Kreator TikTok Indonesia Raih Posisi Kedua di TranSEAtion 2018, TikTok Gala Korea

Kreator TikTok Indonesia Raih Posisi Kedua di TranSEAtion 2018, TikTok Gala Korea (c) TikTok

Kapanlagi.com - Pada dasarnya kaum millennials merupakan sosok yang gemar mengulik sesuatu yang baru dan unik. Di mana generasi ini sedang mengalami transisi perubahan dari remaja menuju dewasa. Selalu ingin tampil dan dilihat banyak orang apapun yang mereka lakukan di kesehariannya.

Hingga akhirnya ada platform sosial yang memberikan fasilitas guna menunjang kreasi pembuatan video generasi millennials. Salah satu platform tersebut, yakni aplikasi TikTok, sebuah platform video berdurasi pendek untuk menangkap dan mempersembahkan kepada dunia kreativitas, pengetahuan, dan momen-momen tertentu langsung dari telepon genggam.

Kamu bisa bikin video apapun yang kamu suka, seperti dance, singing dan transition. Hadirnya TikTok membuat kaum millennials merasa sangat terbantu dalam menuangkan kreativitas mereka. Nah kita lihat pemuda yang satu ini yaitu Andy Raka Saleh. Dia seorang pembuat video transisi yang juga menjadi seorang runner up di ajang bergengsi di Korea, di mana TranSEAtion 2018 diadakan.

(c) TikTok

Hebat bukan? Yuk, kita simak pengalaman Andy Raka Saleh selama mengikuti ajang bergengsi ini. “Sebelum mengikuti kompetisi, saya sempat meminta pendapat kepada Kazama Husein, yang menjadi juara satu untuk kategori video transisi di ajang 1 Million Edition yang diadakan di Indonesia. Dia menyarankan saya untuk membuat video transisi dari malam ke siang dan itu menjadi acuan buat saya ketika saya mengikuti kompetisi di Korea,” kata Andy.

“Video yang saya gunakan yaitu menggunakan transisi switch, transisi foto yg keluar dari hape, menggunakan lampu bohlam yang di ambil dari plafon, menggunakan stiker halloween yang ada di TikTok lalu menggunakan lagu dari BlackPink dan transisi ganti baju dengan kepala tidak bergerak tapi baju berganti. Pada waktu itu hanya saya satu-satunya yang menggunakan lagu K-Pop Korea,” jelas Andy lagi.

Kamu ingin lihat videonya seperti apa? Tonton di sini, yuk!

Waktu yang singkat membuat Andy kurang dapat mempersiapkan videonya dengan maksimal, “Karena itulah saya menjadi runner-up. Video yang ditampilkan pun akhirnya tidak maksimal. Satu video transisi dari malam ke pagi tidak dapat saya lakukan karena pada saat itu hape low bat dan hari sudah berganti,” ungkap Andy dengan nada menyesal.

Andy mengakui bahwa kompetisi yang diselenggarakan di Korea lebih kompetitif dibandingkan dengan tantangan yang ada di Indonesia. Persaingan di Korea pun dinilainya lumayan bagus. Penilaian tidak berdasarkan vote, namun hasil video dinilai berdasarkan skill. Persaingan dinilai Andy juga sangat ketat karena perbedaan hanya satu poin dari juara satu yang berasal dari Vietnam.

Andy mengambil hikmah dari ketidakpuasannya menempati posisi runner-up dan dia mengambil kejadian ini menjadi pengalaman yang berharga buatnya. “Saya akan berusaha untuk menjadi lebih baik, dan mensyukuri atas pencapaian yang menurut saya ini pencapaian tertinggi saya sebagai kreator video transisi, yakni menjadi runner-up di TikTok Gala Korea”. Manfaat lain yang didapatkan Andy adalah dia mendapatkan banyak teman baru dari berbagai negara lain, dia pun bisa menikmati hidangan khas Korea walaupun agak kesulitan berbicara karena banyak yang tidak fasih berbahasa Inggris.

(c) TikTok

Sejak kemenangannya ini Andy telah memutuskan untuk lebih fokus dalam pembuatan video-video transisi ke depannya, “Saat ini, saya merasa video transisi menjadi pilihan utama saya untuk lebih fokus ke pembuatan video-video transisi karena membuat video transisi itu lebih dihargai dan mendapatkan tempat, khususnya di Indonesia.” Andy pun mengutarakan keinginannya menjadi dancer tapi sepertinya tidak akan dilanjutkan, walaupun sudah belajar tapi Andy masih tidak dapat menguasai gerakan.

“Video transisi itu sangat menguntungkan dan mempunyai kepuasan tersendiri ketika membuatnya. Apalagi dapat di-posting ke Instagram, video transisi lebih banyak peminatnya ketimbang dengan video posting lain. Dengan menjadi kreator video transisi bisa banyak followers-nya oleh karena itu saya lebih memilih menjadi transisioners.”

Bagi para pembuat konten yang juga ingin membuat video transisi, coba buatlah video dengan transisi yang mulus, ritmenya harus sesuai dengan beat pada lagu dan membuat suatu tema yang unik, dan jangan lupa untuk memperhatikan pencahayaan. Itulah pesan salah satu kreator top Indonesia yang turut mengharumkan nama Indonesia di Korea. Selamat, Andy Raka!

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/zki)

Rekomendasi
Trending