Jadi Tersangka oleh KPK, Ini Profil Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP yang Telah Menjabat 10 Tahun

Jadi Tersangka oleh KPK, Ini Profil Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP yang Telah Menjabat 10 Tahun
Hasto Kristiyanto (Credit: Wikipedia)

Kapanlagi.com - Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tiba-tiba menjadi pusat perhatian publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku. Keputusan ini mengejutkan banyak kalangan, mengingat kontribusi besar Hasto dalam membawa PDIP meraih sukses di berbagai pemilu dan pilkada.

Kabar mengejutkan ini pertama kali terungkap melalui surat perintah penyidikan KPK yang bertanggal 23 Desember 2024. Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa Hasto ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) Nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024. Gelar perkara terhadap Hasto dilakukan oleh pimpinan KPK pada Jumat, 20 Desember 2024 lalu.

Hasto dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b, serta Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyatakan bahwa informasi lebih lanjut mengenai status Hasto akan segera diumumkan secara resmi. Di sisi lain, Juru Bicara PDIP, Chico Hakim, membantah informasi tersebut, menegaskan bahwa belum ada konfirmasi akurat mengenai penetapan tersangka ini.

Simak ulasan lengkapnya yang telah dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa (24/12).

1. Minat Politik Hasto Kristiyanto Tumbuh Sejak SMA

Dilahirkan di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, Hasto Kristiyanto tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pendidikan dan organisasi. Sejak menempuh pendidikan di SD Gentan Yogya pada 1972, hingga melanjutkan ke SMP dan SMA Kolese De Britto, minatnya terhadap dunia politik mulai bersemi.

Saat menuntut ilmu di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985, Hasto tak hanya fokus pada studi Teknik Kimia, tetapi juga aktif berorganisasi, bahkan terpilih sebagai ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik.

Perjalanan akademisnya berlanjut ketika ia melanjutkan pendidikan S2 di Prasetya Mulya Business School, Jakarta, pada tahun 1997, semakin mengasah kepemimpinannya dan menyiapkan langkahnya di panggung politik.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Sempat Berkecimpung di BUMN

Setelah meraih gelar sarjana Teknik Kimia dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1991, Hasto melangkah ke dunia profesional dengan semangat yang membara di BUMN PT Rekayasa Industri.

Dari tahun 1992 hingga 2002, ia menjabat di berbagai posisi kunci, termasuk sebagai Project Engineer yang sukses memindahkan pabrik dari Swedia ke Indonesia, serta Project Manager dalam proyek ambisius pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Kalimantan Timur yang didanai oleh Asian Development Bank.

Tak hanya itu, Hasto juga menjadi bagian dari tim transformasi bisnis yang brilian, berhasil mengangkat perusahaan dari jurang kebangkrutan hingga menjadikannya sebagai pemain global yang menguntungkan.

3. Tertarik Dunia Politik Berawal Sebagai Tukang Ketik

Ketertarikan Hasto Kristiyanto pada dunia politik berawal di awal 1990-an, saat ia menggali ilmu dari sosok cemerlang akademisi UGM, Cornelis Lay, sekaligus menjalin hubungan dengan para senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jawa Timur.

Pada tahun 1999, langkahnya semakin mantap ketika ia bergabung dalam struktur partai sebagai "tukang ketik" dalam rapat-rapat, sebuah posisi yang membawanya menyelami semangat dan idealisme partai secara mendalam.

Setelah meraih gelar S2 di Prasetya Mulya pada tahun 2000, Hasto pun bulat tekad untuk berkarier penuh di PDI Perjuangan, menandai awal perjalanan politiknya yang penuh warna.

4. Peran sebagai Anggota DPR RI dan Sekretaris Jenderal PDIP

Pada tahun 2004, Hasto membuat langkah gemilang dengan terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek di Jawa Timur. Di parlemen, ia tak hanya aktif di Komisi VI yang berkolaborasi dengan berbagai kementerian, tetapi juga terlibat dalam Badan Anggaran, menunjukkan dedikasinya terhadap isu-isu penting.

Hasto berani mengusulkan hak angket terkait impor beras pada tahun 2006 dan kenaikan harga BBM di tahun 2007, menegaskan posisinya sebagai suara rakyat. Kariernya di PDIP pun terus bersinar; setelah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kesekretariatan pada Kongres 2010, ia diangkat sebagai Pelaksana Tugas Sekjen PDIP pada tahun 2014, menggantikan Tjahjo Kumolo yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Puncaknya, pada Kongres IV PDIP tahun 2015, Hasto resmi dilantik sebagai Sekjen untuk periode 2015-2020 dan kembali dipercaya untuk periode 2019-2024 pada Kongres V tahun 2019, menandakan kepercayaan tinggi partai terhadap kepemimpinannya.

