Diduga Dianiaya, Balita di Malang Tewas Dengan Luka Bakar dan Memar
© KapanLagi.com/Darmadi Sasongko
Kapanlagi.com - Seorang balita di Kota Malang tewas dengan luka bakar dan memar di sekujur tubuhnya. Korban diduga mengalami penganiayaan setelah diketahui di sekujur tubuh jasad meningalkan bekas luka kekerasan.
Bibi korban, Finarti (36) awalnya mencurigai kematian keponakannya, Agnes Arnelita (3). Saat jenazah dimandikan ditemukan kejanggalan berupa luka lebam dan memar.
Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, sedang menyelidiki penyebab kematian balita tersebut. Saat ini sedang dilakukan autopsi jenazah di rumah sakit Saiful Anwar Malang.
Advertisement
"Jenazahnya akan kami lakukan autopsi untuk mengetahui penyabab pasti kematiannya. Janazahnya di Rumah Sakit Saiful Anwar," kata AKP Komang Yogi Arya Wiguna di Kota Malang, Kamis (31/10).
1. Ditemukan Beberapa Luka
Yogi menguraikan, ditemukan beberapa luka dalam bentuk memar dan sisa luka melepuh pada balita tersebut. Luka tersebut belum diketahui penyebab pastinya sehingga dokter melalui autopsi yang dapat memastikannya.
"Yang terlihat luka memar dan luka melepuh di kaki, punggung dan kepala. Sepertinya terkena benda panas," jelasnya.
Korban sendiri saat itu hendak dimakamkan keluarganya di Dusun Tubo Desa Purwosekar, Tajinan, Malang. Namun mengetahui keadaan tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Tajinan, Polres Malang.
Sementara korban diketahui terakhir kali berada di rumah ibu dan ayah tirinya yang kontrak di Perumahan Tlogowaru Indah Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Sehingga penangganan kasus tersebut oleh Polres Malang Kota.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Posisi Tenggelam di Bak Air
Sementara keterangan ayah tiri korban EAA (36), mengaku saat berada di depan kamar mandi sudah mendapati korban dalam posisi tenggelam di bak air kamar mandi. Ia selanjutnya memberikan pertolongan dengan membawa ke Rumah Sakit Reva Husada Tlogowaru, Kota Malang.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia. Tetapi saat ayah tiri korban menyelesaikan administrasi, jenazah korban dibawa pulang pelapor ke rumah mertuanya di Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Saat kejadian, EAA mengaku sedang mengasuh dua anak, korban dan adik tirinya yang juga mandi. Bersamaan korban juga minta dimandikan sehingga baju korban dilepaskan untuk persiapan mandi.
3. Berangkat Ke Kamar Mandi
Korban berangkat sendiri ke kamar mandi, sementara EAA mengasuh adeknya yang berada di depan rumah. Ia mengaku mengatahui anak tirinya tenggelam saat hendak mengambil air di dapur yang berjarak beberapa meter dari kamar mandi.
"Korban jatuh di kamar mandi, tenggelam di kamar mandi. Cuma di sini masih kami tinjau kembali melalui olah TKP dan penyelidikan. Karena memang ada keterangan beberapa saksi yang menurut kami kurang sesuai," tegas Komang.
4. Polisi Lakukan Penyidikan
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Pihaknya akan melihat keseuaian antara keterangan saksi dengan fakta-fakta di TKP.
"Yang kami lihat keseuaian keterangan saksi dengan fakta TKP. Penyebab kematian yang dapat menerangkan, melalui autopsi. Saat ini belum tahu (penyebabnya)," pungkasnya.
Hingga saat ini polisi belum menentapkan tersangka dalam kasus dugaan kasus penganiayaan anak tersebut.
Baca Ini Yuk
Gigi Taring Patah, Harimau Malang Ini Kini Bergigi Emas
Pesan Perpisahan Menyentuh Bima Aryo pada Sparta, Anjingnya yang Meninggal
Jarah Isi 20 Rumah di Kota Malang, Pria Ini Dilumpuhkan Dengan Timah Panas
Profil Angela Tanoesoedibjo, Anak Hary Tanoe yang Jadi Wakil Menteri
Viral! Proses Pemakaman Seekor Ikan Ini Dihadiri Ratusan Orang
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/dar/CDP)
Advertisement
