang anak muda)
Sifat lahir sebaiknya harus selalu sama dengan sifat rohani, supaya …
(Anak muda yang segera sadar dengan segera mendepak mitraliur. Setelahnya terdengarlah suara tembakan).
… supaya dapat mencapai kesatuan ruang, kesatuan waktu, dan kesatuan laku.
Ia kemudian segera menyergap orang tua tadi. Tetapi, sayangnya orang tua tadi berhasil mengelak..
Setelah itu dia menyergap lagi. sayangnya, sekali lagi orang tua tadi berhasil menyelinap.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/dhm)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA