Maruarar Sirait Dilaporkan ke Bawaslu Karena Dugaan Ujaran SARA, Ini yang Dikatakan
Maruarar Sirait (Credit: Instagram @maruararsirait)
Kapanlagi.com - Pilkada Jakarta 2024 tengah memanas dengan kontroversi yang melibatkan Menteri Perumahan Rakyat sekaligus politikus Gerindra, Maruarar Sirait. Sorotan tajam kini mengarah padanya setelah seorang warga melaporkan dugaan pernyataan bernuansa SARA yang dilontarkannya dalam kampanye politik. Laporan tersebut disampaikan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta dan menambah deretan isu sensitif yang sering muncul dalam Pilkada DKI.
Samuel David, pelapor yang berasal dari Jakarta Selatan, merasa terpanggil untuk melaporkan pernyataan Maruarar yang dinilai dapat memicu sentimen negatif di kalangan masyarakat. Pernyataan Maruarar mengenai kemungkinan berkurangnya dukungan dari pemilih non-muslim kepada salah satu pasangan calon menuai kritik keras. Banyak yang mengaitkan situasi ini dengan peristiwa serupa yang terjadi pada Pilkada 2017, yang tentunya masih membekas dalam ingatan publik.
Saat ini, laporan tersebut sedang dalam proses kajian oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu. Dengan pemungutan suara yang semakin dekat, kasus ini berpotensi mengguncang suhu politik di Jakarta. Mari kita simak kronologi lengkap mengenai kasus SARA yang menimpa Maruarar Sirait, dirangkum oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa (26/11).
Advertisement
1. Kronologi Laporan ke Bawaslu
Pada Senin, 25 November 2024, Samuel David resmi melaporkan Maruarar Sirait ke Bawaslu DKI Jakarta dengan nomor registrasi 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024.
Dalam laporannya, Samuel menyoroti pernyataan Maruarar yang mengklaim potensi hilangnya dukungan pemilih non-muslim, yang dinilainya berpotensi memicu sentimen SARA dan merusak harmoni masyarakat.
Ia menegaskan bahwa kampanye politik seharusnya menjauhi isu-isu sensitif yang dapat memecah belah, dan merasa pernyataan tersebut mencederai semangat kampanye damai yang selama ini dijunjung tinggi.
Untuk memperkuat laporannya, Samuel juga menyertakan bukti berupa tautan berita daring.
Bawaslu pun mengumumkan bahwa kajian awal atas laporan ini akan berlangsung selama dua hari, di mana pelapor diminta untuk melengkapi dokumen pendukung lainnya sebelum menentukan apakah laporan tersebut memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Pernyataan yang Menjadi Kontroversi
Dalam sebuah kampanye megah yang mengguncang, Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa dukungan Anies Baswedan kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno berpotensi mengikis dukungan pemilih non-muslim.
Pernyataan yang mengundang kontroversi ini mengusik isu SARA yang sensitif di tengah masyarakat Jakarta. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono sempat kehilangan suara non-muslim akibat afiliasi politik Suswono.
Namun, Maruarar berpendapat bahwa dukungan Anies justru bisa menjadi berkah bagi Ridwan Kamil-Suswono. Pernyataan tersebut memicu gelombang kritik, terutama dari mereka yang mendambakan suasana kampanye yang lebih harmonis.
Kontroversi ini bukan sekadar soal politik, tetapi juga mencerminkan cara isu agama dimanfaatkan dalam pertarungan elektoral, mengingatkan kita pada gejolak Pilkada DKI Jakarta 2017 yang sarat dengan nuansa serupa.
3. Pandangan Publik dan Reaksi Masyarakat
Isu yang diangkat Maruarar telah memicu gelombang reaksi di kalangan masyarakat, terutama di jagat media sosial. Banyak yang menilai pernyataannya mencerminkan strategi politik yang kurang sehat, menimbulkan kekhawatiran bahwa sentimen SARA akan kembali dijadikan senjata dalam Pilkada 2024.
