Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Sebagai wanita yang aktif dan produktif, penting untuk tidak mengabaikan masalah varises, yang tidak hanya terjadi di pembuluh darah vena kaki, tetapi juga dapat berkembang di pembuluh darah vena ovarium. Kondisi ini dapat menyebabkan sindrom kemacetan aliran darah vena di panggul, yang dikenal sebagai Pelvic Congestion Syndrome (PCS).
Menurut Dr. Muhammad Satyagraha Pradipto, Sp.BTKV, PCS dapat menyebabkan nyeri panggul kronis yang sering kali berulang, mirip dengan varises di kaki, akibat aliran darah yang terhambat. Gejala PCS ditandai dengan nyeri panggul yang memburuk saat duduk atau berdiri dalam waktu lama, namun mereda saat berbaring.
Rasa sakit ini juga dapat meningkat setelah buang air kecil, saat menstruasi, atau saat berhubungan seksual, dan umumnya terjadi pada wanita berusia antara 20 hingga 45 tahun, terutama yang memiliki riwayat kehamilan berulang.
Beberapa faktor pemicu PCS termasuk peningkatan berat badan, perubahan anatomi panggul, dan perubahan hormonal selama kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah masalah ini, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa(17/12).
Advertisement
Jika Anda merasakan gejala Pelvic Congestion Syndrome (PCS), jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Melalui pemeriksaan USG, dokter akan dapat melihat varises yang mungkin ada.
Namun, untuk diagnosis yang lebih akurat, venografi menjadi metode unggulan. Menurut dr. Pradipto, prosedur ini melibatkan penyuntikan zat kontras ke dalam pembuluh darah vena di area panggul, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi Anda.
Segera ambil langkah untuk mendapatkan penanganan yang tepat!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Dr. Pradipto menjelaskan langkah inovatif tim Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular dalam menangani sindrom kemacetan panggul (PCS) melalui prosedur minimal invasif, yaitu embolisasi vena ovarium. Metode ini efektif untuk mengatasi masalah vena panggul yang terhambat.
Prosedur dilakukan dengan pembiusan umum, di mana kateter dimasukkan melalui vena di leher atau paha dan diarahkan ke vena panggul yang bermasalah.
Setelah alat embolisasi dimasukkan, dilakukan evaluasi untuk memastikan semua varises ditangani, sehingga aliran darah terhambat dan risiko penggumpalan darah dapat dicegah.
Dr. Pradipto menyatakan bahwa setelah embolisasi, sirkulasi darah akan membaik dan rasa sakit akan hilang. Bagi yang mengalami gejala PCS, disarankan untuk berkonsultasi dengan dr. Muhammad Satyagraha Pradipto di RS EMC Alam Sutera.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
10 Potret Nikita Mirzani Resmi Pacaran dengan Matthew Gilbert, Netizen Sindir Gak Sabar Lihat Endingnya
Kini Umur 10 Tahun, 7 Potret Transformasi Arsy Anak Ashanty dan Anang Hermansyah
Ratna Sarumpaet Ibu Atiqah Hasiholan Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Harta Warisan
Jadwal Lengkap dan Cara Cek Hasil Tes PPPK, Tersedia di YouTube
KPK Geledah Bank Indonesia, Ini Alasan di Balik Tindakan Tersebut