USAID Disebut Organisasi Kriminal oleh Elon Musk, Akankah Ditutup?

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

USAID Disebut Organisasi Kriminal oleh Elon Musk, Akankah Ditutup?
Elon Musk

Kapanlagi.com - USAID, lembaga pembangunan internasional milik Amerika Serikat, kini berada di tengah badai kritik setelah dua sosok berpengaruh, Donald Trump dan Elon Musk, melontarkan serangan tajam terhadapnya. Musk bahkan berani menyebut USAID sebagai "organisasi kriminal", sementara Trump menilai lembaga tersebut dikelola oleh "orang-orang gila yang radikal". Kritikan pedas ini memicu spekulasi bahwa USAID mungkin akan menghadapi masa depan yang kelam, termasuk kemungkinan pembubaran.

Kontroversi ini bermula ketika Musk, yang kini dipercaya Trump untuk memimpin panel pemangkasan biaya federal, mengungkapkan pendapatnya melalui media sosial X. Ia menegaskan bahwa USAID sebaiknya ditutup karena dianggap tidak lagi berkinerja baik dan hanya memboroskan uang pajak rakyat Amerika untuk kepentingan yang tidak jelas. Trump pun tak tinggal diam, menegaskan bahwa ada potensi perubahan besar dalam kebijakan yang berkaitan dengan USAID.

Pernyataan mereka memicu perdebatan hangat di kalangan publik, mengingat USAID selama ini berperan penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai belahan dunia. Namun, pertanyaannya kini adalah, apakah benar ada masalah serius di dalam tubuh USAID yang membuat lembaga ini layak untuk dibubarkan? Mari kita telusuri kronologi lengkapnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

1. Awal Mula Kontroversi: Musk Sebut USAID Organisasi Kriminal

Kritik tajam terhadap USAID mengemuka setelah Elon Musk melontarkan tudingan kontroversial di platform X, menyebut lembaga tersebut sebagai "organisasi kriminal" tanpa menyertakan bukti yang jelas. Dalam serangkaian unggahan, Musk menuduh USAID memanfaatkan dana pajak rakyat Amerika untuk mendanai penelitian senjata biologis, termasuk yang berkaitan dengan COVID-19. Meskipun klaimnya tak didukung fakta yang konkret, pernyataan ini langsung memicu reaksi beragam dari kalangan politik dan masyarakat. Tak berhenti di situ, Musk juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim di bawah naungan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) tengah berupaya untuk menutup USAID.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Trump Ikut Mengecam USAID, Sebut Dikelola Orang-orang Radikal

Setelah pernyataan kontroversial Elon Musk mengguncang dunia maya, Donald Trump tak mau ketinggalan untuk memberikan komentarnya dalam sebuah konferensi pers yang penuh sorotan. Presiden AS itu melontarkan kritik tajam terhadap USAID, menyebutnya dikelola oleh "orang-orang gila yang radikal" yang harus segera dievaluasi. Menurut Trump, badan tersebut telah menghabiskan dana besar untuk program-program luar negeri yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional. Dalam pernyataannya, ia juga mengungkapkan bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan masa depan USAID, bahkan berencana untuk mengintegrasikannya ke dalam Departemen Luar Negeri. Sebelum mengambil keputusan akhir, Trump menegaskan bahwa timnya akan membersihkan jajaran pejabat yang dinilai tidak sejalan dengan visinya.

3. Pemecatan Pejabat USAID dan Upaya Pengambilalihan oleh Tim Musk

Pernyataan tajam dari Trump dan Musk tak hanya berhenti pada kritik, tetapi juga memicu gelombang perubahan di dalam pemerintahan. Menurut laporan Reuters, dua pejabat tinggi di USAID dipecat setelah berusaha menghalangi tim Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Musk untuk menjelajahi area-area tertentu di kantor tersebut. Pemecatan ini menimbulkan spekulasi bahwa ada rencana besar di balik layar untuk merombak USAID secara menyeluruh. Bahkan, kabar beredar bahwa situs resmi USAID mengalami gangguan akses, menambah teka-teki apakah ada intervensi misterius dari pihak luar yang terlibat dalam drama ini.

4. Dampak Potensial: Program Bantuan USAID Terancam Dihentikan

Jika kabar tentang pembubaran atau pengintegrasian USAID ke dalam departemen lain menjadi kenyataan, maka berbagai program bantuan vital yang selama ini dijalankan oleh badan ini akan terancam mengalami gangguan serius. Dikenal sebagai salah satu donatur terbesar di dunia, USAID mengelola anggaran miliaran dolar untuk inisiatif penting seperti kesehatan perempuan di daerah konflik, penyediaan air bersih, dan pengobatan penyakit menular. Pada tahun 2024 saja, kontribusi USAID mencapai 42 persen dari total bantuan kemanusiaan global yang dipantau oleh PBB. Sayangnya, di bawah kebijakan "America First" yang diterapkan Trump, banyak program bantuan luar negeri telah dikurangi, dan rencana penutupan USAID tampaknya hanya akan menjadi kelanjutan dari tren kebijakan tersebut yang mengkhawatirkan.

5. Peran Musk dalam Reformasi Pemerintahan AS

Elon Musk, sosok yang tak asing lagi di dunia teknologi, tak hanya melontarkan kritik pedas terhadap USAID, tetapi juga menjadi arsitek utama dalam reformasi pemerintahan Trump. Sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Musk mengambil langkah berani untuk memangkas pengeluaran negara dan merampingkan birokrasi yang selama ini menghambat. Ia dengan tegas menyatakan bahwa banyak dana pemerintah mengalir ke tangan penipu, termasuk mereka yang menciptakan identitas palsu demi meraup bantuan sosial. Dengan kebijakan penghematan yang diusungnya, Musk bahkan memperkirakan defisit anggaran AS bisa menyusut hingga 1 triliun dolar dalam setahun. Trump, meski tak selalu sejalan dengan pemikirannya, mengakui bahwa pendekatan tajam Musk dalam mengefisiensikan anggaran federal patut dihormati.

6. 1. Apa alasan Elon Musk ingin menutup USAID?

Elon Musk melontarkan tudingan mengejutkan terhadap USAID, menyebutnya sebagai organisasi kriminal yang telah menyalahgunakan dana pajak rakyat untuk proyek-proyek yang penuh ketidakjelasan. Menurutnya, badan ini sudah berada di luar jalur perbaikan dan perlu ditinjau ulang secara mendalam.

7. 2. Apa dampak jika USAID benar-benar dibubarkan?

Banyak program bantuan kemanusiaan yang didanani oleh USAID kini terancam terhenti, termasuk inisiatif vital dalam bidang kesehatan, penyediaan air bersih, dan penanggulangan bencana di berbagai belahan dunia. Keberlangsungan proyek-proyek ini sangat bergantung pada dukungan yang terus mengalir, dan jika tidak segera diatasi, dampaknya akan dirasakan oleh jutaan orang yang bergantung pada bantuan tersebut.

8. Apakah Trump benar-benar akan menutup USAID?

Donald Trump tengah merenungkan langkah strategis yang bisa mengubah wajah bantuan luar negeri Amerika Serikat, dengan mempertimbangkan untuk membubarkan atau mengintegrasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri. Meskipun wacana ini mengguncang dunia politik, hingga kini belum ada keputusan resmi yang diumumkan, meninggalkan banyak spekulasi dan harapan di kalangan para pengamat kebijakan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending