Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Gerhana Bulan, sebuah fenomena astronomi yang selalu berhasil memukau banyak orang, kembali hadir untuk menyuguhkan keindahan langit malam. Ketika gerhana ini terjadi, posisi Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi wajah Bulan yang bersinar. Namun, keindahan ini tidak hanya sekadar pemandangan; ada dampak yang lebih dalam terhadap lingkungan kita, terutama pada pasang surut air laut.
Salah satu efek yang paling mencolok saat gerhana Bulan adalah fenomena pasang maksimum, di mana permukaan air laut mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini bisa berpotensi menimbulkan masalah bagi wilayah pesisir, seperti genangan air bahkan banjir rob. Lalu, bagaimana sebenarnya proses ini terjadi?
Dirangkum dari berbagai sumber oleh Kapanlagi.com pada Kamis (13/3/2025), mari kita telusuri lebih dalam hubungan antara gerhana Bulan dan kenaikan air laut. Kita akan mengungkap bagaimana fenomena menakjubkan ini dapat memengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah pesisir.
Advertisement
Banyak yang bertanya-tanya, apakah gerhana bulan benar-benar menyebabkan air laut naik? Jawabannya adalah tidak secara langsung. Kenaikan air laut yang sering terjadi bersamaan dengan gerhana bulan sebenarnya disebabkan oleh fenomena pasang purnama atau spring tide.
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Posisi ini memperkuat gaya gravitasi gabungan antara Matahari dan Bulan terhadap Bumi, yang berpengaruh langsung pada naik turunnya air laut.
Menurut BMKG, saat gerhana Bulan total terjadi, tinggi permukaan air laut akan mengalami kenaikan karena posisi Matahari, Bulan, dan Bumi yang segaris.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Fenomena naiknya air laut saat gerhana Bulan sering disebut sebagai pasang maksimum. Hal ini terjadi karena efek gabungan antara fase Bulan purnama dan sejajarnya posisi tiga benda langit utama (Matahari, Bumi, dan Bulan).
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pasang Maksimum:
Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang (naik) air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun Bulan Baru.
Advertisement
Pasang maksimum akibat gerhana Bulan dapat berdampak signifikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Menurut BMKG, masyarakat di wilayah pesisir harus mewaspadai potensi banjir rob akibat pasang maksimum saat gerhana Bulan.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, dampak dari pasang maksimum akibat gerhana Bulan bisa diminimalkan.
Tidak, gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa risiko kesehatan, berbeda dengan gerhana matahari.
Banjir rob disebabkan oleh pasang purnama yang terjadi saat bulan purnama, di mana gaya gravitasi bulan dan matahari bekerja secara bersamaan.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang, dan tidak memerlukan alat khusus seperti pada gerhana matahari.
Ya, gerhana bulan hanya terjadi saat bulan purnama, ketika bumi berada di antara matahari dan bulan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
5 Rekomendasi Film Bioskop yang Tayang saat Lebaran, Wajib Ditonton dan Jangan Sampai Terlewat
Potret Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Jenguk Nunung, Ucapkan Doa Tulus untuk Sang Komedian
Potret Beby Tsabina Rayakan Ulang Tahun Mama Bersama Keluarga, Tampil Elegan dengan Dresscode Hitam
7 Drakor yang Berakhir di Bulan Maret 2025, Cocok untuk Marathon Nonton saat Libur Lebaran
Ifan Seventeen Ditunjuk Jadi Direktur Utama PFN, Begini Beragam Reaksi Aktor dan Aktris Indonesia