Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Kepribadian Lain, Pahami Dasar Teorinya

Diterbitkan:

Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Kepribadian Lain, Pahami Dasar Teorinya
Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Kepribadian Lain (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Tes MBTI belakangan jadi al yang cukup populer di kalangan anak muda. Terbukti, ada cukup banyak orang menjajal tes MBTI kemudian mencantumkan hasilnya di bagian biodata media sosial sebagai keterangan identitas. Bagi yang masih asing, tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah salah satu metode tes psikologi yang digunakan untuk memahami tipe kepribadian seseorang.

MBTI Test jadi tes kepribadian kekinian yang biasa digunakan anak muda untuk sekadar seru-seruan atau memang demi mengenali karakter dalam diri mereka. Banyak anak muda tertarik mencoba tes MBTI setelah banyak idol K-Pop melakukannya.

Meski sudah begitu populer, masih ada banyak orang yang belum paham seperti apa perbedaannya dengan tes kepribadian lain. Untuk mengetahui semua hal tersebut, langsung saja simak ulasan berikut ini.

1. Dasar Teori

Sebagaimana tes kepribadian lainnya, tes MBTI juga didasarkan pada sebuah teori psikologi. Lebih tepatnya, tes MBTI salah satunya menggunakan teori Jung Carl sebagai dasarnya. Menurut teori Carl Jung manusia terbagi ke dalam tipe introvert dan extrovert.

Selain itu, teori Carl Jung juga meliputi konsep fungsi psikologis seperti sensasi, intuisi, perasaan, dan pemikiran. Teori tersebut yang akhirnya dipergunakan untuk mengidentifikasi kepribadian seseorang berdasarkan tes MBTI.

Sementara itu, tes kepribadian lain menggunakan dasar teori lainnya, seperti pada tes Enneagram. Teori tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda dan tidak berdasarkan pada teori Jung.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kategori Kepribadian

Salah satu perbedaan mencolok tes MBTI dan tes kepribadian lainnya adalah tipe atau kelompok kepribadian yang teridentifikasi. Seperti yang diketahui, berdasarkan tes MBTI, tipe kepribadian manusia bisa digolongkan menjadi 16 tipe. Ke-16 tipe kepribadian tersebut berdasarkan analisis teori Carl Jung yang menjelaskan konsep sensasi, intuisi, perasaan, dan pemikiran. .

Lebih jelasnya, 16 tipe kepribadian berdasarkan tes MBTI dapat dihasilkan dari kombinasi empat dimensi dasar: ekstrovert atau introvert, sensing atau intuitive, thinking atau feeling, dan judging atau perceiving.

Identifikasi tersebut, dalam kuisionernya sering dimunculkan dalam pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti: bagaimana seseorang memusatkan perhatian, bagaimana kebiasaan belajar seseorang, bagaimana cara seseorang membuat keputusan, bagaimana cara seseorang mengelola waktu, dan lain sebagainya.

Sementara itu, teori pada tes kepribadian lainnya, seperti Enneagram, memiliki klasifikasi yang berbeda. Klasifikasi tersebut bisa jadi lebih kompleks dan tidak terbatas pada 16 tipe.

3. Metode Pengukuran

Perbedaan tes MBTI dengan tes kepribadian lainnya seperti tes berdasarkan teori Enneagram terletak pada metodenya. Sudah disinggung sebelumnya, bahwa tes MBTI umumnya dilakukan menggunakan metode kuesioner yang sederhana. Peserta tes cukup memberikan preferensi jawabannya terkait pertanyaan tentang kecenderungan introversion dan extroversion, serta fungsi psikologis dalam dirinya.

Sementara itu, pada tes kepribadian dengan teori lainnya, seperti Enneagram, umumnya menggunakan metode yang lebih kompleks. Untuk melakukan tes kepribadian Enneagram tidak bisa dilakukan sendiri. Pasalnya, dalam prosesnya terdapat tahapan analisis data lebih dalam yang perlu melibatkan seorang ahli.

4. Penggunaan Tes MBTI

Secara umum, tes MBTI jadi tes kepribadian paling populer saat ini. Tes MBTI sering digunakan untuk mengenali karakter seseorang. Dalam dunia profesional, tes MBTI juga sering dalam membantu mengambil keputusan karier, melihat gambaran atau prediksi potensi diri, serta memiliki aplikasi yang luas dalam bisnis dan pendidikan.

Sementara itu, tes kepribadian dengan teori lainnya, seperti Enneagram, biasanya digunakan dengan tujuan lebih spesifik, seperti mendalami masalah psikologi, menjalani psikoterapi, hingga untuk tujuan pengembangan diri.

5. Keterbatasan Tes MBTI

Sampai sekarang, penggunaan MBTI sebagai tes kepribadian sebenarnya masih mengalami pro kontra. Pasalnya, tes MBTI dinilai masih memiliki beberapa kekurangan, seperti tidak memiliki reliabilitas yang tinggi dan tidak mengukur hal yang konsisten pada diri seorang individu.

Namun tes kepribadian dengan teori lainnya, seperti Enneagram, juga tak luput dari kekurangan kritik. Akan tetapi jika dibandingkan dengan MBTI, tes kepribadian Enneagram dinilai lebih memiliki kelebihan. Pasalnya, tes kepribadian Enneagram dianggap lebih bisa dalam menggambarkan kompleksitas kepribadian manusia dengan metode tes dan analisisnya yang lebih spesifik dan menyeluruh.

Itulah di antaranya sekilas penjelasan tentang perbedaan tes MBTI dengan tes kepribadian lainnya. Semoga bermanfaat, menambah wawasan, dan bisa menjawab rasa penasaran selama ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending