Mengenal Circular Fashion, Langkah Kecil untuk Menyelamatkan Bumi dari Sampah Tekstil

Diterbitkan:

Mengenal Circular Fashion, Langkah Kecil untuk Menyelamatkan Bumi dari Sampah Tekstil
Mengenal Circular Fashion, Langkah Kecil untuk Menyelamatkan Bumi dari Sampah Tekstil. (pexel.com/Chandri Anggara, pexels.com/Elina Volkova)

Kapanlagi.com - Circular fashion, atau fesyen sirkular, kini menjadi tren di industri mode yang berupaya mengurangi dampak lingkungan dari limbah tekstil. Tren ini hadir sebagai tanggapan atas meningkatnya kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan yang tak hanya mementingkan gaya tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

Di tengah meningkatnya produksi tekstil dan pakaian yang menghasilkan limbah jutaan ton per tahun, circular fashion menjadi solusi yang menjanjikan. Dengan menerapkan konsep sirkular, produk fesyen dirancang agar dapat digunakan kembali, diperbaiki, dan didaur ulang secara berkelanjutan. Lalu, apa saja langkah dalam menerapkan circular fashion dan bagaimana hal ini dapat membantu mengurangi limbah?

1. Apa itu Circular Fashion?

Circular fashion adalah konsep di mana produk fesyen, seperti pakaian dan aksesori, dirancang dengan mempertimbangkan umur pakainya yang panjang. Dalam circular fashion, pakaian dirancang agar dapat didaur ulang dan digunakan kembali sehingga tidak berakhir di tempat sampah.

Tren ini berbeda dari fast fashion yang cenderung menghasilkan produk sekali pakai. Circular fashion bertujuan untuk mengurangi limbah dan menjaga bahan tetap bermanfaat selama mungkin. Dengan demikian, circular fashion menjadi solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan dari limbah tekstil yang terus meningkat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pentingnya Circular Fashion dalam Menekan Limbah Tekstil

Industri fesyen saat ini adalah salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Data menunjukkan bahwa lebih dari 92 juta ton limbah tekstil dihasilkan setiap tahun, setara dengan satu truk sampah penuh setiap detiknya.

Circular fashion hadir untuk menjawab tantangan ini dengan pendekatan produksi yang lebih ramah lingkungan. Melalui circular fashion, pakaian dan bahan-bahan lain didaur ulang, diperbarui, atau diperbaiki agar tetap bisa dipakai dalam waktu lama, sehingga mengurangi jumlah limbah yang terbuang.

3. Langkah-langkah untuk Memulai Circular Fashion

Bagi konsumen yang tertarik menerapkan circular fashion, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, pilih produk dengan kualitas tinggi agar pakaian lebih tahan lama. Memiliki pakaian yang awet berarti Anda tidak perlu sering membeli produk baru, sehingga dapat mengurangi limbah.

Selain itu, membeli pakaian bekas atau preloved juga menjadi langkah yang mendukung circular fashion. Banyak platform dan marketplace kini menyediakan pilihan pakaian preloved berkualitas yang dapat Anda pertimbangkan.

4. Memilih Bahan yang Ramah Lingkungan

Circular fashion tidak hanya soal membeli lebih sedikit, tetapi juga memperhatikan bahan-bahan yang digunakan. Bahan alami dan organik seperti katun organik dan linen lebih mudah terurai dan ramah lingkungan.

Hindari bahan sintetis yang sulit didaur ulang, seperti poliester. Dengan memilih bahan yang ramah lingkungan, Anda ikut mengurangi dampak negatif dari limbah industri fesyen pada bumi.

5. Brand yang Mendukung Circular Fashion

Kini, banyak brand fesyen yang mulai berkomitmen pada circular fashion dengan berfokus pada produksi yang ramah lingkungan. Brand-brand ini bekerja sama dengan mitra yang menggunakan energi terbarukan dan meminimalkan penggunaan bahan berbahaya.

Mendukung brand yang menerapkan circular fashion berarti Anda ikut mendorong perubahan positif dalam industri fesyen. Brand-brand ini mengajak konsumen untuk berpikir lebih bijak sebelum membeli produk baru dan menawarkan opsi daur ulang untuk pakaian yang sudah tidak terpakai.

6. Keuntungan Sosial dan Lingkungan dari Circular Fashion

Circular fashion memiliki manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat. Penggunaan ulang bahan mengurangi permintaan akan bahan mentah, sehingga produksi dapat dilakukan dengan lebih sedikit sumber daya alam.

Selain itu, circular fashion juga mengurangi emisi dan polusi yang dihasilkan oleh proses produksi tekstil. Dengan mendukung circular fashion, kita membantu meminimalkan dampak negatif industri fesyen terhadap lingkungan.

7. Bagaimana Memulai Circular Fashion dalam Kehidupan Sehari-hari?

Untuk berpartisipasi dalam circular fashion, Anda bisa mulai dengan memilah pakaian yang benar-benar dibutuhkan. Hindari membeli pakaian jika tidak benar-benar perlu, dan pertimbangkan untuk memilih pakaian dengan kualitas terbaik agar lebih tahan lama.

Anda juga dapat mendaur ulang pakaian atau mendonasikannya. Dengan cara ini, pakaian yang tidak terpakai dapat bermanfaat bagi orang lain dan membantu mengurangi jumlah sampah tekstil.

Itulah penjelasan tentang circular fashion yang baik untuk bumi. Apakah KLovers mau mencoba circular fashion? Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending