Kapan Pemilu Amerika Menyatakan Kemenangan Donald Trump atau Kamala Harris?

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diterbitkan:

Kapan Pemilu Amerika Menyatakan Kemenangan Donald Trump atau Kamala Harris?
Donald Trump dan Kamala Harris (AFP/SAUL LOEB)

Kapanlagi.com - Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2024 kini menjadi sorotan dunia, berkat pertarungan sengit antara dua tokoh besar: Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Dengan hari pemungutan suara yang ditetapkan pada 5 November 2024, pertanyaan yang menggantung adalah kapan tepatnya pemenang pemilihan ini akan diumumkan.

Pengalaman dari pemilu sebelumnya menunjukkan bahwa hasil pemilu di Amerika tidak selalu bisa diperoleh secara instan pada malam pemilihan. Berbagai faktor, seperti ketatnya persaingan dan banyaknya suara yang belum terhitung di sejumlah negara bagian kunci, dapat memperlambat proses pengumuman pemenang.

Berbeda dengan sistem pemilu langsung yang diterapkan di banyak negara, Amerika Serikat menggunakan Electoral College untuk menentukan siapa yang akan duduk di kursi kepresidenan. Para calon presiden harus meraih minimal 270 dari total 538 suara elektoral untuk dinyatakan sebagai pemenang.

Hal ini berarti, meskipun seorang kandidat meraih suara terbanyak dari rakyat, jika suara elektoralnya tidak mencukupi, lawan mereka masih bisa meraih kemenangan. Contohnya, pada tahun 2016, Hillary Clinton kalah dari Donald Trump meski berhasil mengumpulkan 65 juta suara, lebih banyak dibandingkan Trump yang hanya meraih 62 juta suara. Namun, Trump berhasil mengamankan 304 suara elektoral, cukup untuk membawanya ke kursi presiden, seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph.

Mari kita simak rangkuman mengenai proses penentuan pemenang Pilpres AS 2024 dan kapan hasilnya bisa diumumkan, seperti dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa (5/11).

1. Proses Penutupan TPS dan Awal Penghitungan Suara

Pemilihan umum di Amerika Serikat memiliki ritme yang unik, dimulai dan diakhiri dengan jadwal yang bervariasi antar negara bagian. Pada Selasa (5/11) pukul 18.00 EST, sebagian besar tempat pemungutan suara akan mulai ditutup, yang berarti Rabu pagi waktu Indonesia, sementara beberapa negara bagian akan menunggu hingga tengah malam untuk menutup TPS mereka.

Hal ini memberikan kesempatan bagi media AS untuk mulai memproyeksikan pemenang dari negara bagian dengan hasil yang tidak terlalu ketat, seperti Kentucky. Namun, di 'swing state' seperti Georgia, Michigan, dan Pennsylvania, proses penghitungan suara bisa memakan waktu lebih lama.

Laporan dari Sky News mengungkapkan bahwa jika hasilnya sangat mendekati, penghitungan ulang mungkin diperlukan, mengingat betapa krusialnya beberapa ribu suara dalam menentukan pemenang di negara bagian kunci. Dengan kemungkinan pengumuman pemenang yang tertunda, terutama di daerah dengan hasil yang sangat tipis, ketegangan pun semakin meningkat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ketatnya Persaingan di 'Swing State' dan Dampaknya

Hasil pemilu AS sering kali dipengaruhi oleh 'swing state'—negara bagian yang tidak terikat pada satu partai dan menjadi arena pertarungan sengit antara kandidat. Negara bagian seperti Arizona, Pennsylvania, dan Wisconsin telah lama dikenal sebagai penentu hasil pemilihan presiden, di mana persaingan berlangsung sangat ketat dan hasilnya sering kali sangat tipis, bahkan memicu penghitungan ulang yang dapat memperlambat pengumuman pemenang.

Contohnya, pada pemilu 2020, Pennsylvania yang menyumbang 20 suara elektoral menjadi kunci kemenangan Joe Biden. Jika pola ini terulang tahun ini, kita mungkin harus menunggu beberapa hari setelah pemilu untuk mengetahui siapa pemenangnya. "Di wilayah-wilayah yang sulit diprediksi ini, para pemilih bisa jadi penentu kemenangan," demikian laporan dari The Telegraph.

