Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Virus corona yang kini tengah mewabah di berbagai belahan dunia tentu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang. Sayangnya hingga kini belum ada tanda baik yang menunjukkan pandemi ini akan segera berakhir.
Mengutip Liputan6.com yang dilansir dari Otosia.com pada Rabu (22/4/2020), ada dua skenario yang diprediksi akan menuntun Indonesia ke puncak pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan oleh peneliti sekaligus Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio.
Dalam skenario pertama, Amin memprediksi Indonesia akan mengalami masa puncak wabah corona pada bulan Mei mendatang. Menurutnya jumlah penderita corona akan meningkat drastis bulan depan jika masyarakat masih saja bebal dan enggan menuruti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Amin menuturkan, jumlah orang yang positif terinfeksi corona bahkan bisa menembus angka 10 ribu dalam kurun waktu dua sampai tiga minggu. Jumlah kasus yang meningkat drastis ini juga akan berdampak pada kebutuhan perawatan medis yang sangat tinggi.
"Peningkatannya akan cukup tajam sampai kurvanya tinggi, tapi itu punya konsekuensi. Dengan jumlah kasusnya tinggi, otomatis jumlah yang memerlukan perawatan juga tinggi kan. Katakanlah 20 persen dari 15 ribu, itu kan cukup banyak," jelasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi ©Shutterstock
Amin mengungkapkan kemungkinan kedua dari puncak wabah corona ini tidak akan berlangsung di bulan Mei. Dalam skenario kedua, jumlah total dari kasus positif di Indonesia akan sama, namun tersebar dalam rentan waktu yang cukup panjang.
"Artinya puncaknya itu akan tercapai agak mundur, tetapi tidak terlalu tinggi. Mungkin 10 ribuan atau di bawah 10 ribu barangkali," kata Amin.
Pemulihan dalam skenario kedua ini akan memerlukan waktu yang lebih panjang. Namun, menurut Amin, hal ini akan membuat jumlah orang yang memerlukan penanganan medis jauh lebih terkendali. Alhasil, tuntutan terhadap fasilitas medis pun tak akan begitu berat.
Advertisement
Merujuk pada skenario kedua, Amin memperkirakan bahwa pandemi ini akan berhasil dilalui Indonesia sekitar akhir tahun 2020. Prediksi ini tentu bisa saja berbeda jika beberapa waktu kedepan ditemukan vaksin atau pengobatan yang bisa menghentikan penularan virus corona.
"Puncaknya sekitar bulan Juni kali ya, nah dari April sampai Juni itu tiga bulan katakanlah. Maka kesananya juga dua atau tiga bulan lagi sampai selesai. Jadi kalau diperkirakan akhir Juni puncaknya, berarti Juli, Agustus, September. Ada beberapa yang memprediksi selesai total itu September," tuturnya.
Wacana pemerintah mengenai tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 10 ribu orang per hari, menurut Amin dapat membantu penanganan medis dengan lebih cepat. Jika berhasil diwujudkan, hal ini juga diharapkan mampu membatasi penularan virus.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/sep)
Advertisement
Nia Daniaty Kenang Titiek Puspa Sebagai Sosok Guru yang Penuh Kasih dan Semangat
7 Momen Terakhir Titiek Puspa Kumpul Bareng Teman Sesama Penyanyi Senior, Masih Terlihat Sehat dan Bahagia
Mudah Ditirukan, 5 Inspirasi Terbaru Model Henna Tangan yang Simpel Namun Cantik
Syafa Azzahra Anak Ussy Sulistiawaty Ultah ke-19, Bagikan Foto Masa Kecil dan Panjatkan Doa Terbaik
'THE LAST OF US' Season 2 Baru Akan Tayang 14 April 2025, HBO Sudah Spill Bakal Ada Season 3