Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Bingung membedakan antara kencing batu dan batu ginjal? Anda tidak sendirian! Dua kondisi ini memang sering kali menimbulkan rasa sakit pada sistem kemih, tetapi ada perbedaan penting yang perlu Anda ketahui. Mari kita kupas tuntas perbedaan antara kencing batu dan batu ginjal, mulai dari gejala, penyebab, hingga faktor risiko yang harus diwaspadai.
Kedua kondisi ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Meskipun keduanya merupakan endapan keras yang dapat menyumbat saluran urine, lokasi pembentukannya sangat berbeda. Batu ginjal muncul di ginjal, sedangkan kencing batu berkembang di kandung kemih. Memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda dapat memperoleh penanganan yang tepat.
Menurut Mayo Clinic, kencing batu adalah endapan mineral yang terbentuk di kandung kemih, sementara batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam di ginjal. Gejala yang ditimbulkan oleh kedua kondisi ini pun bervariasi. Seperti yang diungkapkan oleh Healthline, batu ginjal lebih umum terjadi dibandingkan kencing batu, dan bisa berpindah ke kandung kemih, sehingga menjadi kencing batu.
Advertisement
Jadi, kenali gejala dan perbedaan antara keduanya agar Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang diperlukan. Jangan biarkan rasa sakit mengganggu aktivitas Anda!
Gejala adalah salah satu perbedaan yang paling mencolok antara kencing batu dan batu ginjal. Batu yang terbentuk di kandung kemih atau kencing batu biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Batu kecil sering kali keluar melalui urine tanpa memerlukan perawatan lebih lanjut. Namun, batu yang lebih besar bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup parah, termasuk nyeri pada perut bagian bawah, sering ingin buang air kecil, hingga darah dalam urine.
Sementara itu, batu ginjal cenderung menimbulkan gejala yang lebih terasa. Seperti yang dijelaskan oleh Healthline, batu ginjal sering menyebabkan nyeri tajam di punggung, samping, atau perut bagian bawah. Selain itu, gejala lain yang dapat muncul termasuk mual, muntah, demam, dan urine yang keruh atau berbau. Gejala ini bisa menjadi lebih parah jika batu ginjal bergerak dan tersangkut di ureter atau uretra.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kencing batu dan batu ginjal, meskipun terdengar serupa, ternyata memiliki penyebab yang berbeda. Kencing batu biasanya muncul ketika kandung kemih tidak dapat sepenuhnya mengeluarkan urine, sehingga menyebabkan urine menjadi pekat dan mengkristal. Berbagai kondisi seperti kandung kemih neurogenik, divertikulum kandung kemih, dan infeksi saluran kemih (ISK) dapat meningkatkan risiko pembentukan kencing batu, termasuk pembesaran prostat yang sering dialami pria lanjut usia. Sementara itu, batu ginjal terbentuk dari limbah darah yang mengendap dan berubah menjadi kristal di ginjal, dipicu oleh dehidrasi, konsumsi garam atau protein berlebihan, serta gangguan metabolisme. Menariknya, batu ginjal ini lebih umum terjadi dan bisa berpotensi menjadi kencing batu saat bergerak menuju kandung kemih.
Advertisement
Faktor risiko menjadi penentu utama yang membedakan antara kencing batu dan batu ginjal. Pada kencing batu, risiko terbentuknya batu meningkat seiring bertambahnya usia, adanya terapi radiasi, serta infeksi saluran kemih yang sering kambuh. Pria lanjut usia juga harus waspada, karena pembesaran prostat dapat menghambat pengosongan kandung kemih. Sementara itu, batu ginjal lebih cenderung menyerang pria dan dipicu oleh riwayat keluarga, obesitas, hipertensi, serta kurangnya asupan cairan. Menurut Healthline, kondisi ini sering kali berkembang pada individu dengan gangguan metabolisme atau penyakit ginjal tertentu, menjadikannya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Pengobatan untuk kencing batu dan batu ginjal sangat bergantung pada ukuran dan lokasi batu tersebut. Kencing batu yang kecil sering kali dapat keluar tanpa perawatan, meskipun kadang obat atau prosedur medis diperlukan jika batu tidak bisa keluar secara alami. Dalam kasus yang lebih serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat batu tersebut. Sementara itu, batu ginjal memerlukan penanganan lebih serius, terutama jika batu bergerak dan menyebabkan penyumbatan di ureter. Pengobatan batu ginjal meliputi terapi cairan untuk membantu melarutkan batu, penggunaan obat pereda nyeri, hingga prosedur seperti lithotripsy (pemecahan batu dengan gelombang kejut). Dalam beberapa kasus, pembedahan juga bisa dilakukan.
Kencing batu dan batu ginjal bukan sekadar masalah sepele; keduanya dapat memicu komplikasi serius jika dibiarkan tanpa penanganan. Batu yang menyumbat saluran urine berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) hingga gagal ginjal, yang bisa berakibat fatal. Jika batu ginjal tidak ditangani, risiko kerusakan ginjal permanen, perdarahan, dan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh pun mengintai. Sementara itu, batu di kandung kemih dapat menyebabkan disfungsi kronis dan memperburuk infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, jangan anggap remeh gejala yang muncul; segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat!
Kencing batu terbentuk ketika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong, menyebabkan urine menjadi pekat dan mengkristal menjadi batu.
Ya, batu ginjal bisa berpindah ke kandung kemih dan berkembang menjadi kencing batu jika bergerak ke bawah ureter.
Cara terbaik untuk mencegah batu ginjal adalah dengan menjaga hidrasi tubuh yang cukup, mengurangi konsumsi garam dan protein, serta melakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat keluarga batu ginjal.
Tidak selalu. Batu ginjal kecil bisa keluar secara alami dengan bantuan cairan, tetapi batu yang lebih besar atau tersangkut mungkin memerlukan tindakan medis lebih lanjut seperti lithotripsy atau pembedahan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/mni)
Advertisement
Bisa Cegah Overstimulasi Mental, Ini 10 Tips Rayakan Lebaran dengan Tenang dan Menyenangkan
Bantu Detoksifikasi Tubuh, Ketahui 9 Buah yang Sebaiknya Dikonsumsi Setelah Lebaran
7 Cara Ampuh Menjaga Berat Badan Ideal Usai Ramadan untuk Untuk Hidup Lebih Sehat
7 Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari Agar Tidak Bangkrut Setelah Lebaran
Tarif Tol Surabaya-Madiun 2025, Update Terbaru Lengkap Sesuai Golongan Kendaraan