Ya, saat bertugas di Kalimantan, ia pernah dikepung musuh dan hampir ditembak dari jarak hanya empat meter.
Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Profil Ryamizard Ryacudu sungguh memikat dan menginspirasi. Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah militer Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, ia dikenal sebagai prajurit tangguh yang memiliki keberanian luar biasa di medan perang.
Namun, tak banyak yang menyadari bahwa Ryamizard bukan sekadar jenderal berprestasi; ia juga merupakan bagian dari keluarga besar militer. Ia adalah menantu dari Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Indonesia. Hubungan ini semakin memperkuat posisinya dalam lingkaran elit militer dan politik tanah air.
Perjalanan kariernya di dunia militer dipenuhi dengan kisah-kisah heroik. Ia telah bertempur di berbagai medan perang, menghadapi kepungan musuh, bahkan selamat dari tembakan jarak dekat. Tidak hanya itu, Ryamizard juga menempati berbagai jabatan strategis di pemerintahan, menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap bangsa.
Advertisement
Dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Kamis (30/1/2025), mari kita telusuri lebih dalam perjalanan hidup dan karier Ryamizard Ryacudu yang penuh liku-liku dan inspirasi ini.
Ryamizard Ryacudu, yang lahir di Palembang pada 21 April 1950, tumbuh dalam nuansa militer yang kental berkat sosok ayahnya, Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu, seorang pejuang kemerdekaan yang dekat dengan Presiden Soekarno.
Sejak kecil, Ryamizard sudah terpesona oleh dunia ketentaraan, terinspirasi oleh Mahapatih Gajah Mada yang berhasil menyatukan Nusantara. Semangat juang ayahnya dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia semakin membakar hasratnya untuk berbakti pada TNI.
Setelah menuntaskan pendidikan di SMA Negeri 7 Jakarta, ia melanjutkan langkahnya ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan meraih gelar pada tahun 1974, melewati berbagai tantangan yang mengasah ketahanan dan ketangguhannya dalam latihan militer yang keras.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Sebagai perwira infanteri, Ryamizard telah menjelajahi berbagai medan perang yang penuh tantangan, namun salah satu momen paling mendebarkan dalam hidupnya terjadi di Kalimantan.
Di tengah operasi menumpas gerakan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang berafiliasi dengan komunis, ia terjebak dalam situasi mencekam—dikelilingi musuh dan nyaris menjadi sasaran tembakan dari jarak hanya empat meter.
Keberaniannya yang luar biasa dalam menghadapi ancaman maut ini tidak hanya memperlihatkan insting tempurnya yang tajam, tetapi juga kepemimpinannya yang menginspirasi.
Pengalaman heroiknya di medan perang ini semakin menegaskan reputasinya sebagai prajurit tempur sejati, ditambah keterlibatannya dalam operasi monumental lainnya, seperti Operasi Seroja di Timor Timur, penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga misi mulia bersama Pasukan Perdamaian PBB di Kamboja.
Advertisement
Setelah berjuang di medan perang selama bertahun-tahun, Ryamizard mulai mengukir jejaknya di jajaran strategis TNI. Ia menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya dan Pangdam Jaya sebelum mencapai puncak kariernya sebagai Panglima Kostrad pada tahun 2000, menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.
Dua tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Endriartono Sutarto, dan dikenal luas berkat kepemimpinannya yang tegas serta loyalitasnya yang tinggi kepada atasannya.
Namun, perjalanan kariernya sempat terhambat ketika pencalonannya sebagai Panglima TNI pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri dibatalkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo mengambil langkah berani dengan menunjuk Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja, sebuah keputusan yang mengguncang berbagai kalangan dengan pro dan kontra.
Dikenal karena sikapnya yang tegas terhadap gerakan separatis di Aceh dan Papua, Ryamizard menjadi sorotan, di mana beberapa pihak khawatir bahwa pendekatannya yang keras dapat memicu ketegangan dengan kelompok sipil.
Selama masa jabatannya, ia tak jarang melontarkan pernyataan kontroversial, termasuk pembelaannya terhadap anggota Kopassus yang terlibat dalam kasus pembunuhan tokoh Papua, Theys Eluay, pada tahun 2001.
Meski demikian, dedikasi dan loyalitasnya dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Pertahanan tetap tak tergoyahkan hingga ia mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2019, sebelum akhirnya digantikan oleh Prabowo Subianto.
Salah satu fakta menarik tentang Ryamizard Ryacudu adalah ikatan kuatnya dengan mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno. Ia menikahi Nora Tristyana, putri Try Sutrisno, sehingga menjadikannya bagian dari keluarga besar militer Indonesia. Hubungan ini tentu saja memberikan dampak signifikan bagi kariernya, memperkuat posisinya di kalangan elite militer dan politik.
Namun, Ryamizard tidak hanya mengandalkan nama besar keluarganya; ia juga menciptakan reputasi sebagai prajurit yang berani dan memiliki loyalitas tinggi kepada negara, menjadikannya sosok yang dihormati di berbagai kalangan.
Ya, saat bertugas di Kalimantan, ia pernah dikepung musuh dan hampir ditembak dari jarak hanya empat meter.
Jabatan tertinggi yang pernah ia pegang adalah Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari 2014 hingga 2019. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Ia sempat dicalonkan sebagai Panglima TNI di era Presiden Megawati Soekarnoputri, tetapi pengangkatannya dibatalkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ryamizard menikah dengan Nora Tristyana, yang merupakan putri dari Try Sutrisno. Ini menjadikannya menantu dari mantan Wakil Presiden Indonesia tersebut.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Ketahui Sebelum Terlambat, Ini Batas Akhir Ganti Utang Puasa Sebelum Ramadan
Menelusuri Makna dan Pelaksanaan Tradisi Gugur Gunung Jelang Ramadhan
Cara Mudah Mengetahui Semua Perangkat yang Terhubung ke WiFi Anda, Biarkan Koneksi Tetap Privat dan Aman
Potret Mbak Lala Ikut Liburan di Labuan Bajo Bareng Rafathar, Kompak Banget
7 Potret Kirana Larasati Dulu dan Sekarang Setelah Oplas, Agak Beda Namun Sama Cantiknya