Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Penelitian tentang orang kidal terus menarik perhatian ilmuwan karena potensi kaitannya dengan kemampuan kognitif. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Scientific Reports mengungkap bahwa bukan dominasi tangan saja yang mempengaruhi kemampuan kognitif, melainkan distribusi asimetri otak yang lebih kompleks.
Temuan ini muncul setelah penelitian yang dipimpin oleh Georgina Donati dari University of Oxford dan melibatkan pengunjung The Science Museum di London. Studi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana hubungan antara penggunaan tangan dan pengenalan emosi bisa berdampak pada kemampuan sosial dan kognitif.
Advertisement
Diteliti di The Science Museum (credit: pexels/RDNE Stock project)
Penelitian ini dimulai dengan pengujian penggunaan tangan para peserta menggunakan metode pegboard. Dalam metode ini, pengunjung museum memindahkan patok kecil ke dalam lubang di papan secepat mungkin menggunakan masing-masing tangan. Hasil pengukuran kecepatan tangan ini membantu menentukan apakah seseorang kidal atau tidak. Ilmuwan juga melakukan tes wajah chimeric, di mana peserta diminta menilai emosi yang ditampilkan di sisi wajah tertentu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Penggunaan tangan dominan ternyata mempengaruhi bias dalam pikiran (credit: pexels/Cup of Couple)
Hasil tes menunjukkan bahwa kebanyakan peserta menganggap wajah dengan separuh kiri yang emosional lebih ekspresif dibandingkan dengan separuh kanan. Bias ini terkait dengan pengenalan emosi telah tercatat dalam berbagai penelitian sebelumnya. “Ini menunjukkan adanya asimetri otak yang lebih dalam dari sekadar penggunaan tangan,” kata Donati.
Advertisement
Tangan yang dominan mempengaruhi keberhasilan tugas (credit: pexels/ThisIsEngineering)
Para peneliti menemukan bahwa peserta dengan tangan kanan sedang paling berhasil dalam tugas pegboard, tanpa memandang apakah mereka kidal atau tidak. Keberhasilan ini dikaitkan dengan kefasihan berbahasa yang lebih baik, menandakan efek berjenjang antara penggunaan tangan kanan, keberhasilan tugas, dan kemampuan kognitif.
Berdampak pada kesulitan sosial (credit: pexels/RDNE Stock project)
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa 53 persen peserta memiliki profil standar, sedangkan 12 persen menunjukkan profil terbalik yang dikaitkan dengan kesulitan sosial dan tingkat autisme serta ADHD yang lebih tinggi. “Profil lateralitas terbalik mungkin memengaruhi reaksi sosial dan kemampuan mengatur waktu,” jelas peneliti.
Studi menunjukkan bahwa bukan dominasi tangan yang mempengaruhi kecerdasan, melainkan asimetri otak secara keseluruhan.
Asimetri otak penting karena distribusi fungsi otak dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan pengenalan emosi, bukan hanya penggunaan tangan.
Profil lateralitas terbalik pada individu kidal dikaitkan dengan kesulitan sosial dan tingkat autisme serta ADHD yang lebih tinggi.
Ingin baca artikel lainnya? Yuk baca di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/sjn)
Advertisement