Kolesterol Tinggi pada Anak, Kenali Penyebab, Gejala, dan Strategi Ampuh untuk Mencegahnya
Ilustrasi burger
Kapanlagi.com - Kolesterol bukan hanya masalah bagi orang dewasa, tetapi juga bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak! Ya, kolesterol tinggi pada anak-anak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke lebih dini jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab utama kolesterol tinggi pada anak biasanya berkaitan dengan pola makan yang kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik. Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar kolesterol anak sejak dini.
Menurut standar medis, kadar kolesterol total yang sehat untuk anak seharusnya kurang dari 200 mg/dL, dengan kolesterol baik (HDL) di atas 40 mg/dL dan kolesterol jahat (LDL) di bawah 130 mg/dL. Jika angka-angka ini melampaui batas, anak berisiko menghadapi masalah kesehatan yang serius.
Di zaman yang serba cepat ini, orang tua perlu lebih cermat dalam memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik anak. Kesibukan sering kali membuat orang tua memilih makanan instan yang praktis, namun sayangnya, makanan tersebut seringkali mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.
Advertisement
Mengatasi kolesterol tinggi pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari menerapkan pola makan sehat hingga mendorong kebiasaan hidup aktif.
Dari Liputan6.com, kami merangkum informasi penting mengenai penyebab, gejala, dan cara pencegahan kolesterol tinggi pada anak yang wajib Anda ketahui.
1. Penyebab Kolesterol Tinggi pada Anak
Kolesterol tinggi pada anak-anak bukan hanya masalah sepele, melainkan hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan pola hidup yang kurang sehat. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi berisiko lebih besar, karena faktor genetik dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur kadar kolesterol.
Ditambah lagi, pola makan yang buruk—seperti kebiasaan mengonsumsi gorengan dan makanan cepat saji—semakin memperparah situasi ini, terutama di lingkungan yang tidak mendukung gaya hidup sehat.
Tak hanya itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu banyak waktu di depan layar juga berkontribusi pada masalah ini, membuat anak-anak rentan terhadap kelebihan berat badan atau obesitas, yang pada gilirannya dapat memicu lonjakan kadar kolesterol.
Dengan kombinasi pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang pasif, risiko kesehatan jantung pada anak-anak semakin meningkat, sebuah perhatian serius yang perlu kita cermati.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Gejala Kolesterol Tinggi pada Anak yang Harus Diwaspadai
Kolesterol tinggi sering kali bersembunyi tanpa gejala yang mencolok, membuatnya sulit terdeteksi tanpa bantuan medis. Namun, ada beberapa tanda fisik yang bisa menjadi sinyal awal adanya masalah kolesterol pada anak-anak.
Misalnya, penumpukan lemak di kelopak mata atau di bagian tubuh tertentu yang dikenal sebagai xanthelasma. Anak-anak yang kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi juga berisiko lebih besar mengalami kolesterol tinggi.
Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar kolesterol total, LDL, dan HDL. Pemeriksaan ini sangat penting, terutama bagi anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung.
3. Dampak Jangka Panjang Kolesterol Tinggi pada Anak
Kolesterol tinggi yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menjadi bom waktu yang mengancam kesehatan di masa depan. Plak berbahaya yang terbentuk dari kolesterol jahat dapat menyumbat pembuluh darah, memicu aterosklerosis, atau pengerasan pembuluh darah, yang menjadi pintu masuk bagi penyakit kardiovaskular di usia muda, terutama pada anak-anak.
Ancaman penyakit jantung koroner dan stroke semakin nyata jika kadar kolesterol tidak dikendalikan sejak dini, terlebih bagi anak-anak yang juga berjuang melawan obesitas dan tekanan darah tinggi. Tak hanya fisik, masalah kolesterol ini juga menyerang kesehatan mental anak, membuat mereka merasa minder dan terganggu dengan penampilan akibat kelebihan berat badan, yang berujung pada penurunan kepercayaan diri.
4. Cara Mencegah Kolesterol Tinggi pada Anak
Mencegah kolesterol tinggi pada anak bukanlah tugas yang sulit, asalkan dilakukan dengan langkah-langkah praktis yang konsisten. Para orang tua dapat memulai dengan membiasakan anak menikmati makanan sehat, seperti sayuran segar, buah-buahan berwarna cerah, biji-bijian, dan ikan yang kaya nutrisi, sambil menjauhkan mereka dari lemak jenuh.
Selain itu, penting untuk mengajak si kecil aktif bergerak, entah itu bersepeda, berenang, atau sekadar berjalan kaki, agar mereka tetap bugar dan menjaga berat badan ideal. Jangan lupa, mengurangi makanan cepat saji dan minuman manis sangat dianjurkan!
Dengan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat sejak dini, anak-anak akan lebih memahami betapa pentingnya menjaga pola makan dan rutin berolahraga demi kesehatan mereka di masa depan.
5. Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda obesitas atau memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dimulai saat anak berusia 9 hingga 11 tahun dan diulang setiap lima tahun. Dokter akan memberikan panduan mengenai pola makan dan aktivitas fisik yang tepat untuk mendukung kesehatan anak.
Dalam situasi yang lebih serius, terapi obat mungkin diperlukan untuk menurunkan kadar kolesterol. Memantau kesehatan anak secara rutin adalah langkah penting dalam pencegahan, membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.
6. Apakah kolesterol tinggi pada anak bisa sembuh?
Kolesterol tinggi pada anak bukanlah masalah yang tak teratasi! Dengan mengadopsi pola makan sehat dan gaya hidup aktif, kita bisa mengendalikan kadar kolesterol mereka. Jangan lupa, konsultasi rutin dengan dokter juga sangat penting untuk memastikan kesehatan si kecil tetap terjaga dengan baik.
7. Apa makanan yang harus dihindari untuk mencegah kolesterol tinggi pada anak?
Agar tubuh tetap sehat dan bugar, sebaiknya kita menjauhi makanan cepat saji, gorengan, serta camilan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
8. Berapa kadar kolesterol normal pada anak-anak?
Kadar kolesterol yang sehat bagi anak-anak seharusnya berada di bawah 200 mg/dL, dengan HDL yang idealnya lebih dari 40 mg/dL dan LDL tidak melebihi 130 mg/dL.
9. Apakah olahraga bisa menurunkan kolesterol pada anak?
Olahraga secara rutin bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga kunci untuk membakar lemak dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh kita.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/srr)
Advertisement
