Ketika Narkoba adalah Musuh yang Makin Terlihat Nyata, Ini yang Harus Dilakukan
©Shutterstock
Kapanlagi.com - Perkembangan kriminalitas yang melibatkan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini semakin menunjukkan fenomena mengerikan di Indonesia. Narkoba adalah barang yang semakin mudah di dapatkan. Banyak kasus peredaran narkoba yang terjadi di lingkungan terdekat yang menjadi bukti bahwa Indonesia sudah sampai pada tahap darurat peredaran narkoba.
1. Beredar di Lingkungan Terdekat

Fenomena yang terjadi belakangan ini seakan menjadi bukti bahwa narkoba adalah musuh besar generasi penerus bangsa. Masih terngiang oleh berita beberapa hari lalu tentang terbongkarnya sindikat pengedar obat-obatan terlarang yang memanfaatkan laboratorium sekolah sebagai gudang penyimpanan barang-barang haram tersebut. Dalam penggerebekan yang dilaksanakan oleh Polsek Kembangan, Jakarta Barat, ditemukan 355 gram sabu, 7910 butir psikotropika golongan IV dan obat-obatan daftar G.
Yang terbaru, polisi menemukan peredaran narkoba yang dikemas dalam bungkus makanan teri medan dan abon lele di Jakarta. Menurut Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvin Simanjuntak, pelaku merupakan pengedar narkoba jaringan Banjarmasin-Jakarta. Desain bungkus teri medan dan abon lele yang menjadi kemasan narkoba tersebut sengaja didesain sendiri untuk segera diedarkan. Dari tangan pelaku, ditemukan 6,5 kg sabu-sabu, 40 ribu butir ekstasi, 20 ribu narkoba jenis yaba dan 15 gram ganjar yang kini telah diamankan petugas. Dari kasus ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa narkoba adalah bahaya yang mengancam lingkungan terdekat.
Advertisement
2. Kasus Artis Terjerumus Narkoba

Nggak cuma masyarakat umum, figur-figur selebriti pun juga banyak yang menganggap bahwa narkoba adalah sahabat terbaik saat suntuk. Beban kerja yang begitu berat serta privasi yang sering kena langgar fans membuat pikiran selalu jenuh dan akhirnya berlari pada obat-obatan terlarang. Sudah nggak terhitung berapa banyak figur publik yang tertangkap karena kedapatan mengonsumsi barang haram tersebut. Bahkan baru-baru ini penyanyi Aris Idol digelandang oleh Sat Resnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok setelah diciduk saat mengonsumsi narkoba.
3. Zat Berbahaya

Salah kalau kamu mengartikan bahwa narkoba adalah sabu-sabu, ganja, atau kokain. Lebih dari itu, narkoba adalah senyawa-senyawa psikotropika yang sebenarnya dipakai secara umum dalam dunia medis. Tujuannya untuk membius pasien saat hendak dioperasi, atau digunakan sebagai obat untuk penyakit tertentu. Tapi jika disalahgunakan, ada dampak buruk yang bisa dirasakan seseorang. Nggak hanya ketagihan, penggunaan dalam jangka panjang juga bisa merusak sel otak dan tubuh secara umum, bingung dan hilang ingatan, halusinasi, kejang hingga kematian. Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa penyalahgunaan narkoba adalah hal yang sama sekali nggak membawa manfaat apapun buat kesehatan.
4. Harga Bervariasi, dari Murah sampai Mahal

Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 35 jenis narkoba yang dikonsumsi oleh pengguna di Indonesia. Itu yang tercatat, lho, ya. Kemungkinan masih ada banyak yang belum diketahui dan nggak teridentifikasi namanya. Setiap varian narkoba memiliki harga yang beragam. Ada yang murah-meriah, ada juga yang memiliki pasar masyarakat menengah ke atas, yaitu LSD.
5. Cara Narkoba Bekerja

