Daftar Buah yang Perlu Dibatasi, Konsumsi Berlebihan yang Dapat Berdampak Buruk untuk Kesehatan
Daftar Buah yang Perlu Dibatasi, Konsumsi Berlebihan yang Dapat Berdampak Buruk untuk Kesehatan
Kapanlagi.com - Buah-buahan memang terkenal sebagai sumber nutrisi yang melimpah, kaya akan vitamin, serat, dan antioksidan. Banyak orang menganggapnya sebagai pilihan makanan yang sangat menyehatkan. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua buah baik untuk kesehatan? Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, obesitas, atau penyakit asam lambung.
Dalam laporan yang dirilis pada Jumat (6/12), terungkap bahwa beberapa jenis buah mengandung kadar gula yang tinggi atau bahkan zat-zat berbahaya yang bisa memperburuk kondisi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali jenis-jenis buah yang sebaiknya dibatasi atau dihindari. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari risiko penyakit serius. Mari kita cermati dan pilih buah-buahan yang tepat untuk kesehatan kita!
Advertisement
1. Jeruk, Kaya Vitamin C, tetapi Berisiko untuk Penderita Asam Lambung

Jeruk, buah yang sering kali dipuja karena kandungan vitamin C-nya yang melimpah, sekitar 200 mg per 100 gram, memang dikenal ampuh dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Nutrisi yang kaya membuat jeruk menjadi pilihan utama dalam pola makan sehat. Namun, bagi mereka yang menderita GERD atau penyakit asam lambung, jeruk bisa menjadi musuh yang memperburuk gejala.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology mengungkapkan bahwa sifat asam jeruk dapat mengiritasi lapisan esofagus, yang berujung pada rasa tidak nyaman dan peningkatan risiko peradangan bagi penderita GERD. Jadi, meski jeruk kaya manfaat, penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsinya jika Anda memiliki masalah lambung!
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Leci, Buah Manis yang Mengandung Racun Tersembunyi

Leci, buah yang terkenal dengan rasa manis dan segarnya, bukan hanya memanjakan lidah tetapi juga kaya akan vitamin C dan antioksidan. Banyak orang menyukainya sebagai camilan segar atau dalam bentuk minuman yang menyegarkan. Namun, di balik kenikmatan tersebut, terdapat hal yang perlu diwaspadai. Leci mengandung senyawa hipoglisin A yang bisa memicu hipoglikemia, yaitu penurunan drastis kadar gula darah.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Investigative Medicine mengungkapkan bahwa konsumsi leci secara berlebihan, terutama saat perut kosong, dapat berisiko menyebabkan hipoglikemia akut, terutama pada anak-anak. Jadi, meskipun leci menggoda, penting untuk menikmatinya dengan bijak!
3. Kurma, Pemanis Alami dengan Kandungan Gula Tinggi

Kurma, si manis alami yang kaya manfaat, sering kali dipuji sebagai pemanis sehat berkat kandungan potasium, magnesium, dan seratnya yang mendukung pencernaan. Tak heran jika banyak orang memilih kurma sebagai pengganti gula dalam berbagai hidangan lezat. Namun, di balik rasa manisnya yang menggoda, terdapat fakta penting yang harus diperhatikan, terutama bagi para penderita diabetes.
Dengan kadar gula yang mencapai 63 gram per 100 gram, kurma bisa menjadi buah yang perlu diwaspadai. American Diabetes Association pun merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan, termasuk dari kurma, dibatasi untuk menjaga kestabilan gula darah. Jadi, nikmati kurma dengan bijak, ya!
4. Kelapa Kering, Camilan Tinggi Kalori dan Lemak Jenuh

Kelapa kering, si camilan sehat yang sering menjadi bintang dalam berbagai makanan penutup, memang menggoda dengan cita rasanya yang khas. Kandungan seratnya yang melimpah menjadikannya pilihan menarik untuk melengkapi menu harian kita. Namun, ada yang perlu diperhatikan! Meskipun lezat, kelapa kering mengandung kalori yang cukup tinggi, sekitar 501 kalori per 100 gram, dan mengandung 41,68 gram lemak jenuh.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengingatkan kita bahwa konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kardiovaskular. Jadi, nikmati kelapa kering dengan bijak agar kesehatan tetap terjaga!
5. Produk Olahan Buah, Gula Tambahan yang Berbahaya

Buah sering kali diolah menjadi berbagai produk seperti jus, buah kalengan, atau buah kering. Meski praktis, proses pengolahan sering kali melibatkan penambahan gula untuk meningkatkan rasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan dibatasi hingga kurang dari 10% dari total asupan kalori harian. Konsumsi produk olahan buah dengan tambahan gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
6. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Daftar Buah yang Perlu Dibatasi
Apakah jeruk aman untuk penderita diabetes?
Jeruk memiliki indeks glikemik rendah, tetapi konsumsi berlebihan tetap harus dihindari, terutama pada penderita diabetes.
7. Bagaimana cara mengonsumsi leci dengan aman?
Hindari mengonsumsi leci dalam jumlah besar saat perut kosong untuk mencegah risiko hipoglikemia.
8. Apakah kurma cocok sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes?
Kurma bisa menjadi alternatif, tetapi jumlah konsumsinya harus sangat terbatas untuk mencegah lonjakan gula darah.
9. Apa yang harus diperhatikan saat membeli produk olahan buah?
Pilih produk tanpa tambahan gula atau yang mencantumkan label "no added sugar" untuk pilihan lebih sehat.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/moy)
Advertisement