Sementara itu, para pendukungnya berargumen bahwa pernyataan tersebut hanyalah sebuah analisis politik yang tidak bermaksud menyinggung siapapun, mencerminkan dinamika kompleks politik di Jakarta.
Namun, suara-suara negatif masih mendominasi, dengan harapan besar dari warga Jakarta agar isu ini tidak berlarut-larut menjadi polemik, dan mereka lebih memilih suasana kampanye yang damai, terfokus pada program kerja para kandidat.
4. Tahapan Kajian Bawaslu
Setelah menerima laporan, Bawaslu segera melangkah ke tahap kajian awal untuk menilai keabsahan informasi yang masuk.
Dalam proses ini, mereka akan melakukan analisis mendalam terhadap dokumen, mengumpulkan bukti pendukung, serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait, yang biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari kerja.
Jika ditemukan indikasi pelanggaran, laporan tersebut akan diangkat ke tingkat penyelidikan yang lebih mendalam.
Namun, jika tidak ada unsur pelanggaran yang teridentifikasi, laporan akan dihentikan di tahap ini. Proses ini sangat krusial untuk memastikan bahwa laporan tidak disalahgunakan sebagai alat politik untuk merugikan lawan.
Bawaslu diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan sikap netral dan profesional dalam menangani setiap kasus yang ada.
5. Dampak Potensial pada Pilkada Jakarta 2024
Kasus ini berpotensi mengubah peta Pilkada Jakarta 2024 yang semakin mendekat, dengan pemungutan suara hanya tinggal menghitung hari.
Isu yang muncul ini bisa memengaruhi pandangan publik terhadap kandidat tertentu, dan pihak-pihak yang merasa dirugikan mungkin akan memanfaatkan momen ini sebagai senjata kampanye untuk meraih simpati pemilih.
Di sisi lain, para pendukung Maruarar berupaya menjelaskan konteks pernyataan tersebut demi meredakan gelombang kritik. Pada akhirnya, situasi ini menunjukkan betapa sensitifnya isu agama dalam arena politik Indonesia, terutama di Jakarta yang menjadi barometer bagi dinamika politik nasional.
6. Proyeksi dan Harapan Masyarakat
Warga Jakarta berharap agar kasus ini tidak menjadi pemecah belah di tengah masyarakat yang majemuk. Mereka mendesak kandidat dan tim kampanye untuk lebih fokus pada isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, alih-alih terjebak dalam isu SARA yang bisa memecah belah.
Selain itu, masyarakat juga menantikan agar Bawaslu dapat menangani kasus ini dengan cepat dan transparan, sehingga tidak mengganggu kelancaran Pilkada. Proses hukum yang adil diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam berkomunikasi di ruang publik.
7. Apa alasan Maruarar Sirait dilaporkan ke Bawaslu?
Maruarar kini tengah menjadi sorotan setelah pernyataannya yang dianggap mengandung unsur SARA terkait pemilih non-Muslim dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pernyataan tersebut memicu kontroversi dan reaksi keras dari berbagai kalangan, menambah ketegangan dalam suasana politik yang sudah memanas menjelang pemilihan.
8. Siapa yang melaporkan Maruarar Sirait?
Samuel David, seorang warga Jakarta Selatan, mengajukan laporan dengan alasan bahwa pernyataan tersebut berpotensi menimbulkan gelombang sentimen negatif di kalangan masyarakat.
9. Apa langkah Bawaslu setelah menerima laporan?
Bawaslu siap melangkah ke tahap awal dengan melakukan kajian mendalam selama dua hari, guna menilai apakah laporan yang diterima layak untuk dibawa ke proses penyelidikan lebih lanjut.
10. Apa dampak kasus ini pada Pilkada Jakarta 2024?
Kasus ini berpotensi mengubah pandangan masyarakat terhadap kandidat tertentu, sekaligus menambah ketegangan dalam atmosfer politik yang semakin memanas menjelang hari pemungutan suara.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/rmt)
Advertisement
