Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Rajab, Pahala Dua Kali Lipat Lebih Banyak

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Rajab, Pahala Dua Kali Lipat Lebih Banyak
Ilustrasi Berdoa (Credit: Pixabay/Mohamed_hassan)

Kapanlagi.com - Bulan Rajab, sebuah bulan yang sarat dengan keberkahan dan keutamaan dalam kalender Islam, telah tiba! Ini adalah waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah Rajab, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Tak hanya itu, bulan yang mulia ini juga menjadi momentum emas untuk menyelesaikan kewajiban yang mungkin tertunda, seperti puasa Qadha Ramadhan. Menggabungkan puasa Rajab dengan puasa Qadha Ramadhan adalah langkah cerdas yang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga mendatangkan pahala berlipat ganda dari amalan sunnah.

Praktik ini bukan hanya soal ibadah, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan hati menyambut bulan suci Ramadhan yang akan segera hadir. Lantas, bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak informasi selengkapnya yang telah dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Jumat (3/1).

1. Mengapa Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Rajab Diperbolehkan?

Bulan Rajab hadir dengan keistimewaan tersendiri dalam kalender Islam, menjadi momen yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah sebagai persiapan menyambut Ramadhan. Menariknya, kita diperbolehkan menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa Qadha Ramadhan, sehingga kita dapat sekaligus menyelesaikan kewajiban dan meraih pahala sunnah.

Namun, para ulama menekankan pentingnya mendahulukan puasa wajib seperti Qadha Ramadhan, sementara puasa sunnah Rajab dapat dilakukan dengan niat yang sama tanpa mengurangi pahala. Penjelasan ini didasarkan pada pendapat ulama yang merujuk pada kitab-kitab fiqih seperti Fathul Mu'in berikut ini:

وبالتعيين فيه النفل أيضا فيصح ولو مؤقتا بنية مطلقة كما اعتمده غير واحد (وقوله ولو مؤقتا) غاية في صحة الصوم في النفل بنية مطلقة أي لا فرق في ذلك بين أن يكون مؤقتا كصوم الاثنين والخميس وعرفة وعاشوراء وأيام البيض أو لا كأن يكون ذا سبب كصوم الاستسقاء بغير أمر الإمام أو نفلا مطلقا (قوله بنية مطلقة ) متعلق بيصح فيكفي في نية صوم يوم عرفة مثلا أن يقول نويت الصوم ( قوله كما اعتمده غير واحد) أي اعتمد صحة صوم النفل المؤقت بنية مطلقة وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة ويوم الخميس انتهى

“Dan dikecualikan dengan pensyaratan ta’yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardlu, yaitu puasa sunnah, maka sah berpuasa sunnah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama."

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Rajab

Niat merupakan kunci utama dalam menjalankan ibadah puasa, karena ia menentukan arah dan tujuan dari setiap amal yang dilakukan. Ketika seseorang ingin menggabungkan niat puasa Rajab dengan Qadha Ramadhan, penting untuk menegaskan bahwa niat utama adalah melaksanakan kewajiban Qadha Ramadhan.

Bacaan niat yang tepat adalah: "Nawaitu shouma ghadin 'an qadaa'in fardhi ramadhoona lillahi ta'alaa," yang berarti "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Dengan niat yang tulus dan ikhlas, puasa ini tidak hanya sah di mata Allah, tetapi juga mendatangkan pahala puasa sunnah Rajab, karena bertepatan dengan waktu yang dianjurkan untuk berpuasa. Sebuah kesempatan berharga untuk meraih keberkahan dan ampunan di bulan yang penuh berkah ini!

3. Keutamaan Puasa di Bulan Rajab: Dapat Dua Pahala Sekaligus

Bulan Rajab, yang dikenal sebagai bulan haram yang penuh berkah, menyimpan segudang keutamaan bagi umat Islam, terutama dalam hal puasa. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk memperbanyak puasa di bulan ini sebagai persiapan menyambut bulan-bulan suci yang akan datang.

Dalam sebuah video di kanal YouTube @baitulmukmininjombang, Ustadz Moh Khoiril Anam menjelaskan bahwa menggabungkan niat puasa Rajab dengan qadha puasa Ramadhan adalah sah dan diperbolehkan, sehingga kita bisa meraih pahala dari keduanya sekaligus.

Menariknya, niat untuk puasa sunnah Rajab tidak perlu disebutkan secara rinci; cukup dengan mengucapkan "Saya niat berpuasa karena Allah," kita sudah memenuhi syarat. Bahkan, jika seseorang hanya berniat untuk mengqadha puasa Ramadhan di bulan Rajab, pahala puasa sunnah Rajab pun akan otomatis mengalir kepada dirinya.

4. Manajemen Waktu untuk Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan

Agar puasa di bulan Rajab dan Qadha Ramadhan berjalan dengan lancar dan penuh berkah, penting untuk menyusun rencana yang matang. Mengatur waktu untuk sahur, berbuka, dan ibadah lainnya akan menjaga fokus dan energi kita selama berpuasa.

Sebaiknya, buatlah jadwal yang seimbang antara pekerjaan, ibadah, dan waktu istirahat, sehingga puasa dapat dijalani dengan sepenuh hati tanpa mengorbankan kesehatan fisik dan mental.

Jangan lupa untuk mencatat hari-hari puasa yang telah dilaksanakan, agar kita dapat memantau kemajuan dan memastikan semua kewajiban Qadha Ramadhan terpenuhi sebelum bulan Ramadhan yang penuh rahmat tiba.

5. Apakah boleh puasa Qadha Ramadhan digabung dengan puasa sunnah Rajab?

Tentu saja! Menggabungkan niat puasa Qadha Ramadhan dengan puasa sunnah di bulan Rajab bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga sah secara syariat.

6. Bagaimana jika niatnya hanya untuk Qadha Ramadhan, apakah tetap mendapatkan pahala puasa Rajab?

Dengan niat untuk Qadha Ramadhan, seseorang tidak hanya memenuhi kewajibannya, tetapi juga berkesempatan meraih pahala sunnah bulan Rajab yang penuh berkah, karena momen ini bertepatan dengan waktu yang dianjurkan untuk berpuasa.

7. Apa yang harus dilakukan jika masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Segera bulatkan tekad untuk mengqadha puasa yang tertinggal, terutama pada bulan-bulan yang dianjurkan untuk berpuasa, seperti bulan Rajab yang penuh berkah ini.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending