Mengenal Horoskop Jawa atau Pakuwon, Lebih Rumit dari Zodiak - Biasa Dipakai untuk Ramal Berbagai Hal

Mengenal Horoskop Jawa atau Pakuwon, Lebih Rumit dari Zodiak - Biasa Dipakai untuk Ramal Berbagai Hal
Ilustrasi Horoskop Jawa atau Pakuwon (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Horoskop sejatinya merupakan bagian dari astrologi atau ilmu yang membahas tentang bagan perbintangan. Namun nyatanya di masyarakat, horoskop justru dikaitkan dengan ramalan. Terkait hal ini, horoskop hadir dalam 12 zodiak yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricon, Aquarius, dan Pisces. Tapi tahukah kalian bahwa ternyata ada juga horoskop Jawa?

Ya, jika di budaya China ada shio, di budaya Jawa ternyata ada yang namanya Pakuwon. Singkatnya, Pakuwon merupakan kitab yang membahas tentang horoskop Jawa. Sama seperti horoskop atau zodiak secara umum, horoskop Jawa juga sering dipakai sebagai metode meramal. Lataran belum begitu populer, masih banyak orang yang tak tahu seperti apa itu Pakuwon atau horoskop Jawa.

Nah untuk mengetahui lebih lanjut apa itu horoskop Jawa atau Pakuwon, langsung saja simak ulasan berikut ini.

1. Pengertian Horoskop

Ilustrasi Pengertian Horoskop (credit: unsplash)

Secara etimologis atau menurut asal-usul kata, istilah horoskop disinyalir berasal dari Bahasa Yunani yaitu "horoskopos". Horoskop sudah menjadi bagian dari pengetahuan di zaman Yunani Kuno. Dalam bahasa Yunani, "horoskopos" diartikan sebagai kegiatan mengamati atau memeriksa waktu melalui tanda-tanda yang diperlihatkan alam.

Namun seiring perkembangan zaman, pemahaman tentang horoskop kemudian bergeser. Horoskop kini justru digunakan sebagai alat atau metode untuk meramal karakter seseorang atau peristiwa yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dengan berdasarkan sistem dalam astrologi.

Pengetahuan tentang horoskop sudah diadaptasi ke berbagai belahan dunia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata horoskop diartikan memperhatikan posisi bintang-bintang pada waktu tertentu, seperti saat seseorang lahir, untuk meramalkan masa depannya. Selain itu, horoskop juga dimaknai sebagai suatu yang merujuk pada peta bintang yang menunjukkan posisi bintang-bintang.

Horoskop sering disamaartikan dengan astrologi. Padahal, keduanya cukup berbeda meski memang berkaitan. Menurut KBBI daring, astrologi adalah ilmu perbintangan yang digunakan untuk meramal dan mengungkap nasib seseorang. Selain itu, istilah ini juga bisa diartikan sebagai nujum atau ilmu perbintangan. Sehingga, cakupan astrologi lebih luas dan horoskop merupakan salah satu bagian di dalamnya.

Dalam ranah astrologi, horoskop merupakan sebuah diagram atau gambaran yang menampilkan posisi Matahari, Bulan, planet-planet, aspek-aspek astrologis, dan titik-titik sensitif pada hari tertentu. Pengertian tentang hari tertentu inilah yang kemudian secara spesifik diartikan kembali sebagai hari kelahiran seseorang.
Dari situlah, akhirnya horoskop digunakan sebagai metode meramal. Banyak yang percaya bahwa horoskop atau tata letak matahari, bumi, bulan, dan planet-planet yang berbeda membuat nasib setiap orang yang lahir di hari berbeda punya nasib berbeda pula.

Selain itu, banyak juga yang mengaitkan horoskop dengan zodika. Pengertian zodiak adalah gambaran khayal di langit yang berpusat pada ekliptika. Zodiak dibagi menjadi dua belas tanda perbintangan yang dikenal sebagai Aries, Taurus, Gemini, Kanser, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Pakuwon atau Horoskop Jawa

Ilustrasi Pakuwon atau Horoskop Jawa (credit: unsplash)

Seperti yang diketahui dalam budaya tertentu ramalan sudah jadi hal yang sangat umum. Jika di dunia secara umum dikenal adanya zodiak, di China ada shio, maka di Indonesia khususnya Jawa ternyata ada yang namanya Pakuwon.

Dilansir dari babad.id, Ki Hudoyo (Doyodipuro, 2003) menyebut bahwa Horoskop yang digunakan dalam masyarakat Jawa sering disebut Pawukon. Pawukon meliputi pranata mangsa, weton, serta pal kedawan. Secara umum, Pakuwon juga dipakai untuk mengamati alam semesta dan kehidupan.

Saat ini, naskah atau kitab Pakuwon salah satunya bisa ditemukan, di Museum Radya Pustaka Kota Solo. Pawukon jelas beda dengan shio apalagi zodiak. Umumnya, shio dan zodiak dipakai untuk meramalkan karakter dan nasib seseorang. Namun beda dengan Pakuwon, yang ternyata ramalannya bisa menjangkau pembacaan lebih luas.

Pawukon dipercaya bisa meramalkan berbagai hal, mulai dari karakter seseorang, hitungan jawa, hingga pranata mangsa. Perbedaan Pakuwon dengan Zodiak di antaranya berada pada sistem perhitungannya. Zodiak yang berjumlah 12 sehingga perhitungannya menjadi setiap satu bulan.

Sementara itu, Pakuwon ternyata menggunakan siklus penghitungan per tujuh hari. Oleh karena itu, Pakuwon mempunyai sistem perhitungan yang lebih rumit. Secara hitungan, Pawukon memiliki 30 macam wuku. Adapun wuku-wuku tersebut, antara lain Sinta, Landep, Ukir, Kurantil, Tolu, Gumbreg, Warigalit, Warigagung, Julungwangu, Sungsang, Galungan, Kuningan, Langkir, Mandasiya, Julungpujut, Pahang, Kuruwelut, Merakeh, Tambir, Madangkungan, Maktal, Wuye, Manail, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dukut, Watugunung.

3. Fungsi Horoskop Jawa

Ilustrasi Fungsi Horoskop Jawa (credit: unsplash)

Sudah disinggung sebelumnya bahwa Pawukon juga sering digunakan metode ramalan. Tetapi bukan cuma untuk meramalkan karakter atau nasib, Pakuwon bisa dipakai untuk hal yang lebih besar, misalkan memperkirakan fenomena alam seperti cuaca atau musim.

Oleh masyarakat Jawa tradisional khususnya petani, Pakuwon dipakai sebagai dasar dalam penentuan musim panen ataupun musim menanam. Selain itu, untuk para nelayan, Pakuwon juga dipakai untuk menentukan angin barat dan timur, serta untuk menentukan musim ikan untuk pergi melaut agar mendapat hasil tangkapan maksimal.

Di samping itu, Pakuwon ternyata juga tetap dipakai untuk memprediksi nasib di masa depan seseorang, misalnya untuk menghitung nasib seseorang, penentuan peristiwa penting, seperti perkawinan, pindah rumah, perjalanan, juga peringatan kematian. Namun perlu diketahui bahwa penghitungan Pakuwon sangat rumit dan kini hanya dikuasai beberapa orang yang benar-benar menguasainya.

Itulah di antaranya sekilas ulasan tentang horoskop Jawa atau Pakuwon. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran kalian selama ini.

sumber: babad.id dan soloraya.solopos.com

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

Rekomendasi
Trending