Sebagai zat kimia, narkoba adalah racun. Semakin banyak dosis yang digunakan, semakin besar pula efek samping yang ditimbulkan olehnya. Kalau kamu pakai dalam jumlah kecil, tubuh akan terasa seperti disuntik dorongan semangat. Tapi kalau digunakan secara ngawur, dalam jumlah besar, dampaknya bisa berbahaya buat tubuh. Nggak hanya jadi racun, tapi juga memperlambat tubuh, serta bisa membunuh pemakainya.
Selain itu ada juga narkoba yang langsung memberikan pengaruh pada otak. Obat-obatan ini kemudian akan mendistorsi persepsi pemakainya sehingga mengalami semacam fantasi. Orang lain yang melihatnya akan merasa aneh karena tindakan-tindakan pengguna yang nggak masuk akal, bahkan terkadang juga disertai perusakan.
6. Rasa Nyaman itu Cuma Sekejap, Selanjutnya Neraka

Jangan langsung tertarik ketika ada yang mengatakan bahwa narkoba adalah cara biar kamu lebih rileks dan bisa berpikir tajam. Sebaliknya, obat-obatan berbahaya ini justru malah menimbulkan dampak yang sangat buruk.
Dengan efek distorsinya, narkoba secara perlahan akan membuat indera rusak. Efek jangka panjangnya, narkoba bisa menghilangkan kemampuan yang sudah kamu pelajari sejak lahir. Bahkan untuk berpikir jernih pun nggak bisa.
7. Narkoba Menghancurkan Masa Depan

Sudah banyak kesaksian yang menyebutkan bahwa narkoba menimbulkan dampak yang merugikan. Mulai dari para artis yang pernah ditangkap gara-gara obat sial ini, hingga pemerintah yang berjuang mati-matian agar generasi muda nggak dihancurkan oleh psikotropika. Tapi faktanya, narkoba adalah ancaman yang nyata.
Masih banyak di antara kamu dan anak muda lainnya yang masih bergantung dengan obat-obatan terlarang ini. Konon katanya narkoba bisa bikin kamu jadi lebih kreatif. Padahal keceriaan yang kamu dapatkan setelah pakai narkoba adalah semu. Efeknya akan menghilang, lalu membuat emosimu makin nge-drop. Kemudian kamu merasa harus menggunakannya lagi supaya kembali stabil, hanya untuk merasa jauh lebih bersedih saat kenikmatannya pudar. Begitu terus hingga akhirnya kamu sadar sudah terpuruk ke jurang terdalam. Intinya, menjajal narkoba adalah kesalahan yang bisa menjerumuskan hidupmu hingga ke titik yang paling terpuruk.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat sempat mencatat di bulan Juli lalu bahwa ada sebanyak 66.612 orang di Sumbar yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, baik kategori coba pakai, teratur pakai, hingga pecandu.
"Saat ini jumlah pengguna narkoba di Sumbar mencapai 66.612 orang, jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu sekitar 63 ribu orang dan pada tahun 2015 sekitar 59 ribu orang," beber Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol. Khasril Arifin kepada Antara.
Sumbar nggak sendirian. Hampir seluruh penjuru negeri ini dikepung oleh narkoba. Mulai dari Jakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, terus menyebar rata seluruh Nusantara. Sumbar sendiri masih tercatat berada di posisi ke-13 dari seluruh provinsi di Indonesia dalam hal penyalahgunaan narkoba adalah dalam rentang usia penggunanya antara 10 sampai 59 tahun.
Bayangkan, usia 10 tahun sudah ada yang menjadi pemadat. Lalu bagaimana ketika tubuhnya rusak sementara umurnya masih muda? Masih bisakah dirinya mengoptimalkan diri di tengah pertumbuhan zaman yang pesat dan menggila? Sudah tak perlu diperdebatkan lagi jika narkoba adalah salah satu faktor yang merusak generasi muda Indonesia.
Belum terlambat untuk berpaling dari bahayanya narkoba. Saatnya untuk bangun dari mimpi buruk, sadar dan menjauhi obat-obatan psikotropika karena jelas-jelas merugikan kamu, keluargamu, orang-orang yang kamu cintai, bahkan negara yang membutuhkan generasi muda kreatif untuk bangkit di persaingan global.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(kpl/xap)
Advertisement