3. Electoral College: Penentu Akhir Hasil Pemilu

Di jantung sistem pemilu Amerika Serikat, suara elektoral menjadi penentu utama, dibagi-bagi berdasarkan populasi masing-masing negara bagian. Dari total 538 suara di Electoral College, calon presiden yang pertama mencapai 270 suara atau lebih akan dinyatakan sebagai pemenang.

Namun, keunikan sistem ini sering kali menciptakan jurang antara suara rakyat dan hasil akhir pemilu. Meskipun hasil di sebagian besar negara bagian dapat terungkap dalam waktu 24 jam, negara bagian 'swing' seperti Nevada dan Pennsylvania sering kali memerlukan waktu ekstra untuk memastikan hasilnya.

Sebagaimana diungkapkan oleh situs usa.gov, proses Electoral College melibatkan tiga tahap: pemilihan para elektornya, pertemuan untuk memberikan suara, dan akhirnya penghitungan suara oleh Kongres AS.

4. Proyeksi Media dan Peranannya dalam Mengumumkan Hasil

Media di Amerika Serikat memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik mengenai hasil pemilu, dengan jaringan TV terkemuka seperti CNN dan NBC sering kali melontarkan proyeksi pada malam pemilu—meski itu belum menjadi hasil resmi. Contohnya, pada pemilu 2020, CNN mengumumkan kemenangan Joe Biden empat hari setelah pemungutan suara, saat suara dari Pennsylvania membawa Biden mendekati angka 270 suara elektoral yang diperlukan.

Seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph, pengumuman kemenangan Biden terjadi pada Sabtu, 7 November, setelah konfirmasi suara di Pennsylvania.

Jika skenario serupa terjadi pada Pilpres 2024, proyeksi media dapat memiliki dampak besar terhadap keyakinan publik terhadap hasil pemilu, meskipun hasil resmi baru akan ditetapkan setelah proses penghitungan suara selesai.

5. Apa yang Terjadi Jika Terjadi Seri?

Dalam sistem Electoral College, ada kemungkinan menarik yang bisa terjadi: hasil imbang, di mana kedua kandidat sama-sama meraih 269 suara. Jika skenario dramatis ini terwujud, Dewan Perwakilan Rakyat AS akan mengambil alih dan melaksanakan pemilihan kontingensi untuk menentukan siapa yang akan duduk di kursi kepresidenan.

Meskipun momen seperti ini jarang terjadi, konstitusi telah menyiapkan jalannya. "Jika hasil seri terjadi, Dewan Perwakilan Rakyat AS akan memilih presiden melalui pemilihan kontingensi," lapor Sky News.

Walau peluangnya kecil, hasil imbang ini bisa memicu proses yang panjang dan penuh kontroversi, menambah bumbu ketegangan dalam politik AS.

6. Kapan hasil Pilpres AS 2024 diumumkan?

Hasil resmi bisa saja diumumkan dalam hitungan hari, namun jika persaingan semakin sengit, kita mungkin harus bersabar menunggu hingga beberapa minggu untuk mendapatkan kepastian yang ditunggu-tunggu.

7. Mengapa penghitungan di 'swing state' memakan waktu lama?

Dengan margin suara yang sangat tipis, daerah-daerah 'swing state' menjadi sorotan utama, karena setiap suara dapat menjadi penentu nasib pemilihan.

Oleh karena itu, proses penghitungan pun dilakukan dengan lebih teliti, memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan akurat untuk menentukan siapa yang akan meraih kemenangan.

8. Apa peran Electoral College dalam Pilpres AS?

Sistem Electoral College berperan penting dalam menentukan siapa yang akan menduduki kursi kepresidenan, dengan cara yang unik: bukan berdasarkan jumlah suara rakyat secara langsung, melainkan melalui perolehan suara elektoral dari setiap negara bagian.

Dengan mekanisme ini, setiap negara bagian memiliki suara yang berbeda-beda, menciptakan dinamika menarik dalam proses pemilihan presiden di Amerika Serikat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending