Jenis-Jenis Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Penulis: Miranti Intern

Diperbarui: Diterbitkan:

Jenis-Jenis Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Pahami Penyebab dan Pengobatannya
Sakit Ginjal//copyright unsplash/Robina Weermeijer

Kapanlagi.com - Penyakit ginjal sering kali menjadi "silent killer" yang tidak menunjukkan tanda-tanda jelas di awal. Banyak orang baru menyadari adanya masalah ketika kondisi ginjal mereka sudah cukup serius. Padahal, ginjal memiliki peran yang sangat vital dalam tubuh, seperti menyaring racun, mengatur keseimbangan cairan, dan menjaga kestabilan tekanan darah. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini sangatlah penting untuk mencegah kerusakan permanen pada organ yang satu ini.

Berbagai faktor dapat menjadi pemicu penyakit ginjal, mulai dari diabetes, hipertensi, infeksi, hingga penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Jika tidak ditangani dengan segera, penyakit ini bisa berkembang menjadi lebih parah, bahkan berujung pada gagal ginjal kronis yang mengharuskan penderitanya menjalani cuci darah seumur hidup.

Untuk itu, mari kita simak delapan jenis penyakit ginjal yang umum terjadi, beserta penyebab, gejala, dan cara penanganannya. Informasi ini dirangkum khusus untuk Anda oleh KapanLagi.com, Minggu (30/3). Jangan tunggu sampai terlambat, kenali dan jaga kesehatan ginjal Anda!

1. Batu Ginjal: Akibat Endapan Mineral yang Mengkristal

Batu ginjal adalah kondisi di mana zat sisa dalam urine seperti kalsium, oksalat, atau asam urat menumpuk dan mengkristal menjadi batu padat yang dapat menghambat aliran urine atau menyebabkan iritasi dan luka pada dinding saluran kemih.

Kondisi ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor:

  • kurangnya konsumsi air putih.
  • Terlalu banyak mengonsumsi garam dan protein hewani.
  • Adanya gangguan metabolisme seperti hiperparatiroidisme yang meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh secara abnormal.

Jika batu berukuran kecil, pasien mungkin tidak menyadarinya karena tidak menimbulkan gejala, namun ketika batu membesar atau mulai bergeser, keluhan berupa nyeri tajam di pinggang, mual, buang air kecil berdarah, atau bahkan kesulitan berkemih akan muncul.

Pengobatan penyakit batu ginjal bisa meliputi:

  • Minum banyak air.
  • Obat peluruh batu.
  • Tindakan bedah seperti ESWL atau ureteroskopi.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Infeksi Ginjal: Akibat ISK yang Tidak Ditangani

Infeksi ginjal atau pyelonephritis merupakan salah satu bentuk penyakit ginjal yang umumnya diawali dari infeksi saluran kemih yang tidak segera diobati sehingga bakteri naik ke saluran atas dan mencapai ginjal, menyebabkan peradangan dan infeksi serius.

Kondisi ini dapat berkembang akibat:

  • Sumbatan pada saluran kemih yang menghambat aliran urine.
  • Berkembangnya bakteri yang menyebar hingga ke ginjal hingga menyebabkan kerusakan jaringan.
  • Terganggunya fungsi penyaringan racun dalam tubuh.

Gejala yang paling umum termasuk nyeri punggung atau pinggang, demam tinggi, lemas, mual, nyeri saat buang air kecil, serta munculnya darah atau nanah dalam urine, dan jika tidak ditangani segera, infeksi ini bisa meluas ke darah (sepsis) yang mengancam nyawa.

Penanganan penyakit infeksi ginjal:

  • Biasanya melibatkan antibiotik intensif.
  • Rawat inap jika sudah berada di fase parah.

3. Gagal Ginjal Akut: Terjadi Mendadak dan Butuh Penanganan Segera

Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dari darah secara efektif.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor:

Cedera parah.

  • Kehilangan cairan berlebihan (dehidrasi).
  • Perdarahan hebat.
  • Infeksi berat (sepsis).
  • Infeksi toksik terhadap obat-obatan tertentu.

Kondisi ini berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan penumpukan zat-zat sisa berbahaya dalam darah yang mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, sehingga dapat memicu gejala sistemik yang berat dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani. Pasien yang mengalami gagal ginjal akut sering kali menunjukkan gejala seperti pembengkakan di kaki, jarang buang air kecil, sesak napas, lemas, mual, hingga penurunan kesadaran.

Perawatan penyakit ini meliputi:

  • Kontrol cairan.
  • Pemberian obat sesuai penyebabnya.
  • Diet rendah garam dan kalium.
  • Dialisis sementara jika kondisi memburuk.

4. Gagal Ginjal Kronis: Penurunan Fungsi Ginjal yang Bertahap

Gagal ginjal kronis adalah kondisi jangka panjang yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara perlahan dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan.

Paling sering penyakit ini disebabkan oleh:

  • Hipertensi.
  • Diabetes yang tidak terkendali.

Proses kerusakan ini berlangsung secara bertahap tanpa gejala jelas pada awalnya, namun saat fungsi ginjal menurun drastis, pasien mulai merasakan gejala seperti kelelahan, pembengkakan pada kaki atau wajah, mual, gatal pada kulit, kram otot, susah tidur, dan penurunan nafsu makan.

Penanganan gagal ginjal kronis melibatkan:

  • Pengobatan untuk memperlambat progresivitas kerusakan ginjal.
  • Kontrol tekanan darah dan gula darah.
  • Perubahan pola makan rendah protein.
  • Pada tahap lanjut diperlukan dialisis rutin atau transplantasi ginjal sebagai solusi akhir.

5. Nefropati Diabetik: Komplikasi Diabetes yang Tak Terkendali

Nefropati diabetik, sebuah kondisi serius yang diakibatkan oleh diabetes yang berkepanjangan, merusak ginjal dengan cara yang tak terduga. Kadar glukosa darah yang tinggi menyerang pembuluh darah kecil di ginjal, mengganggu sistem filtrasi yang seharusnya menyaring limbah dari darah. Akibatnya, risiko gagal ginjal kronis meningkat, dan pasien juga menghadapi masalah tambahan seperti tekanan darah tinggi, penumpukan cairan, serta gangguan elektrolit yang memperburuk kesehatan mereka. Gejala yang sering muncul meliputi urine berbusa akibat kebocoran protein, pembengkakan di tungkai dan wajah, rasa lemas, gatal, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi. Penanganan untuk kondisi ini melibatkan kontrol ketat gula darah, diet rendah garam dan protein, serta terapi cuci darah jika fungsi ginjal menurun drastis.

6. Sindrom Nefritik: Peradangan pada Glomerulus Ginjal

Sindrom nefritik adalah gangguan ginjal yang muncul akibat peradangan pada glomerulus, bagian vital ginjal yang bertugas menyaring darah. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi streptokokus, penyakit autoimun seperti lupus, hingga kelainan genetik yang berdampak pada sistem imun. Ketika glomerulus meradang, proses penyaringan darah terganggu, sehingga darah dan protein dapat bocor ke dalam urine, memicu gejala khas seperti urine berdarah, pembengkakan di wajah dan kaki, serta tekanan darah tinggi. Selain itu, pasien juga bisa mengalami gejala sistemik seperti demam dan nyeri perut. Penanganan sindrom nefritik melibatkan penggunaan obat untuk menekan aktivitas sistem imun, penerapan diet rendah garam, serta pemantauan rutin terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal. Dalam kasus yang parah, terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis mungkin diperlukan untuk mengembalikan fungsi tubuh yang optimal.

7. Sindrom Nefrotik: Kebocoran Protein dalam Urine

Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal kronis yang mengguncang keseimbangan tubuh dengan meningkatkan kadar protein dalam urine akibat kerusakan pada dinding glomerulus. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari infeksi hingga penyakit sistemik seperti diabetes atau lupus, serta kelainan struktural ginjal. Akibatnya, tubuh kehilangan protein penting, yang berujung pada pembengkakan di area wajah, tangan, dan kaki, serta urine berbusa yang mengindikasikan proteinuria. Selain itu, kondisi ini meningkatkan risiko infeksi dan pembekuan darah akibat penurunan kadar albumin. Untuk mengatasi sindrom nefrotik, terapi yang dilakukan meliputi pemberian obat kortikosteroid atau imunosupresan untuk meredakan peradangan, pengontrol tekanan darah, pengatur kadar kolesterol, serta perubahan pola makan yang rendah garam dan lemak demi menjaga kestabilan kesehatan pasien.

8. Tumor Ginjal: Risiko Kanker yang Harus Diwaspadai

Tumor ginjal adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang dapat muncul di ginjal, baik dalam bentuk jinak maupun ganas, dengan kanker ginjal menjadi ancaman paling serius yang sering kali tidak menampakkan gejala di awal kemunculannya. Meskipun penyebab pastinya masih misteri, sejumlah faktor risiko seperti obesitas, kebiasaan merokok, hipertensi, paparan bahan kimia, serta riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau kanker dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tumor ini. Gejala yang mungkin muncul meliputi nyeri di pinggang, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan yang berkepanjangan, dan adanya darah dalam urine. Penanganannya pun bervariasi, tergantung pada jenis dan stadium tumor, mulai dari pengawasan aktif, terapi target, hingga tindakan operasi untuk mengangkat ginjal atau terapi radiasi.

9. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Penyakit Ginjal (People Also Ask Google)

Apa saja jenis penyakit ginjal yang paling umum?

Beberapa jenis paling umum adalah infeksi ginjal, batu ginjal, gagal ginjal akut dan kronis, serta nefropati diabetik.

Apa gejala awal yang perlu diwaspadai pada penyakit ginjal?

Gejala awal meliputi pembengkakan, urine berbusa, nyeri pinggang, kelelahan, dan frekuensi buang air kecil yang berubah.

Apakah semua penyakit ginjal bisa disembuhkan?

Tidak semua bisa disembuhkan, namun jika terdeteksi sejak dini, banyak jenis penyakit ginjal yang dapat dikendalikan dan dicegah agar tidak memburuk.

Bagaimana cara mengetahui kondisi ginjal masih sehat atau tidak?

Pemeriksaan darah (kreatinin, eGFR) dan urine secara berkala adalah cara efektif mengetahui kesehatan ginjal.

Apa dampak penyakit ginjal jika tidak ditangani?

Jika tidak ditangani, penyakit ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen, gagal ginjal total, bahkan mengancam nyawa.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mni)

Editor:

Miranti Intern