5. Angkat PDIP dalam Meraih Kemenangan di Berbagai Pemilu

Di bawah kepemimpinan Hasto sebagai Sekjen, partai mengalami transformasi yang mengesankan melalui restrukturisasi administrasi dan modernisasi manajemen.

Ia tak hanya memperkuat sistem informasi partai, tetapi juga membangun disiplin di setiap struktur cabang dan memperbarui kantor-kantor cabang, menjadikan partai semakin tangguh.

Hasilnya? Dominasi luar biasa PDIP dalam Pilkada 2015 hingga 2019 dan sukses gemilang di Pemilu 2019. Berkat prestasi cemerlang ini, Hasto mencetak sejarah sebagai Sekjen pertama yang menjabat dua periode berturut-turut di PDIP.

6. Kasus Hukum yang Menjerat Hasto Kristiyanto

Di tengah sorotan publik yang tajam, Hasto Kristiyanto, yang dikenal dengan catatan prestasinya yang cemerlang, kini terjebak dalam pusaran kontroversi setelah kabar penetapannya sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap Harun Masiku.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengungkapkan bahwa informasi lebih lanjut akan segera diumumkan setelah ekspose perkara pada 20 Desember 2024.

Namun, di sisi lain, Chico Hakim, Juru Bicara PDIP, membantah kabar tersebut, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada informasi akurat mengenai status Hasto.

Ketegangan ini semakin menambah drama di panggung politik Indonesia, di mana setiap perkembangan akan menjadi sorotan media dan publik.

7. Siapa Hasto Kristiyanto?

Hasto Kristiyanto, sosok yang tak asing lagi di pentas politik Indonesia, telah mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan sejak 2014.

8. Mengapa Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK?

Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap terkait Harun Masiku, dengan tuduhan memberikan hadiah atau janji kepada mantan anggota KPU Wahyu Setiawan untuk memuluskan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI.

9. Apa saja tuduhan yang dikenakan terhadap Hasto Kristiyanto?

Hasto kini terjerat dalam pusaran hukum, menghadapi tuduhan serius berdasarkan Pasal 5 ayat (1) huruf a dan b, serta Pasal 13 UU Tindak Pidana Korupsi, yang dihubungkan dengan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Ia diduga terlibat dalam praktik pemberian suap secara kolaboratif, sebuah skandal yang mengguncang dunia politik dan menyoroti betapa dalamnya masalah korupsi di negeri ini.

10. Bagaimana karier Hasto Kristiyanto sebelum terjun ke dunia politik?

Hasto, lulusan Teknik Kimia dari UGM, memulai perjalanan kariernya di dunia industri dengan bergabung di BUMN PT Rekayasa Industri.

Di sana, ia menempati sejumlah posisi strategis yang mengasah kemampuannya sebelum mengambil langkah berani untuk bergabung dengan PDI Perjuangan pada tahun 1999, menandai awal keterlibatannya dalam dunia politik yang penuh dinamika.

11. Apa kontribusi Hasto Kristiyanto terhadap PDI Perjuangan?

Hasto telah mencatatkan namanya sebagai otak di balik kesuksesan PDIP dalam meraih kemenangan di pemilu dan pilkada antara 2014 hingga 2019.

12. Apa langkah hukum selanjutnya terkait kasus Hasto Kristiyanto?

KPK siap melanjutkan penyidikan terhadap Hasto, sementara itu, PDIP dan tim kuasa hukum Hasto menegaskan komitmennya untuk mematuhi semua prosedur hukum yang ada, serta bersiap memberikan pembelaan yang kuat di hadapan pengadilan.

13. Apakah Hasto Kristiyanto masih menjabat sebagai Sekjen PDIP?

Hasto Kristiyanto tetap teguh memegang jabatan sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, dengan dukungan penuh dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, meskipun ia tengah berhadapan dengan tantangan hukum yang terus bergulir.

Dukungan Megawati ini menegaskan kekuatan solidaritas di dalam partai, menunjukkan bahwa di tengah badai, Hasto masih menjadi sosok yang diandalkan.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending