Geger Serangan Buaya di Sampit, Terkam Warga Hingga Ketuk Pintu Rumah

Penulis: Tyssa Madelina

Diterbitkan:

Geger Serangan Buaya di Sampit, Terkam Warga Hingga Ketuk Pintu Rumah Ilustrasi Buaya Muara © Australian Reptile Park

Kapanlagi.com - Warga Sampit, Kalimantan Tengah, belakangan ini digegerkan oleh teror buaya yang semakin meresahkan. Bahkan, buaya tersebut tak hanya berada di dalam sungai melainkan sudah naik sampai ke permukaan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar bagi penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Menurut keterangan dari Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami, buaya tersebut sudah naik sampai di depan rumah warga. Seperti kejadian yang dialami oleh Sugian dan Enor. Tengah malam, mereka mendengar ketukan pintu di depan rumah. Setelah diperiksa, ternyata ada buaya menganga siap untuk menerkam. Beruntung, buaya tersebut tidak melanjutkan aksinya. Diduga, suara ketukan tersebut berasal dari kibasan ekor buaya ke pintu.

Buaya-buaya muara itu kuat dugaan sedang mengincar ternak milik warga. Namun, tak menutup kemungkinan buaya tersebut juga mengincar manusia. Pasalnya, pada tahun 2016 lalu ada empat warga yang tewas diterkam buaya. Bahkan tahun ini ada salah seorang warga yang kehilangan tangannya karena disambar buaya.

Setelah berbagai serangan yang terjadi, warga pun mengurangi aktivitas di sungai pada malam hari © Dailymail

Untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa, pemerintah kecamatan dan desa pun makin gencar menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Bahkan, beberapa warga pun sudah membangun toilet darat agar meminimalisir resiko serangan buaya di sungai terutama saat malam hari.

"Saat ini pihak kecamatan akan mengalokasikan anggaran pada 2018 untuk membeli lebih banyak lagi jaring untuk dibagikan ke masyarakat, khususnya untuk rumah yang rawan dinaiki buaya," tutur Mashami seperti dilansir dari Antara.

Untuk lebih membantu, pihak badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah pun juga turut memantau perkembangannya. Nantinya, mereka akan melakukan survey populasi buaya serta langkah nyata mencegah serangan kembali.

Sebelumnya, buaya di Sampit hanya muncul tiga bulan sekali. Namun seiring tahun, buaya tersebut kerap muncul bahkan di malam hari. Hal ini memicu kepanikan masal apalagi setelah banyaknya kasus manusia yang tewas dimakan buaya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/tmd)

Rekomendasi
Trending